MENGEJAR CINTA

PERMINTAAN HEY KHA



PERMINTAAN HEY KHA

0Juan amat sangat terkejut ketika melihat hey kha yang duduk meringkuk dibawah meja kerjanya.     

Sementara mata hey kha mulai berkaca-kaca menahan tangisnya.     

Juan segera mendorong kursi yang ada di samping meja itu kebelakang, lalu berjongkok untuk membantu hey kha keluar dari situ.     

Namun Juan lebih terkejut lagi ketika hey kha menangis dengan keras hingga, kepala Juan terbetur di meja sangking terkejut.     

" AW .." keluh Juan saat itu, sementara hey kha masih menangis.     

Juan mengusap kepala hey kha dengan lembut dan berkata.     

" Istriku yang manis, jangan menangis dan keluarlah dari situ. "      

Hey kha mengusap air mata yang ada diwajahnya dengan tangan, lalu menggenggam tangan Juan.     

Setelah hey kha keluar dari bawah meja, dan berdiri tepat di depan Juan.     

Juan pun memeluk hey kha, sambil mengelus kepala hey kha dari belakang.     

" Apakah kau terkejut ?? "      

Tanya Juan dengan suara pelan dan juga lembut.     

Hey kha menganggukan kepalanya.     

" Maafkan aku, aku dan Robin memang suka bercanda untuk menghilangkan kejenuhan diantara kami. "      

Ucap Juan pada hey kha, karena Juan tahu bahwa hey kha tidak suka kekerasan, apa lagi jika hey kha mengetahui apa yang ia lakukan pada orang yang telah mengkhianatinya.     

Hey kha pasti akan pingsan karena terkejut.     

Juan melepaskan pelukannya pada hey kha, lalu merapikan rambut hey kha yang sedikit berantakan.     

" Apakah istriku datang mengantarkan makanan siang untuk suaminya ini ? "      

Tanya Juan pada hey kha.     

Hey kha pun mengambil rantang makanan yang ada di bawah meja.     

" Aku berencana memberikanmu kejutan, tapi malah aku yang terkejut setengah mati. "     

" Terima kasih, istriku yang manis. "      

Ucap Juan , lalu mengecup bibir hey kha.     

Mereka duduk di sofa, sementara Juan meminta sekertaris Alena untuk, menyiapkan piring dan juga meminta sekertarisnya itu, agar tidak ada yang mengganggunya.     

Setelah semuanya tersedia, Juan mengambil buah yang ada diatas meja lalu pergi mencucinya.     

Hey kha masih duduk menunggu Juan, Juan kembali setelah mencuci buah apel dan juga anggur untuk hey kha.     

Juan memotong cantik buah-buahan itu dan meletakkannya di piring.     

" Ayo kita makan sayang . "      

Ajak Juan pada hey kha.     

Mereka makan dengan lahap masakan yang hey kha bawah, begitu juga dengan kue bolu yang hey kha buat.     

Walaupun perut Juan terasa kenyang karena hey kha meminta Juan untuk menghabiskan makanan yang ia bawah, tapi Juan masih sanggup memakan kue yang hey kha buat untuknya.     

Bagi Juan perutnya yang seakan meledak itu, tidak seberapa ketika melihat senyuman senang dan puas dari hey kha,kerena ia menghabiskan makanan yang susah payah hey kha buat untuknya.     

" Aku sangat ingin mengucapkan terima kasih padamu, tapi aku kita akan terlihat seperti pasangan yang saling berhutang. "     

" Maka, jangan ucapkan kalimat itu. "     

Kata Juan pada hey kha, hey kha pun menganggukkan kepalanya.     

Setelah selesai makan hey kha meminta ijin pada Juan untuk pergi kerumah Adelia.     

Namun Juan melarang karena hey kha terlalu banyak kegiatan hari ini.     

" Aku baru saja kembali dari rumah kakekmu, lalu kembali kerumah untuk menyiapkan makan siang, dan belim istri. Kita akan pergi bersama nanti, untuk sekarang kau pergi istirahatlah di ruanganku, setelah selesai dengan pekerjaanku kita akan pergi bersama. "     

Seperti biasa hey kha tidak bisa membantah perintah Juan dan hanya mengiyakan saja.     

Hey kha merasa bosan di ruangan yang merupakan tempat istirahat Juan, ruangan itu mempunyai fasilitas yang lengkap, seperti tempat tidur, sofa, TV Lcd yang besar dan fasilitas lainnya.     

Apa lagi pemandangan yang terlihat dari luar, sungguh indah.     

Namun hey kha tetap saja bosan, sesekali hey kha mengintip Juan dari balik pintu.     

Hey kha melihat Juan sedang bicara dengan Robin dan juga sekretaris Ju, mereka tampak sangat serius.     

Hey kha kembali menutup pintu dan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.     

" Aku sangat bosan. "      

Gumam hey kha, hey kha menyetuh perutnya.     

" Apakah kau tahu nak ? Kau mempunyai ayah yang begitu tampan dan juga baik, kau pasti akan puas melihat wajah ayahmu. Begitu juga dengan kakakmu Hy Ju, hy Ju akan menjadi kakak yang baik untukmu, hy Ju lah yang paling menantikan kehadiranmu sejak dulu, ia sangat ingin mengajakmu bermain bersama, dia adalah anak yang baik seperti ayahmu. Tapi apakah kau tahu nak ( sambil mengusap perutnya) mereka bagaikan kuciny dan juga tikus yang tidak pernah aku ketika bersama, selalu saja ada pertengkaran di antara mereka, tapi walaupun mereka sering bertengkar saat bersama, mereka saling mendukung ketika ada yang bersedih salaha satunya. Mereka sangat manis jika bersama, ibu yakin keluarga kita akan lebih ceria lagi dengan kehadiranmu. Hhmm, semoga saja dengan kelahiran mu, hy Ju akan mau tinggal bersama kita dan menjadi keluarga yang utuh."     

Hey kha sedikit lega setelah berbicara dengan anaknya saat itu.     

Perasaan senang yang ia rasakan, membuat suasana hati hey kha kian membaik, yang sebely sempat buruk.     

Hey kha kembali bangkit dari tidurnya lalu membuka pintu secara perlahan, namun suasana menjadi hening.     

Juan dan juga Robin tidak ada dalam ruangan, hey kha mengeluarkan kepalanya dari balik pintu dan mendorong tubuhnya keluar secara perlahan, namun ia cukup terkejut mendengar suara Juan yang tepat berdiri di samping pintu.     

" Ternyata, bertambah lagi satu, kegiatan anehmu, yaitu menguping. "      

Hey kha tertawa melihat kearah Juan.     

" Aku bosan. " Ucap hey kha dengan manja.     

" Ayo kita jajan di luar. "     

" Jajan di luar ?. " Tanya Juan dengan begitu terkejut mendengar perkataan hey kha.     

" Iya. "     

" Tidak. Tidak bisa. Jajan di luar tidak baik untuk kehamilanmu. "      

Ucap Juan dengan tegas melarang hey kha.     

" Lebih baik kita makan di restoran saja. "     

" Bukankah kita baru selesai makan ? "      

Kata hey kha pada Juan dengan wajah polosnya.     

" Ayo, kita ke mall membeli es krim, setelah itu ke rumah Adelia. "      

Hey kha memeluk Juan karena merasa senang.     

" Kau yang terbaik. "     

Mereka pun pergi ke mall sesuai dengan rencana mereka, Juan mengajak hey kha ke toko es krim, namu. Tiba-tiba saja langka hey kha terhenti melihat sesuatu.     

" Juan, aku mau itu. "      

Sambil menunjuk sebuah boneka besar, boneka itu hanya akan bisa di dapatkan dengan menyelesaikan game, Yaitu dengan menembak dasar yang bergerak dengan tepat.     

Hey kha berjalan maju ke depan menuju tempat itu, tapi Juan menghentikan langkanya.     

" Ayo, kita beli, "      

Hey kha menggelengkan kepalanya.     

" Tidak, aku mau itu dan harus itu. "     

Juan menepuk jidatnya, permintaan bhey kha kali ini sangatlah sulit tapi ia akan berusaha.     

Seorang karyawan yang menjaga permainan itu memberikan pistol mainan pada Juan, untuk menembak sasaran yang bergerak tiada hentinya itu.     

Namun Juan gagal dan gagal lagi, membuatnya semakin kesal, terlebih lagi hey kha menyemangati dengan menggebu-gebu.     

Juan membuka jas miliknya, lalu membuka kancing kemeja yang da di bagian tangannya setelah itu melipatnya ke atas.     

(Jika kali ini aku tidak bisa, menembak benda sialan itu, maka akan aku usir keluar para pembuat game ini.!!! Dan mangernya akan aku buat merasakan hal yang lebih menyakitkan dari ini. )     

Gumam Juan dengan kesal, sementara tanpa sadar, mulai banyak orang yang mengerumuni mereka, setelah melihat Juan yang begitu tampan saat membuka jas nya.      

Walaupun Juan berjuang begitu keras tapi tetap saja tidak bisa menembak dengan tepat, Juan memanggil pengawalnya dan meminta ia menghubungi manager mall itu untuk segera datang menghampirinya sebelum kesabarannya hilang.     

Sementara hey kha, mulai cemberut melihat juga.      

" Apakah aku tidak bisa memiliki boneka itu ?? "     

Juan mendekat lalu mengelus kepala hey kha.     

" Mana mungkin istriku yang manis, kau akan memilikinya. "     

Hey kha kembali senang mendengar perkataan Juan, Juan sempat bicara dengan orang yang menjaga toko itu agar menjula boneka itu untuknya, namun pemilik toko game itu tidak memberikannya.     

Juan semakin kesal mendengar hal itu.     

" Jika begitu nikmati hari terakhir mu dengan nyaman.!! "      

Ucap Juan dengan pandangan tajam, membuat bulu kuduk karyawan itu berdiri, melihat betapa menakutkannya pria yang ada di hadapannya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.