MENGEJAR CINTA

MEMPROVOKASI HEY KHA



MEMPROVOKASI HEY KHA

0Hey kha melemparkan majalah yang ada di genggamannya itu ke meja.     

Amanda sempat terkejut melihat hal itu, terlebih lagi hey kha menatap tajam dirinya, seperti seekor singa yang hendak mencabik-cabik Mangsa yang ada di hadapannya.     

Namun Amanda tidak perduli dan malah semakin senang, karena hey kha mulai kesal dengan apa yang ia katakan.     

( Wanita, mana yang tidak kesal mendengar,, pria yang ia cinta dan sempat berkhianat padanya, terpesona dengan wajah wanita lain. Hmm, sungguh cinta yang rapi. )     

Gumam Amanda merasa senang dan juga puas.     

Hey kha yang melihat raut wajah senang Amanda serta senyum tipis di bibirnya, membuat hey kha semakin kesal.     

" Aku ingatkan. Jangan coba-coba memprovokasi ku, disini hanya kita berdua. Jika aku memutuskan lidahmu itu sekarang juga, semua pelayan yang ada di rumah ini akan tutup mulut. Dan tidak ada yang akan mau bersaksi untukmu. Jadi jagalah sikapmu, selagi aku berbaik hati. "     

Hey kha beranjak dari tempat duduknya, sementara Amanda masih duduk terdiam, setelah melihat wajah menakutkan hey kha saat mengancamnya.     

Hey kha yang hendak pergi, menghentikan langkanya dan berbalik melihat Amanda yang masih duduk dengan menahan kesal.     

" Oh iya, apa kau bilang. Aku tidak tahu malu karena kembali lagi pada Juan ? He, kau salah besar jika berpikir seperti itu. "     

Hey kha berjalan sedikit mendekat kearah tempat duduk Amanda lalu berdiri didepannya dengan melingkar tangannya di antara bagian dada dan perut, lalu menatap tajam dengan senyum tipis di wajah hey kha, yang menambah aura menakutkan saat dilihat.     

" Bukan aku yang ingin kembali. Tapi juan-lah yang datang menjemputku, meminta diriku untuk kembali padanya. Dan jika kau merasa cukup cantik dan menarik karena ia memandang wajahmu. Biarkan aku bertanya, Pernahkah Juan bicara atau menyapamu ?? Atau Juan pernah menghampirimu saat kau datang menemuinya dikantor waktu itu ? "     

Amanda terdiam mendengar pertanyaan hey kha padanya.     

Selama ini Juan tidak pernah bicara atau pun menyapanya. Juan selalu saja mengabaikan serta mengusir dirinya jika mereka bertemu.     

" Kau hanya diam saja. Berarti kau tidak berharga dan hanya salah satu dari wanita parasit yang mengharapkan Juanku. Aku beritahu padamu. Walaupun kau membuka semua pakaianmu di hadapan Juan, ia tidak akan pernah tergerak dengan seorang sampah sepertimu. "      

Hey kha pun mengangkat tangan kanannya ke atas, Amanda yang melihat hal itu, memalingkan wajahnya untuk menghindar dari pukulan hey kha.     

Namun ia sangat terkejut ketika tidak ada apa pun yang terjadi, ternyata hey kha tidak memukulnya tapi malah menyetuh rambut panjangnya itu.     

" A, apa, yang coba kau lakukan. "     

Tanya Amanda dengan gugup, sementara hey kha tersenyum manis melihat Amanda.     

" Karena kau memanggilku kakak, maka biarkan kakakmu ini memberikan sedikit pelajaran pada adiknya yang sangat nakal ini, "     

Hey kha pun menarik rambut Amanda, hingga Amanda menjerit kesakitan.     

Amanda berusaha melepaskan tangan hey kha.     

" Jangan, coba-coba menyentuhku, apa lagi menyakiti tubuhku, jika ada sedikit saja lecet di tubuhku, kau tahu bukan. Apa yang akan Juan lakukan padamu ?! "     

Amanda semakin syok dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi saat hey kha menarik rambutnya.     

" Ini terakhir kali kau memprovokasi ku, dan ini juga terakhir kali akai menjadi kakakmu. Lain kali, aku akan benar-benar membuatku menjadih wanita sampah dijalanan, bahkan bibi Sherly tidak dapat menolongmu. Kau mengerti adik. "      

Hey kha pun melepaskan tangannya dari rambut Amanda.     

Hey kha kembali duduk di sofa, lalu meminta pelayan mengambilkan air untuk ia gunakan mencuci tangannya.     

Sementara Amanda berlari masuk ke kamarnya dengan linangan air mata, menahan sakit serta kesal dengan apa yang hey kha lakukan.     

Hey kha menarik nafasnya dalam-dalam, ada rasa bersalah tapi juga kesal dengan Amanda.     

Seandainya, Amanda diam saja dan mengabaikannya mungkin hey kha akan membiarkannya.     

Setelah selesai mencuci tangannya, hey kha kembali kerumah.     

Hey kha ingin menelpon namun takut mengganggu, biarlah ia akan kembali lagi.     

Waktu juga telah menunjukan pukul 10:23 menit, hey kha masih harus mempersiapkan makan siang untuk Juan, setelah itu, ia berencana pergi menemui Adelia.     

Sesampainya di rumah, hey kha membuat sup ayam dengan, kentang serta wortel di dalamnya, dan masakan lain dimasak oleh bibi Han.     

Karena Juan pasti tahu pasti rasa masakan hey kha, jika hanya sekedar sup mungkin Juan tidak akan marah padanya.     

Waktu pun berlalu dan tanpa terasa Sudan pukul 1 siang.      

Ini waktunya Juan istirahat makan siang.     

Hey kha siap-siap untuk pergi ke kantor,Juan untuk mengantarkan makan siang.     

Sementara Juan masih berada diruang rapat bersama karyawan lainnya.     

Seperti biasa, bukan Juan Yin namanya jika tidak marah saat rapat berlangsung.     

Bahkan salah satu karyawan wanita pinsan karena, jantungnya tidak kuat, ketika Juan melempar semua berkas yang mereka berikan, serta semua prestasi yang mereka lakukan semuanya ditolak oleh Juan.     

" Pecat. Karyawan lemah itu. "      

Kata Juan dengan penuh amarah.     

Sementara Robin hanya bisa menggelengkan kepalanya tidak bisa berbuat apa-apa.     

Karena pekerjaan mereka semuanya tidak memuaskan, bahkan prodak baru yang seharusnya di luncurkan bulan depan tertunda karena ada masalah.     

Hal itu semakin membuat kepala Juan sakit.     

Hey kha yang sudah sampai di kantor, langsung menuju keruangan Juan untuk menunggunya, karena Juan sedang rapat.     

Saat hey kha masuk 5 menit kemudian Juan masuk kedalam, hey kha yang mendengar suara pintu terbuka segera bersembunyi dibawah meja Juan, untuk memberikan kejautan padanya.     

Namun, hey kha begitu terkejut ketika mendengar suara pintu yang di banting dengan keras.     

Serta mendengar beberapa langka kaki ikut masuk didalam.     

Juan juga membanting berkas yang ada di tangannya itu diatas meja hingga membuat hey kha terkejut.     

" Manager Haris, bukankah aku memberikanmj kesempatan. Tapi mengapa kau membuatku sangat kecewa. "     

" Maafkan saya, Presdir Yin, saya yang lalai. Tolong beri saja satu kali lagi kesempatan. Bulan depan, produk itu tetap akan keluar. "     

Kata manager Haris dengan suara rendah.     

Hey kha begitu kasihan mendengar manager itu yang terus saja diomeli oleh Juan.     

Juan pun memintanya untuk keluar, setelah itu meminta, menelpon sekertaris Ju untuk keruangannya.     

" Tuan, saya berpikir mungkin ada permainan di dalamnya, apa mungkin ada mata-mata di perusahaan. "      

Kata robin pada juan.     

" Bukankah, penerimaan karyawan sangat ketat ? Jika benar ada mata-mata di perusahaan ini, maka jalan keluar baginya adalah jalan menuju neraka. "     

Kata Juan pada Robin denga penuh amarah.     

Hey kha menutup mulutnya karena terkejut.     

" Baik, tuan. Aku akan mencari hingga ketemu dan memastikan dia dan juga bosnya akan pergi bersama. "     

Robin pun keluar dari ruangan Juan, sementara Juan berjalan ingin duduk kemaja kerjanya.     

Saat menarik kursinya Juan begitu terkejut melihat hey kha yang duduk meringkuk di bawah mejanya, dengan pandangan takut melihat Juan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.