MENGEJAR CINTA

PEMBALASAN DIMASA LALU



PEMBALASAN DIMASA LALU

0Dokter Rian malah tertawa mendengar perkataan Robin.     

Robin tampak kesal karena dokter Rian malah menertawakannya.     

" Sudahlah, aku akan keruangan dokter Matt."     

Ucap Robin yang pergi meninggalkan dokter Rian yang masih tertawa.     

Dokter Rian pergi mengejar robin.     

" Maafkan aku, aku hanya tidak habis pikir, mengapa kau bisa di grogoti semut sebanyak ini, hingga keadaanmu begitu kacau. Apakah kau sedang melakukan tugas militer sehingga harus tidur si semak-semak. ?"     

Robin masih terus berjalan tanpa menghiraukan dokter Rian yang terus mengejeknya.     

" Dokter memang sangat pandai bercanda. "     

Ucap robin lalu masuk kedalam lift, dokter Rian juga ikut masuk kedalam.     

Dokter Rian menekan angka 9, lalu mengatakan.     

" Kita akan keruanganku, karena dokter Matt sedang berada di ruang operasi. "     

Robin yang masih kesal tetap diam saja tanpa mengatakan apapun.     

Hubungan Robin dan dokter Rian sangat baik, mereka bahkan beberapa kali pergi memancing bersama.     

Walaupun dokter Rian yang lebih tua dari Robin, tapi Robin lebih kaku.     

Beda dengan dokter Rian yang lebih banyak bicara serta suka bercanda.     

Tapi saat bersama dengan Juan, kedua orang itu menjadi sama-sama kaku dan lebih banyak diam.     

Sesampainya di ruang dokter Rian, Robin di minta untuk duduk.     

Dokter Rian menyuntikan cairan yang dapat mengehentikan peradangan pada tubuh, serta mengurangi rasa gatal yang Robin rasakan.     

Setelan itu, dokter Rian meminta Robin untuk berbaring di tempat tidur pasien, karena ia ingin mengeluarkan semua yang ada di kepala Robin.     

Dokter Rian dapat melihat semut kecil yang ada di kepala Robin yang membuatnya tidak bisa diam sejak tadi.     

Dokter Rian masih saja tidak bisa menahan tawanya.     

" Sebenarnya apa yang lucu? Kau terus saja tertawa. Sungguh dokter yang kejam. "     

Ucap Robin saat itu.     

" Aku merasa lucu saja. Jika aku jadi dirimu, lebih baik aku pergi diam-diam dari pada harus menderita. "     

Kata dokter Rian. Sambil memfoto kepala Robin yang berantakan karena semut lalu mengirimnya pada Juan.     

Robin segerah berbalik lalu bertanya apda yang dokter Rian lakukan.     

" Aku hanya membagi gambar lucu bersama dengan tuan Juan."     

Seketika Robin bangkit dari tempat tidur lalu turun.     

" Mengapa kau mengirim foto itu padanya. Sial. "     

Umpat Robin dengan kesal, lalu berjalan pergi untuk meninggalkan ruangan dokter Rian.     

Dokter Rian segerah menghentikan langka Robin.     

" Bagaimana jika tuan Juan tahu bahwa keadaanmu saat ini, karena berjuan agar tidak ketahuan olehnya karena mengint,.."     

Belum selesai dokter Rian bicara, Robin segerah menutup mulutnya.     

Karena bisa saja Juan akan segera sampai keruangan ini setelah mendapat pesan dari dokter Rian.     

" Kau.!!! "      

Ucap Robin dengan kesal, sementara Dokter Rian hanya tersenyum.     

" Mana mungkin aku membiarkan pasien ku kabur sebelum menerima pengobatan dariku. Terlebih lagi, ini adalah kesempatan emas untuk membalasmu. "     

" Membalasku ? " Tanya Robin yang bingung dengan perkataan dokter Rian.     

" Iya. Ingat tidak. Sebulan yang lalu. Padahal itu kesalahan kita berdua, tapi kau memilih kabur dan membuatku di marahi oleh tuan Juan. "     

Robin tercengang mendengar perkataan dokter Rian.     

Ia mengingat kembali kejadian di mana, mereka tiba di New York karena urusan bisnis.     

Sementara dokter Rian juga berada di sana karena urusan pekerjaan.     

Setelah selesai rapat dengan klien, Robin mengajak Dokter Rian untuk pergi ke klub yang ada di lantai 17 hotel tempat mereka menginap.     

Sementara Juan akan menyusul mereka setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan.     

Setelah selesai Juan pergi ke klub itu, dan menuju ruangan VIP yang di kirimkan oleh dokter Rian.     

Saat keluar dari lift, tiba-tiba saja hey kha menelpon dari Gaza Palestina.     

* Ini cerita kilas balik ya *     

Juan sangat senang karena hey kha akhirnya menelpon.     

Namun perasaan senang ketika istri tercintanya itu menelpon, menjadi sebuah bencana saat ia masuk kedalam ruangan dan di sana ada beberapa wanita yang telah menunggu.     

Hey kha begitu marah saat mendengar para wanita itu berteriak melihat Juan yang masuk, terlebih lagi  hey ka mendengar bahwa, mereka telah lama menunggu Juan.     

Juan keluar dari ruangan itu dan berusaha menjelaskan pada hey kha.     

Namun karena kesal hey kha menutup panggilan itu, dan nomornya juga tidak aktif lagi.     

Para wanita yang keluar mengejar Juan, di buat takut saat Juan berteriak meminta mereka untuk pergi.     

Robin dan juga dokter Rian yang telah berdiri sekitar semenit yang lalu, sambil gemetar melihat apa yang sedang terjadi.     

" Ma-mampuslah kita. "     

Ucap dokter Rian pada Robin yang berdiri disampingnya.     

Namun dokter Rian tidak mendengar sedikitpun jawaban dari Robin.     

Betapa terkejutnya dokter Rian saat melihat Robin yang tidak ada lagi di sampingnya.     

Ketika ia menengok ke belakang Robin benar-benar menghilang bak di telan bumi.     

Sementara kaki dokter Rian, mulai terasa kaku bahkan tidak bisa bergerak sama sekali, karena merasakan ada aurah membunuh yang sedang melihatnya.     

Robin sendiri saat melihat Juan yang begitu kesal karena hey kha salah paham, langsung berbalik dan lari menuruni tangga.     

Tidak mungkin ia lari ke arah lift, karena bisa kethauan oleh Juan.     

" Hah, hah. "  Suara nafas Robin yang terengah-engah karena berlari menuruni tangga.     

" Ma-maaf. Maafkan, aku. Maafkan aku Dokter Rian. Kali ini situasi lebih berbahaya. Aku hanya bisa mengandalkan mu, semoga kau beruntung malam ini. "     

Ucap Robin dengan nafas yang masih terengah-engah.     

Sementara Dokter Rian, bahkan sangat sulit bernapas saat itu.     

Nafasnya terasa tertahan di tenggorokannya, saat wanita-wanita itu berlari sambil menangis karena ketakutan melihat sosok Juan yang lebih menakutkan dari pada hantu saat itu.     

Dokter Rian juga tidak bisa lari karena ia telah di lihat oleh Juan.     

Juan masih sangat marah dan mencoba menelpon hey kha.     

Namun nomor hey kha masih saja tidak bisa di hubungi, Juan pun membanting ponselnya ke lantai hingga hancur.     

Jantung Dokter Rian bahkan lebih terkejut dari pada tubuhnya.     

Terlebih lagi Juan yang berjalan mendekati mnya dengan tatapan membunuh.     

" Apa yang telah kalian lakukan. Haaa.!!!! "     

Bentak Juan dan juga teriak Juan pada dokter Rian.     

Hal itu membuat dokter Rian langsung jatuh lunglai kelantai dan tersandar di dinding, tidak berdaya lagi sangkin takutnya.     

( Aku pasti akan mati. Tidak. Aku pasti telah mati).     

Gumam Dokter Rian yang tampak sangat pucat dengan keringat berjatuhan.     

" Robin. Aku akan mengajakmu ke neraka."     

Juan menggaruk kepalanya, dan menendang tong sampah yang ada di sebelah karena begitu marah.     

" Sial.sial.sial. "     

Umapat Juan saat itu, dan berbagi tempatan lainnya.     

Pengawal yang melihat kondisi dokter Rian seperti itu, segerah membawanya pergi.     

Robin bahkan tidak kembali ke hotel sejak hari itu, ia tidak tahu bagaimana kondisi dokter Rian saat ini.     

Rasa bersalah ada dalam hati Robin karena membiarkan dokter Rian di marahi oleh Juan.     

Tapi jika ia memili untuk bertahan mungkin, ia telah bonyok di hajar oleh Juan dan di pindah tugaskan di tempat terpencil diujung dunia.     

Yang bisa Robin lakukan saat itu, Hanyalah terus menghubungi hey kha dan memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi.     

Sebelum hey kha memaafkan Juan, ia tidak akan mau muncul di hadapan Juan.     

Terlebih lagi ia baru mendapat chat dari seorang pengawal, yang mengirim foto dokter Rian yang tampak suram, serta mengatakan bahwa dokter Rian sempat demam sehati semalam setelah kejadian itu.     

" Sungguh dahsyat, Aurah membunuh tuan juan , hingga dokter Rian sampai begitu. Pilihan kabur adalah yang terbaik saat itu."     

Gumam Robin sambil mengelus dadanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.