MENGEJAR CINTA

PERASAAN SENANG



PERASAAN SENANG

0"Kau pembohong,kau sungguh pembohong besar!!"gumam Adelia saat berjalan keluar dari rumah Jody. Air matanya terus mengalir mengingat Jody tega membohonginya.     

Rasa sakit yang ia rasakan membuat dadanya terasa sesak. Kenangan bahagia dulu teringat kembali, kata-kata manis dan janji yang di ucapkan jody padanya selalu terngiang di telinganya.     

"Pembohong!!" Teriak Adelia. Ia pun berjongkok di depan taman rumah Jody. Adelia menangis tersedu-sedu saat itu.     

Jody segerah bergegas keluar untuk menemui Adelia namun di depan pintu sang mamy telah berdiri menghalangi Jody.     

"Jika kau berani keluar melewati pintu rumah ini, kau akan melihat jasad mamy saat itu juga." Ancam tante Shela.     

"Aku mohon mam, ijinkan aku membantu Adelia sekali saja. Aku mohon mam,"     

"Tidak! Sekali kau pergi, kau akan terus melakukannya. Mamy pun merasa bersalah dan juga sedih dengan hubungan kalian, tapi kita tidak punya pilihan selain mengorbankan perasaan kita. Jika kalian berjodoh pasti akan bersatu Jua suatu saat nanti,"     

Jody menundukkan kepala sambil mengepalkan kedua tangannya. Ia sangat menderita saat melihat Adelia seperti itu.     

'Maafkan aku Adel, kau pantas membenci ku sebanyak yang kau inginkan. Aku akan hidup dengan memikul rasa bersalah ini selamanya,'batin Jody.     

***     

Hey kha dan juga Juan baru saja tiba di Indonesia. Mereka tepat mendarat di bandara internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.     

Di sana telah menunggu beberapa orang yang menjemput mereka dan langsung mengantarkan mereka ke sebuah hotel.     

"Bisakah kita mampir ke pasar malam untuk membeli sesuatu,"pintah hey kha pada seorang supir.     

"Bisa nona," jawab supir tersebut.     

"Apakah istriku tidak sabar untuk segera makan?," Goda Juan pada hey kha sambil mencolek-colek pipi sang istri tercinta.     

Hey kha tersenyum lebar hingga giginya terlihat.     

Juan pun memeluk dan mencium hey kha di pipi kiri dan kanan, setelah itu ia mengecup kepala hey kha dan mengusapnya dengan lembut.     

"Ternyata malaikat cantik dan menggemaskan seperti mu adalah milikku," puji Juan pada sang istri tercintanya itu.     

Hey kha kembali tersenyum lebar mendengar rayuan dari sang suami. Ia akui Juan semakin pintar merayu.     

"Hentikan sayang, dengan melihat wajahmu terlalu dekat seperti ini saja membuatku susah untuk bernafas, terlebih lagi mendengar rayuan mu. Jantungku semakin tidak kuat,"     

Juan tertawa mendengar perkataan hey kha.     

"Aku bahkan mulai jarang mencuci wajahku, Karena aku tahu bahwa istri ku tidak akan kuat melihat wajah tampanku setiap hari. Tapi bukannya berkurang tapi makin bertambah saja ketampanan ku setiap harinya," Juan bicara sambil melirik kearah hey kha.     

Hey kha menghela nafasnya.     

"Untunglah aku adalah seorang dokter, jadi bisa mengobati diriku sendiri. Jika wanita lain, mungkin mereka akan segera gila."     

Ucapan hey kha kembali membuat Juan tertawa.     

Sementara supir mobil itu hanya bengong mendengar obrolan antara hey kha dan juga Juan. Ia hanya mengerti bahasa Indonesia dan juga English.     

'tapi di lihat dari raut wajah keduanya, mereka pasangan yang sangat romantis. Aku bagaikan menonton sebuah drama saat melihat kebahagiaan mereka berdua, aku pikir di dunia nyata tidak ada yang semesrah mereka. Bagaikan dua orang yang keluar dari layar kaca,'batin sopir itu yang sangat kagum dengan keharmonisan hey kha dan Juan.     

"Maaf mengganggu, tuan, nona. Kita telah sampai di pasar malam." Kata sopir itu pada hey kha dan Juan.     

Pengawal yang duduk di kursi depan, turun dan membuka pintu.     

Sebelum turun dari mobil, hey kha meminta Juan untuk memerintahkan para pengawal untuk berjaga dari jarak jauh saja.     

"Di Indonesia yang di kawal oleh banyak pengawal hanyalah seorang presiden atau pejabat tinggi lainnya. Aku tidak ingin kita menarik perhatian orang-orang," jelas hey kha pada Juan.     

Juan pun menganggukkan kepalanya.     

"Istriku yang manis, tidak perlu khawatir." Ucap Juan sambil mengelus kepala hey kha.     

Juan meminta pengawal yang membuka pintu untuknya itu, agar memperingatkan pengawal lainnya.     

Setelah itu, hey kha dan Juan bisa turun dengan tenang.     

Hey kha terlihat begitu senang dan selalu saja tersenyum. Hal itu membuat Juan semakin senang.     

"Selalu lah tersenyum,"gumam Juan.     

"Ya..?" Tanya hey kha pada Juan sambil melihat Juan.     

"Kau sangat cantik," ucap Juan.     

Langkah hey kha terhenti mendengar ucapan Juan.     

"Ada apa?" Tanya Juan ketika melihat hey kha berhenti berjalan.     

Hey kha pun mengangkat tangannya. Juan menatap tangan hey kha yang perlahan mendekat wajahnya. Namun yang membuat Juan terkejut saat hey kha menyentuh bibirnya, dan saat itu begitu banyak mata yang memandang mereka. Sejak turun dari mobil mereka telah menjadi pusat perhatian. Walaupun Juan merasa risih tapi ia berusaha menahannya.     

Hey kha perlahan mengusap bibir Juan dengan ibu jarinya. Juan terdiam saat itu.     

Hey kha menarik tangannya lalu ia menjilat ibu jarinya yang menyentuh bibir Juan.     

"Hey kha," ucap Juan yang benar-benar terkejut melihat apa yang di lakukan sang istri. Wajah Juan seketika memerah saat melihat hey kha menjilat tangan yang dia gunakan untuk menyentuh bibirnya.     

"Rasanya manis," ucap hey kha sambil tersenyum.     

"Manisnya seperti madu, pantas saja kata-kata mu menjadi begitu manis di dengar suamiku."lanjut hey kha.     

Hey kha pun kembali berjalan dengan santainya. Sementara Juan menghela napasnya dan menggelengkan kepala melihat sikap istri yang begitu polos pergi tanpa rasa bersalah.     

" Dia lebih ke malaikat penggoda,"gumam Juan. Ia pun menyusul hey kha yang sedang berjalan di depannya.     

Sementara banyak orang yang baper melihat pemandangan yang begitu romantis antara hey kha dan Juan.     

Hey kha mengajak Juan memilih-milih buah. Ia pun menanyakan di mana menjual rujak pada pedang buah tersebut.     

Namun Juan tampak bingung melihat hey kha yang bicara begitu lama dengan pedang buah tersebut.     

"Kau sedang bicara apa dengan pedang itu?"tanya Juan yang penasaran.     

"Usstt.., ini urusan perempuan saat membeli sesuatu." Jawab hey kha.     

Juan lebih bingung lagi mendengar perkataan hey kha.     

Karena penasaran dan tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan.     

Juan bertanya pada sopir mereka dengan bahasa Inggris.     

Sopir itu menjelaskan bahwa hey kha sedang menawar harga buah tersebut. Seketika Juan tersedak mendengar bahwa sang istri sedang tawar menawar hanya untuk membeli buah.     

Juan menarik pelan tangan hey kha.     

"Kita tidak ke kurangan uang bahkan jika harus membeli semuanya, mengapa kau masih menawar harga buah yang tidak seberapa itu." Ucap Juan pada hey kha.     

Hey kha tersenyum mendengar perkataan sang suami.     

"Memang benar suamiku, kita tidak kekurang uang. Tapi aku sangat menikmati hal ini, selama tinggal di sini, aku cukup mahair dalam hal ini. Kau diamlah, jangan menggangu."     

Juan menyentuh kepala mendengar perkataan hey kha.     

"Hal apalagi yang dia pelajari di tempat ini?,"gumam Juan.     

Hingga akhirnya hey kha tersenyum senang karena akhirnya ia berhasil menawar buah yang ia ambil. Juan bisa melihat raut bahagia hey kha, sementara pedang buah itu tersenyum lesu.     

Juan memerintahkan pengawalnya untuk membayar dua kali lipat dari harga jual pedagang buah itu.     

Pedang buah itu sangat terkejut karena ia di berikan uang yang begitu banyak dan bersujud syukur saat itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.