MENGEJAR CINTA

ULAH JODY



ULAH JODY

0Dua hari kemudian Juan pun keluar dari rumah sakit. Dirumah ia di sambut oleh nyonya Yin dan juga keluarga lainnya.     

"Selamat datang kembali cucuku,"ucap Nyonya Yin sambil memeluk Juan.     

"Tidak perlu sampai seperti ini Nek, aku baik-baik saja."ucap Juan.     

"Sebaiknya kau duduk dulu," ucap paman saint.     

Saat itu Juan melihat kearah kiri dan kanan. Ia mencari Hy Ju, karena hy Ju tidak terlihat saat penyambutannya.     

"Kau mencari siapa nak?"tanya Nyonya Yin.     

"Dimana Hy Ju? Aku tidak melihatnya." Ucap Juan.     

"Oh hy Ju, dia sedang berada di halaman belakang bersama Mikha." Ucap tante Shara istri paman saint.     

"Mereka telah baikan rupanya,"ucap Juan. Ia senang karena Hy Ju ingin berbaikan dengan Mikha.     

Setelah berbincang beberapa saat, Juan kembali ke kamarnya bersama Hey kha. Sementara nyonya yin dan keluarga lainnya pulang ke kediaman Yin.     

Setelah mengantar Juan kekamar untuk istirahat, hey kha turun kebawah mengantar mereka sampai di depan rumah.     

Di situ terlihat hubungan Hy Ju dan juga Mikha semakin membaik. Terlebih lagi saat Mikha memeluk dan mencium pipi Hy Ju. Seketika wajah Hy Ju Merona karena malu.     

"Kau...!!" Teriak kesal Hy Ju yang terkejut. Ia pun melarikan diri masuk kedalam rumah. Sementara mereka menertawakan sikap malu-malu Hy Ju yang terlihat menggemaskan dan juga lucu.     

Setelah mengantar mereka, hey kha kembali ke kamar untuk menemui Juan. Ia ingin bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi antara Juan dan juga tuan Tang.     

Ia melihat Juan bukannya berbaring tidur,tapi malah sibuk dengan Leptopnya.     

Setelah melihat hey kha yang masuk Juan pun buru-buru menutup Leptopnya itu.     

"Bukankah aku memintamu untuk istirahat?"     

"Maafkan aku, begitu banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan." Mendengar perkataan Juan, hey kha pun di buat sadar bahwa pria yang kini menjadi suaminya itu adalah pemimpin sebuah perusahaan besar. Jika ia tidak bekerja bagaimana nasib para karyawannya. Lagi pula ia tidak bisa egois.     

"Aku tahu,tapi Istirahat barang sejam saja. Setelah itu kau bisa melanjutkan pekerjaannya mu,"     

"Sungguh?"tanya Juan yang tampak senang.     

"Lihatlah, hanya karena pekerjaan kau sampai sesenang itu. Aku jadi iri," ucap hey kha memelas.     

Juan pun meminta hey kha untuk duduk di sampingnya. Lalu memeluk hey kha dari belakang sambil mengelus perut besar sang istri. "Bagiku kaulah segalanya hey kha, kau tidak perlu iri dengan apapun di dunia ini, termasuk pekerjaanku. Karena semua itu tidaklah penting dibandingkan dirimu,"     

Hey kha Tersenyum senang mendengar perkataan Juan. "Kau mulai lagi,"     

***     

Hari pun mulai pagi. Hey kha dan Juan sama-sama bersiap untuk pergi kerja. Sementara hy Ju pergi bersama hey kha.     

Juan berjanji akan makan malam bersama mereka.     

"Baiklah, ingat untuk minum obatmu."ucap hey kha Setelah mengecup pipi sang suami. Begitu juga dengan juan yang mengecup kening hey kha serta perut besar hey kha.     

"Jangan nakal didalam ya sayang, agar ibumu dapat bekerja dengan baik." Ucap Juan sambil mengelus perut sang istri.     

"Ayah aneh," ucap hy Ju yang berjalan keluar menuju mobil.     

"Aneh? Yang aneh itu kau. Hanya di beri kecupan di pipi saja sudah lari dan mengurung diri di kamar."     

"Ayah...," Teriak kesal Hy Ju Karena Juan menggodanya.     

Hey kha hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan mereka.     

"Dah sayang...," Ucap hey kha sambil melambaikan tangan pada Juan.     

Karena arah mereka yang berlawanan. Hey kha sering berangkat sendiri ke rumah sakit, walaupun terkadang Juan sering mengantarnya,namun hey kha lebih memilih untuk pergi sendiri. Hey kha tidak ingin Juan terlambat ke kantor dan menjadi bahan perbincangan karyawan karena tidak dapat menjadi contoh yang baik.     

Sesampainya hey kha di rumah sakit, ia melihat sebuah ambulans berhenti di depan pintu rumah sakit.     

"Apakah korban kecelakaan?"gumam hey kha. Sayang ia tidak bisa membantu,karena ia tidak bekerja di UGD lagi. Hey kha pun hendak masuk kedalam namun langkanya terhenti ketika mendengar kata "Elisa," dengan segera ia berbalik dan ternyata benar, itu Elisa dan yang memanggil nama Elisa adalah Robin.     

"Elisa,"      

Hey kha segerah menyusul mereka keruang UGD.  Ia melihat Robin dan juga Sam menunggu di luar ruang. Ia pun  segera menghampiri mereka.     

"Robin..,"panggil hey kha. Saat itu Robin terlihat kacau dan juga matanya memerah karena menangis.     

"Nona hey kha," balas Robin sambil mengelap air mata di pipinya.     

"Apa yang terjadi? Bukankah semua baik-baik saja kemarin."      

Robin terdiam tidak dapat menjawab pertanyaan dari Hey kha. Ia tampak lebih sedih lagi. Melihat ruang yang di masuki Elisa adalah ruang gawat darurat dengan tingkat kritis yang tinggi,pasti terjadi sesuatu yang besar. Karena ia masih sempat bertemu dengan Elisa beberapa hari lalu saat Elisa cek up untuk kesehatannya dirumah sakit. Elisa terlihat mulai membaik saat itu,tapi kini...,     

"Ini semua karena wanita itu," ucap Sam dengan tiba-tiba.     

"Wanita itu?? Siapa?" Tanya hey kha yang semakin penasaran. Sementara Robin mulai terlihat lemas.     

"Siapa lagi jika buka Adelia!" Ucap kesal Sam dengan linangan air mata.     

"Adel?? Ada apa dengan Adelia? Tolong jelaskan Sam."      

Hey kha mulai mendekat kearah Sam karena mendengar nama Adelia.     

"Iya, Karena wanita itu. Tuan Jody datang kerumah dan berkelahi dengan kak Robin hingga membuat kondisi kak Elisa seperti ini." Ucap Sam sambil menangis tersedu-sedu. Hey kha cukup syok mendengar hal itu.     

Pintu ruangan pun terbuka dan dokter Eli keluarga.     

Segera Robin dan Sam menghampiri dokter Eli untuk bertanya keadaan Elisa, sementara hey kha masih terdiam mendengar perkataan Sam.     

"Mengapa semuanya bisa jadi seperti ini,"gumam hey kha.     

"Bagimana keadaan istri saya dokter?"tanya Robin yang begitu khawatir.     

"Hmm, seperti yang saya katakan beberapa waktu lalu. Kondisi Elisa semakin buruk, saat ini pun tidak tahu kapan Ia akan sadar,atau mungkin juga tidak akan bangun lagi."     

Robin dan Sam begitu syok mendengar hal itu. Begitu juga dengan Hey kha.     

"Maafkan aku,tapi sebagai seorang dokter saya telah berusaha dan saya pun tidak bisa menutupi kondisi pasien dari keluarganya. Mari kita sama-sama berdoa, semoga ada keajaiban untuk Elisa."      

Dokter Elisa menepuk pundak Robin,lalu memberi salam pada hey kha dan pergi. Sam terlihat begitu terpukul hingga lari keluar. Sementara Robin berdiri gemetar melihat Elisa dari pintu.     

Hey kha pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi.     

Ia kembali keruangnya setelah duduk menemani Robin. Ia pun mencoba menghubungi Adelia,namun nomor telepon Adelia tidak aktif. Ia pun menghubungi Around namun Around pun tidak mengangkat teleponnya.     

"Ada apa dengan mereka?"      

Hey kha sangat ingin menemukan kejelasan dari semua ini. Ia tidak ingin Adelia di salahkan atas apa yang Jody perbuat. Ia pun tidak memiliki lagi nomor telepon Jody. Karena marah hey kha menghapus nomor Jody dari kontak ponselnya.     

"Aku harus memberikan pelajaran pada bajingan itu!! Beraninya dia berulah padahal dengan jelas dia yang salah."     

* Happy Reading ya..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.