MENGEJAR CINTA

Telah Berubah



Telah Berubah

0Kesalahpahaman Adelia dan juga Jody tidak kunjung selesai. Adelia pun masih bingung mengapa Jody bisa semarah itu padanya. Padahal Jody tahu dengan jelas bagaimana hubungannya dengan Robin.     

Malam itu, akhirnya Jody menghubungi Adelia. Setelah seharian penuh Jody tidak dapat di hubungi.     

Adelia yang sedang berada di kamar mandi tidak mendengar suara ponselnya.     

Ia sendiri masih sedih mengingat pernikahannya tinggal beberapa hari lagi.     

" Sudahlah jangan terlalu banyak berpikir, mungkin ia hanya lelah saja." Ujar Adelia menyemangati dirinya sendiri.     

Beberapa saat kemudian ia keluar dari kamar mandi. Ia melihat lampu ponselnya berkedip-kedip, itu menandakan bahwa ia mendapat pesan atau panggilan.     

Adelia pun segera mengambil ponselnya dan melihat. Ternyata benar, ada sekitar 5 panggilan dan juga dua pesan. Semua itu dari Jody.     

Adelia meresa senang melihat panggil itu, ia pun menghubungi Jody.     

" Hai say...," Belum selesai ia menyapa jody.     

Jody memotong perkataan Adelia.     

" Ayo kita bicara, aku akan menunggumu di taman depan." Kata jody pada Adelia.     

Adelia berlari kearah jendela kamar lalu menyingkapi tirai jendela, ia dapat melihat Jody yang sedang berdiri di halaman depan rumahnya.     

Ia pun segera berlari keluar. Namun langkanya di hentikan oleh seorang pelayan.     

" Maaf nona, nona ingin kemana dengan memakai handuk seperti itu." Ucap pelayan itu mengingatkan Adelia.     

Karena terlalu senang Adelia sampai lupa bahwa ia belum mengganti pakaiannya sama sekali.     

" Oh iya, aku lupa. Terima kasih karena telah mengingatkan," kata Adelia.     

Ia pun kembali berlari ke kamarnya untuk mengganti pakaian.     

"Apakah aku harus berdandan sedikit??" Ujar Adelia. " Tidak, ah..., Sedikit saja." Lanjut Adelia lagi.     

Ia pun memutuskan untuk berdandan sebelum turun menemui Jody. Ia menyemprotkan parfum keseluruh tubuhnya.     

" Terserahlah, berlebihan pun tidak mengapa. Malam ini aku harus bisa meyakinkan Jody bahwa cintaku hanya untuknya."ujar Adelia      

Ia pun berlari menuruni tangga untuk bertemu dengan Jody.     

Adelia Melihat Jody sedang berdiri di taman menunggunya.     

Ia pun segera berlari dan memeluk Jody dari belakang sangking senangnya.     

" Sayang..., Aku sangat merindukanmu." Ungkap Adelia pada Jody.     

Jody pun berbalik dan memeluk Adelia.     

" Aku juga sangat merindukanmu," kata Jody membalas ungkapan kerinduan dari Adelia.     

Ia terus terang sangat merindukan Adelia, tapi karena ia masih kesal karena Adelia tidak mendengarkan perkataannya untuk menjauhi Robin dan juga orang yang masih berhubungan dengan Robin termasuk Elisa.     

Ia tahu bahwa dirinya sangat egois tapi semua itu ia lakukan karena takut kehilang Adelia.     

" Apakah kau masih marah padaku?",tanya Adelia manja pada Jody.     

Ia berharap Jody tidak lagi marah ketika melihat sikap dan raut wajahnya.     

Jody pun mengusap lembut kepala Adelia sambil tersenyum.     

" Maafkan aku, karena membuatmu khawatir selama beberapa hari ini." Kata jody pada Adelia.     

Adelia sangat senang karena Jody tidak marah lagi padanya.     

"Ayo masuk kedalam rumah, di luar dingin." Ajak Adelia pada Jody.     

" Tidak, aku ingin membawamu ke suatu tempat. " Kata Jody pada Adelia.     

" Kemana?" Tanya Adelia yang penasaran.     

" Rahasia," jawab Jody.     

Ia pun mengajak Adelia pergi bersamanya.     

Adelia ikut dengan senang hati. Ketika mereka hendak masuk ke mobil, sorot lampu mobil menyilaukan pandangan mata mereka.     

" Siapa yang kurang kerjaan seperti ini!" Ujar kesal Adelia.     

Perlahan bayangkan orang mendekat kearah mereka, sedangkan mata mereka berdua masih sangat silau karena pancaran lampu mobil itu.     

Jody segerah menarik Adelia masuk kedalam mobil. Ia tidak ingin Adelia terluka jika yang mendekati mereka itu adalah orang jahat.     

Jody pun di buat terkejut saat tangannya yang memegangi Adelia di tarik oleh pria itu.     

" Lepaskan dia!!" Ucap kesal pria itu yang ternyata adalah Aroun.     

" Kakak...," Panggil Adelia yang terkejut.     

Jody segerah melepaskan genggaman tangannya.     

Sementara Aroun menarik tangan Adelia masuk kedalam rumah.     

Adelia masih bingung dengan apa yang terjadi. Apalagi Aroun terlihat sangat kesal kali ini.     

" Kak, kak Aroun." Panggil Adelia yang saat itu masih di tarik paksa oleh aroun untuk masuk kedalam rumah.     

Jody masih terdiam melihat Adelia yang di tarik Paksa oleh Aroun.     

Adelia berharap Jody mengejarnya saat itu, tapi melihat Jody yang hanya memandanginya saja membuat Adelia mulai kecewa.     

Setelah masuk kedalam rumah. Aroun meminta pelayan untuk menutup pintunya.     

" Jangan biarkan siapapun masuk kedalam tanpa ijin dariku!!" Kata Aroun.     

" Baik tuan," jawab pelayan itu.     

Adelia pun menghempz tangan Aroun karena sejak tadi aroun mengabaikan pertanyaannya.     

" Kakak!" Ucap kesal Adelia.     

" Katakan kak, sebenarnya apa yang terjadi ? Mengapa kakak seperti itu pada Jody?!" Tanya Adelia pada Aroun.     

"Dia bukan pria yang baik untukmu!! Aku akan membatalkan pernikahan kalian." Kata Aroun pada Adelia.     

Adelia tercengang mendengar perkataan Around. Ia masih terdiam tidak percaya dengan apa yang baru saja kakaknya katakan.     

" Dengar Adel, aku pun berat melakukan hal ini. Tapi dia bukan pria yang baik untukmu, kau tidak akan bahagia bersamanya." Ucap Aroun mencoba meyakinkan Adelia.     

" Ah.., kakak pasti bercanda kan?? Ini tidak lucu kak," ujar Adelia lalu berbalik ingin keluar. Namun Aroun kembali menarik tangan Adelia.     

" Aku tahu bahwa kau mencintai Jody dan Jody juga mencintaimu,"     

" Lalu apa masalahnya kak ?" Tanya Adelia.     

" Kalian sebentar lagi akan menikah, dan pernikahan ini bukanlah mainan. Tapi lihat! Setelah membuatmu bersedih bahkan menangis, dia malah tanpa rasa bersalah mengajakmu pergi dengan senyuman di wajahnya itu." Ucap kesal Aroun.     

Adelia tahu bahwa aroun sangat mengkhawatirkan dirinya.     

" Aku tahu bahwa kak Aroun mengkhawatirkan diriku, tapi ini semut hanyalah salah paham kak. Jody tidak seperti itu, dia juga sama seperti kakak. Sama-sama salahpahan dan kini kami ingin meluruskan hal itu,"ujar Adelia ingin lebih meyakinkan kakaknya.     

Namun Aroun berpikir bahwa ia salah selama ini tentang Jody.     

" Buka matamu Adel, kau di butakan cintamu!! Ingat Adel, pernikahan itu hanya sekali seumur hidup. Sebaiknya kau tanyakan lagi pada dirinya, apakah dia benar-benar mencintaimu? Jika dia mengatakan bahwa ia mencintaimu, maka tanyakan padanya. Apakah dirinya tidak akan mengekang kebahagiaanmu dan tidak akan mengacaukanmu di saat dia kesal? Hari ini mungkin Robin dan Elisa, tapi bisa saja suatu hari nanti aku yang ingin dia minta untuk kau jauhi!"      

Adelia tercengang mendengar perkataan sang kakak.     

Ia tidak menyangka bahwa masalahnya akan sebesar ini. Padahal pernikahan tidak beberapa hari lagi.     

" Ma-mana, mana mungkin Jody seperti itu. Kak.."     

" Pikirkan lagi Adel, Aku adalah kakakmu. Aku sangat ingin kau bahagia," ujar Aroun saat memotong perkataan adelia.     

Around pun berbalik pergi meninggalkan Adelia yang masih berdiri terdiam mendengar perkataan sang kakak.     

Setelah beberapa saat ia pun kembali sadar dari lamunannya dan juga pikiran yang berkecamuk di dalam hatinya.     

Ia pun segera berbalik dan ingin membuka pintu untuk keluar menemui Jody.     

Saat tangannya menyetuh gagang pintu, ia pun berhenti sejenak dan berpikir.     

Sejak tadi ia tidak mendengar suara ketukan ataupun gedoran pintu dari seseorang.     

Padahal dirinya di tarik paksa oleh Aroun tapi tidak ada reaksi ataupun pergerakan dari Jody sejak tadi.     

Tangannya yang memegang gagang pintu gemetar karena takut memikirkan apa yang di katakan oleh sang kakak.     

Adelia perlahan melepaskan tangannya dari Gagang pintu, lalu menyingkapi tirai jendela melihat kearah luar rumah.     

Ia tidak  melihat mobil Jody yang tadinya terparkir di depan rumahnya.     

Tangan Adelia yang menyentuh tirai pun terjatuh lemas.     

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan hubunganku??" Ukur Adelia pada dirinya sendiri.     

Air mata perlahan menetes membasahi wajahnya.     

Sementara Aroun melihat hal itu sangat marah. Namun hanya dengan itu ia dapat menyadarkan Adelia. Bahwa Jody kini telah berubah.     

" aku tidak bisa menyerah untuk kebahagiaanku, aku tidak bisa gagal lagi kali ini" ujar Adelia pada dirinya. Ia pun memanggil sopir pribadi keluarga dan meminta kunci mobil padanya.     

" Berikan kunci mobil padaku," pinta Adelia.     

" Tapi nona, ini sudah malam. Biarkan saya mengantar nona," ucap sopir itu.     

" Biarkan dia pergi," ucap Aroun pada sopir itu.     

" Baik tuan," jawab supir itu mengikuti perintah dari Aroun.     

Tatapan terkejut di arahkan pada Aroun yang saat itu berada di luar.     

Aroun segerah berbalik dan masuk kedalam rumah. Ia sangat kecewa dengan sang adik yang begitu mementingkan orang lain walaupun itu pacarnya sendiri. Tapi ia juga adalah kakak yang menyayangi adiknya.     

Hati Adelia bersedih karena ia bisa melihat betapa besar rasa kecewa Aroun padanya.     

'maafkan aku kak,' batin Adelia.     

*Hai...., Pembaca semuanya.     

~ Bantu dukung novel ini yg versi Inggris yah..,     

Bantu save/simpan di library/perpustakaan buku kalian. Biar nggak baca, ga masalah kak di simpan saja...     

~ Judul : Handsome CEO: The pursuit of love     

Dan jika berkenan sekalian bisa kasih review di bagian depan ya kak..     

Sebelumnya Aku ucapkan terima makasih...,     

Semoga kalian sehat selalu, dan jangan lupa tersenyum,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.