MENGEJAR CINTA

Berjalan tanpa alas kaki dibandara



Berjalan tanpa alas kaki dibandara

0Juan melihat hey kha tidur begitu pulas. Ia pun tidak tega membangunkan hey kha.     

"Apakah kita perlu membangunkan nona hey kha tuan?"tanya pak John pada Juan.     

" Tidak, sebentar lagi istriku akan bangun. Karena ia tidak pernah tidur terlalu lama,"ucap Juan pada pak jonh.     

Benar saja. Belum semenit Juan bicara hey kha sudah terbangun dari tidurnya.     

Huaaammm...,suara hey kha tengah menguap.     

" Juan.., ah, aku tidur terlalu nyeyak."     

"Tidak masalah istriku, kau bisa tidur lagi jika mau." Ucap Juan.     

" Apakah kita telah sampai di bandara?" Tanya hey kha.     

Juan pun mengaggukkan kepalanya.     

"Iya,"     

" Hhmm.., ayo cepat kita keluar. Penerbangan ke Indonesia memakan waktu hampir 3 jam. Dan ini telah pukul 19:40 malam. Kita harus sampai lebih cepat agar bisa menemukan ruzak yang enak. Aa..., Memikirkannya saja air liur ku seakan ingin jatuh."kata hey kha pada Juan dengan Tersenyum lebar.     

Juan mengusap kepala sang istri karena gemas melihat sikap istrinya.     

" Oh iya, aku hampir lupa. Hy Ju.., bagaimana dengan Hy Ju? Sebaiknya kita telpon dan minta hy Ju untuk kebandara. Ia juga pasti akan senang jika kita ajak ke Indonesia." Kata hey kha pada Juan.     

Juan hanya tersenyum mendengar perkataan hey kha.     

Ia tidak ingin hy Ju ikut. Karena selama ini, hy Ju cukup jadi pengacau antara dirinya dan juga hey kha.     

Juan bekerja dari rumah agar bisa lebih dekat dengan hey kha, tapi Hy Ju selalu saja mengganggu waktunya bersama hey kha.     

Kadang Juan iri dengan anaknya sendiri, karena hey kha lebih mementingkan hy Ju dari pada dirinya.     

Pergi ke Indonesia bersama. Ini merupakan liburan yang luar biasa bagi Juan.     

Jika hy Ju ikut, pasti ia akan jadi orang ketiga di antara ibu dan juga anaknya.     

" Ada apa Juan ?? Kau terus melamun sejak tadi." Tanya heykha.     

" Aku baik-baik saja, tentang hy Ju. Kau tidak perlu khawatir, nenek sedang berada dirumah untuk menemani hy Ju selama kita berlibur ke Indonesia." Ucap Juan.     

Hey kha bisa melihat raut wajah senang Juan.     

" Bilang saja jika kau tidak ingin Hy Ju mengganggu,hmm..,kau ayah yang kejam."gumam hey kha dengan memiringkan bibirnya.     

Juan Tersenyum sambil menggaruk kepalanya, ketika mendengar perkataan hey kha.     

Hey kha tahu bahwa Juan dan Hy Ju selalu saja bertengkar jika itu menyakut dirinya.     

Hy Ju juga menjadi lebih aktif setelah di marahi oleh Juan waktu itu.     

Dimana hey kha, disitu juga ada Hy Ju.     

Mata hy Ju seperti kamera pengawas dan pengintai.     

Walaupun hey kha telah memberikan pengertian pada Hy Ju bahwa ia tidak perlu berbuat sampai seperti itu.     

Tapi perkataan Juan telah tertanam di benaknya.     

Bahwa Hy Ju harus menjaga hey kha. Sebagai anak laki-laki ia harus punya tanggung jawab dengan perkataannya.     

Hey kha pun tidak bisa menyalahkan Juan saat mendidik putranya.     

Karena sebagai orang tua, mereka mempunyai tugas masing-masing tentang bagaimana cara mendidik anak mereka.     

Sebagai orang tua pula, ia sebagai istri tidak bisa mengatakan atau menyalahkan Juan di depan hy Ju tentang cara mendidik Juan yang terlalu tegas pada hy Ju.     

Karena tiap orang tua punya porsi mereka masing-masing.     

Tinggal bagaimana cara kita meluruskan saja.     

Karena mereka menggunakan pesawat pribadi, mereka tidak membeli tiket dan melakukan prosedur lainnya.     

Mereka bahkan memiliki jalur pribadi ketika menuju ke pesawat.     

" Istriku...,"panggil Juan pada hey kha yang sedang berjalan di sampingnya.     

" Ya..," jawab hey kha.     

" Apakah kau capek ?" Tanya Juan yang khawatir. Ia melihat jalan hey kha yang sedikit melambat karena perut hey kha.     

Hey kha menggelengkan kepalanya. Ia pun merangkul tangan Juan lalu bersandar di lengan Juan.     

" Makasih Yangyang.., aku senang karena suamiku begitu perhatian."ungkap hey kha.     

Juan tidak bisa mengungkapkan lagi kegembiraannya saat itu.     

Namun tiba-tiba saja langkah hey kha terhenti.     

Juan cukup kaget dan juga khawatir.     

" Apa ada yang sakit??" Tanya Juan yang tampak panik.     

Hey kha pun mengaggukkan kepalanya.     

Juan lebih panik lagi saat itu.     

" Dokter..., Dokter!!" Teriak Juan memanggil seorang dokter yang berjalan di belakang mereka.     

" Ya...Ya... Presdir Yin." Jawab seorang dokter yang berlari dari arah belakang.     

Hey kha begitu terkejut melihat hal itu. Hey kha pikir yang berjalan di belakang mereka itu adalah para pengawal. Ia tidak menyangka bahwa Juan juga membawa seorang dokter.     

Ia sungguh di buat terkejut di buat Juan.     

" Cepat periksa istriki!" Kata Juan pada dokter itu.     

Sang dokter pun mendekati hey kha, lalu bertanya apa yang sakit dan di bagian mana.     

Namun dokter itu di buat bingung saat hey kha menggelengkan kepalanya.     

" Tidak ada yang sakit dokter," ucap hey kha.     

" Katakan hey kha, atau kita kerumah sakit saja.., cepat siapakan mobil!"perintah Juan pada pengawalnya.     

Dua orang pengawal segerah berbalik untuk melakukan perintah Juan namun hey kha menghentikan mereka. Begitu juga dengan juan yang hendak menggendongnya.     

" Tunggu dulu Juan. Dengarkan aku, aku baik-baik saja, bukan sakit seperti itu yang aku maksud. Tapi kakiku tidak nyaman memakai sepatu karena itu membuat kakiku sakit," jelas hey kha pada Juan.     

Semua orang yang panik, kini bisa menghela nafas lega karena istri sang Presdir baik-baik saja.      

" Hey kha, kau buat jantungku hampir berhenti berdetak ketika mendengar kau mengatakan sakit."      

Hey kha tertawa melihat keringat di dahi Juan dan juga wajah panik sang suami.     

Hey kha perlahan mengulurkan tangannya menyentuh wajah Juan.     

'pria Tampan ini berdiri di depanku dan hanya ada aku di matanya. Lihatlah wajah pucat dan keringat dingin ketika kata sakit keluar dari mulut ku, sungguh aku bisa sangat seberuntung ini.'batin hey kha.     

Sementara Juan menggegam tangan kecil hey kha lalu mencium tangan itu.     

" Aku senang kau baik-baik saja," kata Juan.      

Tangan Juan pun masih tampak gemetar.     

Hey kha memetik jarinya, dan semua pandangan tertuju pada hey kha.     

" Mohon maaf, tapi bisakah kalian semua berbalik." Pinta hey kha pada para pengawal.     

Mereka pun segera berbalik sesuai permintaan hey kha.     

Juan menatap bingung kearah hey kha.     

Kini hey kha meminta Juan untuk membungkuk di depannya. Juan melakukan Tanpa bertanya sedikitpun.     

Hey kha pun mengecup pipi Juan. Setelah itu hey kha Tersenyum puas.     

Sementara Juan tampak kecewa, karena hanya sebuah kecupan yang ia dapatkan padahal para pengawal telah berbalik.     

" Hanya itu saja ??" Tanya Juan pada hey kha.     

"Hu'uu.." angguk hey kha.     

Juan menghela nafasnya sambil menggelengkan kepala.     

Sementara hey kha Tersenyum lebar karena sikap Juan.     

Kali ini Juan di buat terkejut lagi, karena hey kha membuka sepatunya dan berjalan tanpa alas kaki sama sekali.     

" Hey kha.., cepat pakai sepatumu nanti kau masuk angin." Pinta Juan pada hey kha.     

" Aku sangat ingin melakukannya, kau juga buka sepertimu dan mereka juga. Aku ingin kota berjalan tanpa alas kaki menuju ke pesawat." Kata hey kha dengan senyuman manis di wajahnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.     

Para pengawal yang mengikuti mereka dari belakang cukup terkenal dengan permintaan hey kha.     

Terlebih lagi mereka sedang berada di bandara.     

Juan ikut melepaskan sepatu dan juga kaus kakinya. Di ikuti dengan semua pengawal, dokter dan Juan seorang pelayan.     

Juan membawa sepatu hey kha. Sementara sepatunya di bawah oleh seorang pengawal.     

Hey kha tampak senang melihat mereka semua berjalan tanpa alas kaki.     

" Ah..., Rasanya sangat menyenangkan." Ucap hey kha.     

" Bagaimana menurut kalian?? Apakah hal ini menyenangkan ?" Tanya hey kha pada para pengawal.     

Mereka masih tertegun dengan pertanyaan hey kha. Sementara wajah Juan seperti akan menelan mereka hidup-hidup jika mereka berani mengeluh.     

Mereka pun serentak mengatakan.     

" Menyenangkan, sungguh sangat menyenangkan."     

Hey kha sungguh puas mendengar hal itu.     

Walaupun hasil paksaan dari sang suami hingga mereka mengatakan hal itu. Tapi ia cukup puas, akan hal itu.     

Entah mengapa ia merasa senang saat melihat Juan menindas para pengawal itu.     

Padahal biasanya ia akan marah jika melihat Juan menatap tajam pada para pekerjanya, tapi kini ia malah senang melihat hal itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.