MENGEJAR CINTA

KESEDIHAN YANG MENDALAM



KESEDIHAN YANG MENDALAM

0Sikap Juan dan juga Hy Ju sedikit berubah. Itulah yang hey kha rasakan. Tapi ia tidak masalah akan hal itu, malah ia senang melihat suami dan juga anaknya sangat menyayangi bayi kecil yang hadir di keluarga mereka.     

Tapi sifat keras kepala keduanya yang tidak ingin menyerah satu sama lainnya. Membuat hey kha sakit kepala.     

Juan memberikan nama pada bayi kecilnya itu, yaitu Lyngli Yin. Sapaan kecil untuk Lyngli adala Lyli.     

Semua keluarga senang mendengar hal itu.     

"Nama yang sangat indah dan juga cantik," ucap hey kha. Juan pun tersenyum dan mencium dahi sang istri tercinta.     

Beberapa hari kemudian, disaat Lyli sedang tertidur pulas di tempat tidurnya.     

"Ayah, sebaiknya ayah menemani ibu, aku yang akan menemani adik Lyli ku." Ucap hy Ju yang mengusir Juan.     

Sejak tadi Juan tidak berhenti menyentuh wajah sang anak yang sedang tertidur pulas dan hal itu membuat Hy Ju geram.     

"Aku sudah menyapa ibumu, dan ibumu juga telah mengijinkan aku untuk menemani Lyli ku." Jawab Juan dengan santai.     

"Tapi ayah akan membangunkan Adik Lyli jika seperti itu," ucap kesal Hy Ju.     

Mereka berdua saling memandang dengan tatapan tajam.     

"Sebaiknya kalian berdua pergi dari sini," ucap hey kha dengan tatapan tajam kepada keduanya.     

Sontak saja hal itu membuat Juan dan juga Hy Ju terkejut.     

"Tapi ibu," hy Ju berusaha memelas agar tidak di usir oleh hey kha.     

"Sayang...," Panggilan sayang itu membuat keduanya merinding dan seketika keluar dari kamar itu.     

"Ibu sungguh menyeramkan," ucap hy ju.     

"Sudahlah, sebaiknya kau belajar."perintah Juan.     

Hy Ju pun menuruti perkataan Juan. Walaupun ia masih sangat ingin melihat sang adik. Ketika melihat Hy Ju pergi, Juan kembali masuk ke dalam kamar dan membujuk hey kha.     

Juan memeluk hey kha yang tengah berdiri memandangi bayi kecilnya.     

"Sayang," bisik Juan di telinga hey kha.     

"Ada apa?" Hey kha menganggapi panggilan Juan dengan dingin. Juan tahu bahwa kali ini istri tercintanya itu sedang marah.     

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk mengabaikan mu."     

Hey kha menarik nafasnya dalam-dalam ketika mendengar ucapan Juan.     

"Sudahlah, jangan ganggu Lyli tidur. Sebaiknya kita istirahat," ucap heh kha.     

"Terima kasih hey kha," ucap Juan sambil mengecup pipi sang istri.     

"Terima kasih untuk apa?" Tanya hey kha yang bingung. Karena mereka pernah berjanji untuk tidak saling mengucapkan terima kasih lagi. Kata itu hanya untuk orang yang tidak dekat,tapi mereka adalah suami istri. Wajar jika saling membantu.     

"Terima kasih, karena telah memberikan ku kebahagiaan dan juga anak-anak yang sehat dan juga lucu."     

"Itu adalah kewajiban ku sebagai istri Juan, tapi aku sangat senang mendengar ucapanmu. Aku pun berterima kasih kepadamu, kau adalah suami terbaik yang pernah ada."     

Mereka saling berpelukan, hey kha bahkan meneteskan air matanya karena terharu.     

***     

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, dan bayi kecil Lyli telah berusia 5 bulan.     

Kebahagiaan di keluarga hey kha mulai bertambah dengan adanya Lyli.     

Hy Ju bahkan lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan adik kecilnya itu, dari pada bermain bersama dengan teman-temannya.     

Beda halnya dengan Juan yang memiliki aktivitas yang begitu padat. Karena terlalu banyak cuti, Juan harus menyelesaikan pekerjaannya yang numpuk serta bolak-balik ke luar negeri mengurus bisnis.     

Hey kha sebenarnya sangat sedih, namun dengan Juan yang begitu sibuk. Membuat dirinya dan juga Lyli bisa sedikit mendapat ketenangan. Karena Juan dan juga Hy Ju selalu saja bertengkar jika itu menyangkut Lyli. Kini hy Ju bisa bermain sepuasnya dengan sang adik.     

Ting tong. Suara bel berbunyi dan pelayan pergi membukakan pintu.     

Hey kha yang sedang duduk di ruang tamu, terkejut melihat siapa yang datang saat itu.     

"Robin," gumam hey kha, saat melihat Robin datang dengan membawah bingkisan di tangannya.     

"Selamat siang nona hey kha," sapa Robin.     

Hey kha pun menyambut Robin dengan senang hati. Ia mempersilakan Robin duduk.     

Di saat itu tatapan Robin menuju ke arah Lyli yang sedang tertidur pulas di pelukan hey kha.     

"Dia sangat manis," ucap Robin dengan senyuman di wajahnya.     

Hey kha terdiam sejak saat melihat ekspresi wajah Robin melihat Lyli. Kesedihan, itulah yang tergambar jelas di wajah Robin.     

"Dia sedang tertidur, tapi jika kau ingin menggendongnya, silahkan." Ucap hey kha.     

"Benarkah nona?"tanya Robin yang sedikit terkejut dan juga senang.     

Hey kha menganggukkan kepalanya, lalu memberikan Lyli yang sedang terlelap itu, agar di gendong Robin.     

Tanpa sadar, air mata menetes di wajah Robin.     

Hey kha sangat mengerti perasaan Robin saat itu. "Sering-seringlah datang dan bermain bersama Lyli,"      

Ucapan hey kha kembali membuat Robin tersadar.     

"Maafkan saya nona,"     

"Tidak apa-apa, kau harus hidup bahagia dan itu adalah keinginan Elisa. Elisa dan bayi kecilmu pasti sedang tersenyum di atas sana melihatmu."     

Robin pun mengecup pipi Lyli yang begitu bulat dan menggemaskan.     

"Dia sangat cantik," gumam Robin.     

Robin kembali memberikan Lyli kepada hey kha dan memberikan bingkisan untuk Lyli.     

"Semoga saja saya masih di berikan kesempatan untuk dapat bertemu dengan gadis kecil ini," ucap Robin.     

"Apa maksudmu Robin?"tanya hey kha yang bingung.     

"Saya akan mengurus bisnis yang ada di Dubai, mungkin butuh Waktu lama untuk kembali lagi. Tapi saya harap, saya masih di berikan kesempatan untuk bertemu dengan gadis kecil ini nantinya."     

Robin mengucapkan salam perpisahan, karena ia ingin menenangkan diri di tempat yang jauh. Ia ingin menghilangkan kesedihannya. Karena di negara E ini, terlalu banyak menyimpan kenangan indah dan juga menyakitkan untuknya.     

Hari pun mulai gelap. Hey kha menyiapkan makan malam, karena ia tahu bahwa Juan akan segera kembali dari luar negri.     

Lyli sedang asyik bermain bersama dengan Hy Ju di kamar, bersama dengan dua orang perawat.     

Beberapa saat kemudian Juan pun tiba di rumah dan di sambut pelukan hangat dari hey kha. Juan mengangkat hey kha, dan hal itu membuat hey kha dan semua orang terkejut.     

"Juan, apa yang kau lakukan? Turunkan aku." Ucap hey kha yang merona saat di lihat oleh para pelayan.     

"Aku sangat merindukanmu istriku," ucap Juan.     

"Aku juga merindukanmu," balas hey kha dengan malu-malu. Setelah dua Minggu mereka hanya bertatapan lewat video call saja.     

"Kau pasti lelah, sebaiknya kau mandi dan turun untuk makan. Aku akan menyiapkan makan di meja," ucap hey kha.     

Juan pun mendekat dan berbisik di telinga hey kha. "Aku sangat lapar, hingga tidak bisa menahannya lagi."     

Hey kha bukannya tidak tahu maksud dari suaminya itu. Tapi ia pura-pura tidak mengerti, karena ia juga sedikit kesal karena Juan pergi begitu lama.     

"Baiklah, ayo kita makan." Ajak hey kha sambil menarik tangan Juan. Juan sangat senang akan hal itu, wajahnya tersenyum senang. Namun senyumannya menghilang saat hey kha menariknya ke arah meja makan.     

"Silahkan duduk dan makan hingga kenyang, sayang."     

Hey kha tersenyum senang karena menjahili Juan. 'lihatlah wajahnya yang tampak bingung dan kecewa seperti itu,' batin hey kha, sambil tersenyum. Ia pun pergi untuk mengangkat sup yang telah ia buat dan akan di tuangkan kedalam mangkuk.     

Namun ia terkejut saat tangan Juan melingkar di bagian perut dan memeluk hey kha dari belakang, serta bibir Juan menempel tepat di lehernya.     

"Ju-Juan..,"     

"Bukankah kataku, aku ingin memakanmu terlebih dahulu."     

*Hai semuanya..,     

Jangan lupa dukung cerita ini dalam versi Inggris dan novel Inggris lainnya.     

Judulnya : Handsome President: The Pursuit Of Love      

      

Judul : FIRST LOVE: you are my drea     

m     

Berikan review terbaik kalian untuk dua novel ini ya..     

Makasih kakak-kakak Cantiiikkkkkk     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.