MENGEJAR CINTA

Permintaan Robin



Permintaan Robin

0Keesokan paginya. Tepat pukul 5 pagi.     

Elisa membuka kedua matanya secara perlahan .     

Elisa memegang kepalanya yang masih terasa sakit.     

Elisa melirik kerah kanan dan  melihat robin yang duduk dikursih sedang terlelap tidur di sampingnya.     

Elisa yang melihat Robin tertidur seperti itu, memaksakan diri untuk bangun.     

Elisa khawatir pada Robin yang tidur seperti itu. Robin pasti tidak nyaman.     

Robin terkejut dengan pergerakan Elisa,membuka matanya dan betapa terkejutnya. ketika melihat elisa yang mencoba bangun dari tempat tidurnya.     

"Elisa, mengapa kaue bangun?? Cobalah untuk tidur."     

Robin dengan cepat berdiri untuk membuat Elisa kembali berbaring.     

" Kau selalu saja membuat jantungku ingin copot dari tempatnya, bisakah kau tidur lebih lama lagi saat aku tertidur? Jangan pergi kemanapun saat aku sedang tertidur, aku selalu saja terkejut dan berlari keluar mencarimu." Ceramah kecil Robin pada Elisa.     

Elisa selalu bangun terlebih dahulu dari Robin, dan Robin selalu saja terkejut dan berlari keluar mencari Elisa saat tidak berada di sampingnya.     

" Maafkan aku Robin," ucap Elisa.     

" Aku tidak marah padamu, aku hanya kaget. Coba rasakan detak jantungki," kata. Robin pada Elisa, lalu membuat tangan Elisa menyetuh dadanya. Dan benar saja, jantung Robin berdetak begitu cepat.     

Elisa pun mengecup bibi Robin yang tidak jauh darinya itu.     

" Apakah itu cukup.?? " Tanya Elisa pada Robin.     

Robin menyetuh bibir Elisa dengan tangannya.     

" Sebenarnya kurang, sangat kurang. Tapi aku akan memaafkan mu kali ini." Kata Robin pada Elisa.     

Tanya hey kha dengan lembut pada Juan , Juan pun seperti anak kecil menggukkan kepalanya .     

Robin meminta Elisa untuk istirahat, sementara ia meminta Suster untuk menjaga Elisa.     

Robin mengatakan bada Elisa bahwa ia akan pergi keluar untuk membelikan sarapan untuk Elisa. Ia tidak bisa meminta pengawal untuk membeli makanan untuk Elisa.     

Ia harus memastikan secara langsung makanan yang akan di makan oleh Elisa.     

Sementara itu Elisa memutuskan untuk mengirim menelpon pada bibi Han. Elisa mengatakan bahwa ia berada dirumah sakit menjaga bersama dengan Robin.     

Elisa Takut bibi Han khawatir dan meminta bibi Han untuk merahasiakan ini dari Sam. Ia akan menelpon Sam dan memberikan alasan lain untuk Sam.     

serta meminta tolong pada bibi Han,untuk membuatkan sup ikan udab mengantarnya kerumah sakit.     

Elisa juga memberikan kabar pada Sam, karena khawatir pada Sam. Elisa mengatakan pada Sam bahwa ia sedang berlibur bersama Robin dan ke luar daerah. Tapi mereka akan cepat kembali dan meminta Sam agar tidak khawatir.     

Beberapa saat kemudian Robin datang dengan membawa, makanan dan juga buah untuk Elisa.     

Sementara dokter baru saja tiba untuk memeriksa keadaan Elisa.     

" Selamat pagi nona, bagimana persaanmu saat ini?" Tanya dokter itu pada Elisa.     

" Aku mulai membaik dokter, bisakah aku kbali hari ini?" Tanya balik Elisa.     

Dokter itu pun tersenyum mendengar perkataan Elisa.     

Robin yang melihat Elisa dan juga dokter itu bercengkrama menjadi kesal.     

" Sebaiknya, lakukan tugasmu dokter. " Kata Robin saat itu.     

Dokter dan juga Elisa cukup terkejut dengan perkataan Robin.     

" Ah, maafkan aku." Ucap sang dokter.     

Elisa memandangi kepada Robin, namun Robin memalingkan wajahnya dari Elisa.     

Robin memilih menghindar dadi pada harus melihat tatapan kesal sang istri.     

Setelah selesai melakukan pemeriksaan, dokter itu mengatakan bahwa Elisa, harus beristirahat sehati lagi, hingga kondisinya membaik.     

" Terima kasih dokter," ucap Robin.     

Dokter itu pun pamit pergi dari ruangan Elisa.     

" Dia suami yang pencemburu" gumam dokter itu, saat meninggalkan ruangan Elisa.     

Sementara suster yang berjalan bersama dokter itu pun tersenyum mendengar perkataan sang dokter.     

" Karena dia begitu mencintai istrinya dokter, aku yakin dokter juga akan melakukan hal yang sama, jika menumukan belahan jiwa dokter nantinya." Ucap Suster itu. Yang tidak lain adalah temannya sendiri.     

***     

Robin mengambilkan makanan untuk Elisa yang ia beli.     

Robin membantu Elisa untuk bangun dari tidurnya.     

 Kemudian , Robin pun membantuh Elisa untuk makan dengan cara menyuapi Elisa.     

" Terima kasih Robin," ucap Elisa.     

 " Berhenti berterima kasih Elisa, kita tidak sedang berbisnis dan saling menguntungkan hingga kau selalu saja berterima kasih untuk apa yang aku lakukan. Aku adalah suamimu dan ini tanggung jawabku."      

Ucapan Robin itu membuat Elisa semakin terharu.     

Robin terus menyuapi Elisa,Setelah selesai makan robin mengelap mulut Elisa.     

namun tangan Robin terhenti ketika melihat wajah Elisa yang tampak lebih pucat.     

" Elisa..,Berjanjilah kau akan menjaga dirimu. Kau membuatku takut setengah mati ketika melihatmu pingsan di hadapanku, aku mohon jangan memaksakan dirimu lagi."     

Robin sambil menundukkan kepalanya dan menggegam tangan Elisa.      

Elisa merasa bersalah melihat Robin yang seperti itu.     

Elisa pun memeluk Robin dengan erat.     

" Maafkan aku robin. Aku berjanji kedepannya aku akan menjaga diriku dan tidak akan memaksakan diriku agar tidak membuatmu khawatir seperti saat ini. tapi aku juga ingin meminta padamu untuk tidak bersedih. Hatiku sangat sakit melihatmu seperti ini." Ucap Elisa sambil memeluk Robin.     

Mereka terlebih seperti pasangan yang begitu menyediakan dengan takdir yang menyedihkan pula.     

Itulah hidup, adil di saat kita merasa adil, dan tidak adil di saat kita merasa tersakiti atau menderita. Padahal kita tidak tahu dan tidak sadar, berapa besar nikmat dan juga karunia Tuhan untuk kita. Tapi itulah manusia, hanya mengingat buruk dan bukan manisnya.     

Sementara di rumah Robin. Sam diam-diam masuk ke kamar Elisa untuk mencari sesuatu.     

Sam mencari obat uang biasa Elisa minum.      

Ia sangat penasaran dengan apa yang mereka coba tutupi darinya. Terlebih lagi Elisa selalu saja sakit-sakitan beberapa bulan ini, semakin menambah kecurigaan Sam.     

Saat itu Sam sedang membuka laci meja Elisa, namun ia di kejutkan dengan suara pintu yang terbuka.     

Sam segarah bersembunyi. Ternyata itu adalah seorang pelayan yang membersikan kamar Elisa. Setelah menunggu cukup lama karena pelayan itu, Sam pun keluar dari persembunyiannya setelah pelayan itu pergi.     

Sam pun mengambil botol obat kapsul yang ada di dalam laci meja Elisa.     

Lalu Sam menelpon temannya. Ia meminta bantuan pada temannya itu, karena ayahnya adalah seorang dokter.     

Sam pun berkunjung ke rumah temannya Alung setelah mendapat pesan bahwa ayahnya mau membantu Sam.     

Mereka pun pergi kerumah sakit bersama-sama untuk menanyakan tetang obat itu.     

" Selamat sore ayah," sapa Alung pada ayahnya yang sedang berada di ruangannya.     

" Sore nak, ah. Ini pasti Sam," ucap sang ayah.     

" Iya ayah. Sam ingin tahu sebenarnya ini obat untuk apa??" Ivan alung pada ayahnya.     

Lalu Memberikan obat itu pada ayahnya.     

Dokter itu pun melihat obat itu dan sangat terkejut ketika melihat.     

" Kau dapat obat ini dari mana nak??" Tanya dokter itu pada Sam.     

" Ada apa paman?? Apakah itu obat berbahaya?" Tanya Sam balik.     

" Ini obat untuk kanker," ucap dokter itu.     

Sam begitu terkejut mendengar perkataan sang dokter.     

" Kanker, dokter ??" Tanya Sam tidak percaya.     

" Iya, ini adalah obat khusus untuk penderita kanker."     

Tubuh Sam langsung melemas mengetahui bahwa obat yang sering di konsumsi kakaknya itu adalah obat kanker.     

Alung yang melihat Sam hampir saja jatuh, menahan tubuhnya.     

" Sam, apa kau baik-baik saja??" Tanya Alung yang khawatir.     

Sam menganggukan kepalanya. Ia pun mengucapkan terima kasih pada ayahnya Alung dan pamit pergi.     

Sam Segarah berlari dari ruangan itu, ia ingin segera menemui Elisa untuk meminta penjelasan darinya.     

Sesampainya di lobi rumah sakit, Sam duduk di ruang tunggu. Karena seluruh tubuhnya mulai bergetar ketakutan.     

" Me-mengapa..,mengapa kau berbohong padaku." Gumam Sam.     

Air matanya perlahan jatuh membasahi wajahnya. Sam menangis tersedu-sedu saat itu. Seorang suster yang melihat Sam, menghampirinya dan bertanya.     

" Ada apa denganmu?? Apakah keluargamu di rawat di sini?" Tanya suster itu.     

Sam yang mendengar perkataan suster itu pun, segerah menghapus air matanya.     

" Aku tidak tahu, tapi bisakah suster membantu saya mengecek namanya." Pinta Sam pada suster itu.     

Sam curiga bahwa Elisa tidak sedang berlibur dan pasti sedang berada di salah satu rumah sakit di kota ini.     

Berhubung ia berada di rumah sakit ini, ia sekalian akan mencari tahu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.