MENGEJAR CINTA

DIA MENYADARINYA SEJAK AWAL



DIA MENYADARINYA SEJAK AWAL

0Tikha yang mendengar hal itu berbalik lalu menatap Aroun dan bertanya.     

" Mari kita bicarakan masalah ini nanti, aku benar-benar ingin istirahat.     

Tikha berjalan pergi meninggalkan Aroun.     

Aroun yang melihat sikap Tikha sedikit berubah padanya.     

Merasa sangat sedih, Aroun tidak tahu dengan cara apa lagi agar bisa membuat hati tikha berubah padanya.     

Tikha pergi ke kamar lalu mengunci pintu kamarnya, sambil berjalan mendekati cermin/kaca dan melihat wajahnya sendiri sambil bertanya pada dirinya.     

" Siapa sebenarnya diriku..?? Mengapa hatiku selalu saja sakit ketika melihatnya.." sambil mengeluarkan botol kecil yang berisikan obat kapsul.     

Tikha duduk di kursi nya sambil memandangi botol obat tersebut.     

" Aku tidak menyalakan mu(Aroun) aku tahu kau berbuat semua ini untuk kebaikanku ..." Sambil membuka tutup botol obat tersebut dan meminumnya.     

Tikha pun tertidur setelah meminum obat itu .     

Aroun membuka kamar Tikha dan melihatnya yang tengah tertidur pulas, lalu mengelus-ngelus kelapanya dan memberikan ciuman selamat malam untuknya.     

Aroun keluar dari kamar Tikha kemudian menelepon Juan, mintanya untuk bertemu.     

Juan dan Aroun bertemu disebuah restoran.     

Aroun yang terlebih dahulu datang kemudian memesan minuman sambil menunggu Juan datang, beberapa saat kemudian Juan pun tiba, Juan menyapa Aroun lalu duduk dan memesan sebuah minuman.     

Juan memulai pembicaraan dengan bertanya.     

" Sudah lama kita tidak bersama seperti ini..aku ingat terakhir kali kita bertemu ketika kau akan kuliah diluar negri "     

Aroun pun menjawab.     

" Iya..sudah sangat lama dan saat itu pun sudah banyak hal yang berlalu dan juga berubah "     

Juan melihat ke arah Aroun yang merasa sangat bingung dengan perkataan nya.     

" Berubah..?? " Sambil tersenyum Juan lanjut berkata.     

" Memang benar.. begitu banyak hal yang berubah "     

Aroun menatap ke arah juan.     

Juan melanjutkan perkataannya,     

" aku tahu maksudmu meminta ku untuk bertemu malam ini... Kau pasti merasa terganggu dengan kedekatan ku dan juga Tikha "     

Aroun menjawab pertanyaan Juan.     

" Jika kau sudah mengerti maksud ku.. aku harap kau menjauhinya, karena dia adalah calon istri ku."     

Juan terkejut mendengar apa yang Aroun katakan padanya.     

" Apa..?? Dia calon istri mu..?? "     

Sambil melihat ke pada Aroun dengan tatapan yang begitu terkejut mendengar pernyataan nya.     

Aroun pun berkata dengan serius nya pada Juan.     

" Jika bukan karena kecelakaan beberapa tahun lalu, kami pasti sudah menikah.."     

Juan terdiam mendengar perkataan Aroun dengan hati yang hancur Juan terus mendengarkan apa yang Aroun katakan.     

" Dimana hari itu tiba...hari yang sama-sama kami nantikan, namun Tikha kecelakaan dalam perjalan ke tempat pernikahan. Dia(Tikha) koma selama beberapa Minggu dan kemudian sadar namun dia sangat susah menggerakkan kedua kakinya, setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata Tikha mengalami trauma yang begitu dalam hingga membuatnya sulit untuk berjalan. "     

Aroun yang melihat Juan hanya diam saja mendengarkan apa yang dia katakan berdiri dan berkata.     

" Baiklah..apa yang ingin aku sampaikan telah aku sampaikan, selanjutnya aku berharap kau tidak menemuinya lagi ."     

Aroun pergi meninggalkan Juan yang masih duduk diam.     

Juan yang melihat Aroun beranjak pergi bertanya.     

" Dimana kau mengenalnya..?? "     

Aroun berbalik dan balik bertanya pada Juan . " Maksudmu apa..?? "     

Juan berdiri dari tempat duduknya dan berkata. " Kau bertemu dengan Tikha dimana..?? Dan bagaimana bisa kau mengenalnya..?? "     

Aroun menatap ke arah Juan dengan marahnya, Juan yang melihat Aroun tidak menjawab dan terlihat marah mendengar pertanyaan nya berkata .     

" Jika kau tidak bisa menjawabnya... Aku Juan Yin, Akan berusaha mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi milikku. Dan dia(Tikha) Adalah hey kha istriku Aku tidak akan pernah melepaskannya."     

Juan menepuk pundak Aroun lalu pergi.     

Aroun sangat kesal melihat sikap Juan padanya.     

" Kau sungguh tidak berubah Juan..namun kau salah jika meremehkan ku, dia bukan milik mu dan selamanya bukanlah milikmu.."     

Aroun menerima telepon dari rumah sakit yang mengatakan bahwa ada pasien gawat darurat yang membutuhkan operasi segera.     

Aroun bergegas ke rumah sakit.     

Sementara itu Juan berjalan pulang ke rumah, waktu menunjukan pukul 21:47 malam dalam perjalan pulang Juan pergi kerumah Adelia namun hanya sampai di pintu gerbang rumah Adelia.     

Juan memandangi rumah itu dengan penuh kesedihan didalam hatinya.     

" Apa yang harus aku perbuat untuk membuatmu kembali lagi padaku... Jika kali ini aku kehilangan dirimu lagi, Aku mungkin tidak akan sanggup bertahan hidup lagi. " Sambil meneteskan Air matanya.     

Penyesalan yang ia bawah selama bertahun-tahun membuatnya menjalani hidup yang begitu sulit selama ini, tapi dengan kehadiran Tikha sedikit membuahkan harapan untuknya, namun juga membuat hatinya hancur karena hey kha tidak mengenalinya lagi.     

Juan terus berdiri di depan gerbang rumah Tikha sampai pukul 00:00 malam.     

Suara kembang api pun terdengar dan menghiasi langit malam yang sunyi itu.     

Juan menandai langit yang dihiasi kembang api sambil berkata.     

" Selamat ulang tahun hey kha.."     

Juan kembali menitikan Air matanya.     

" Aku berharap di tahun ini ada keajaiban yang datang menghampiri kehidupan kita berdua dan dirimu selalu baik-baik saja "     

Tikha yang terbangun mendengar suara yang begitu berisi dari luar, beranjak dari tempat tidurnya lalu membuka jendela kamarnya.     

Tikha begitu takjub melihat kembang api yang begitu banyak.     

Sambil berjalan ke arah teras kamarnya Tikha berkata.     

" Wah... Sangat indah. Sudah sangat lama aku tidak merasa se senang ini... Aku tidak menyangka ternyata melihat kembang api ini membuat perasaan ku tenang dan juga senang "     

Karena rumah keluarga Wu yang tidak terlalu besar .     

Juan dapat melihat salah satu lampu kamar yang menyalah dan tiba-tiba seorang wanita keluar dan berdiri di teras kamarnya.     

Juan sangat senang melihat nya.     

" Kau tidak pernah meninggalkan kebiasaan mu...berdiri di teras kamarmu dan melihat kearah langit."     

Juan masuk kedalam mobilnya dan pergi dari rumah Tikha.     

Tikha yang melihat sebuah mobil pergi dari depan rumahnya merasa bingung.     

" siapa dia...?? "     

Tikha pun tidak menghiraukan nya lagi lalu masuk kembali ke kamarnya untuk tidur.     

Keesokan paginya.     

Tikha terbangun mendengar ketokan pintu kamarnya.     

Tikha yang masih mengantuk menggosok-gosok matanya sambil melihat jam yang saat itu menunjukan pukul 05:50 pagi kemudian dia beranjak dari tempat tidurnya sambil berjalan menggunakan tongkat untuk membuka pintu.     

Ketika membuka pintu kamarnya Tikha melihat Aroun didepan pintu.     

" Aroun apa yang kau lakukan..?? "     

Aroun yang melihat tikha masih mengantuk mengangkat nya dan berkata.     

" Ayo kita latihan berjalan diluar.. udara pagi sangat baik untuk penyembuhan."     

Tikha sangat terkejut ketika Aroun mengangkatnya.     

" Turunkan aku.. aku ingin tidur "     

Aroun membenturkan kepalanya dengan kepala Tikha dengan pelan sambil berkata.     

" Dasar pemalas..." Sambil tersenyum pada Tikha.     

Tikha mengatakan pada aroun.     

" Turun kan aku..aku belum mencuci mukaku dan juga menggosok gigi ku "     

Sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena malu.     

Aroun yang melihat sikap menggemaskan Tikha berbisik di telinganya.     

" Aku akan menerima mu apa adanya.. kau tidak perlu khawatir ."     

Aroun menurunkan Tikha.     

" Aku akan membantumu ..." Sambil memegang kedua tangan tikha namun Tikha hanya diam saja sambil menatap Aroun.     

Aroun mengerti arti dari tatapan Tikha padanya.     

" Apakah kau sangat membenciku..?? Mengapa kau tidak ingin aku membantumu..?? Mengapa kau selalu berusaha dibelakang ku..?? "     

Tikha tetap saja diam membisu.     

Aroun mendekat dan memegang kedua tangan tikha dan berusaha menarik nya untuk berjalan, Tikha yang marah melihat Aroun memaksanya menghempaskan tangan Aroun kemudian terjatuh kebawah.     

Aroun sangat terkejut dan mencoba membantunya untuk berdiri namun Tikha membalikan tubuhnya sambil berkata.     

" Tinggalkan aku sendiri.."     

Aroun pun menjawab.     

" Tidak!!! Selama ini aku selalu saja mendengar kan apa yang kau katakan tapi itu tidak lagi.."     

Tikha mengangkat kepalanya sambil melihat Aroun dan berkata.     

" Bukankah kita sudah membahas hal ini... Apakah kau keberatan jika aku selamanya duduk di kursi roda..?? Aku berulang kali mengatakan Aku tidak ingin berjalan...Aku tidak ingin berjalan lagi.!! "     

Aroun sangat kesal mendengarnya lalu berkata.     

" Terus mengapa dibelakang ku kau berusaha..?? Mengapa..??? "     

Tikha mengambil tongkatnya dan berdiri.     

" Aku bukannya berusaha untuk pulih..aku hanya ingin berusaha membuat diriku tidak dikasihani oleh orang lain, aku hanya ingin mengambil makananku sendiri pergi ke kamar mandi sendiri walau pun harus perlahan berjalan menggunakan tongkat asalkan tidak menyulitkan siapa pun juga "     

Tikha berjalan pergi meninggalkan Aroun yang masih terdiam.     

Beberapa saat kemudian dimeja makan Aroun tidak melihat Tikha dan bertanya pada pelayan.     

" Dimana Tikha..?? " Pelayan pun menjawab.     

" Nona Tikha belum ingin sarapan tuan.. tapi nona meminta saya untuk mengantarkannya ke kamarnya."     

Adelia yang melihat kakaknya kesal berkata.     

" Pasti kak Tikha sedang tidak enak badan.. biar Adel saja yang antar kan sarapan kak Tikha "     

sambil mengambil nampan yang berisi sarapan Tikha.     

Aroun menyuruh Adelia untuk berhenti.     

" Biar kakak saja yang mengantarnya.. sekalian memeriksa kesehatannya, kau lanjutkan saja sarapanku. "     

Lalu mengambil nampan yang Adelia bawah.     

Aroun mengetuk pintu kamar Tikha lalu masuk ke kamarnya, Aroun melihat Tikha yang berdiri di teras kamarnya berkata.     

" Kemari lah aku akan memeriksa mu "     

Tikha berjalan perlahan dengan tongkatnya lalu duduk sambil berkata.     

" aku baik-baik saja..."     

Aroun memberikan sebuah botol kecil yang berisikan obat kepada Tikha dan menyuruhnya untuk meminumnya lalu beranjak pergi.     

Namun Aroun sangat terkejut mendengar perkataan Tikha.     

" Aku tahu obat apa yang selama ini kau berikan padaku.." sambil menggoyang isi botol tersebut.     

Aroun berbalik dan menatap Tikha dengan ekspresi wajahnya yang terlihat sangat terkejut, Tikha pun melanjutkan perkataannya.     

" Selama ini, Kau memberikan aku obat penenang yang dapat menghapus secara perlahan ingatanku akan diriku..bukankah begitu..??? Aroun"     

Aroun sangat terkejut sampai-Sampai tangannya gemetar.     

* to be continue :hugging_face: *     

jangan lupa tinggalkan komentarnya ya dan juga tekan Rated :glowing_star: nya :folded_hands::folded_hands:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.