Kerajaan Valerian

Putar Arah – Bagian 2



Putar Arah – Bagian 2

0Di kota Katie langsung berjalan menuju taman dimana dia akan bertemu dengan temannya, tempat itu sedikit jauh dari keramaian.     

"Anna," Katie memanggil temannya yang sedang memunggunginya. Dia berdiri dekat sebuah tempat duduk yang terbuat dari semen dan sedang mengobrol dengan salah satu pengawalnya.     

"Katie!" dengan cepat Annabelle berbalik dan memberikan senyuman yang lebar kepadanya dan saat itu juga Katie menyadari perut temannya telah membesar dan mulutnya terbuka tanpa bisa berkata-kata.     

"K-Kau-Kau-" Katie bertanya dengan kaget dan juga girang dalam waktu bersamaan.     

"Ya," Annabelle menganggukan kepalanya dengan senyuman bahagia dan Katie memeluknya dengan senang.     

"Aku sangat senang untukmu. Kau akan menjadi seorang ibu!"     

"Dan kau akan menjadi ibu angkatnya," ucapan temannya membuatnya berkedip.     

"Benarkah?"     

Walaupun dia sebenarnya sangat senang, Anna mempunyai kakak perempuan yang akan menjadi Ibu angkat dari anaknya.     

"Kau satu-satunya yang bisa aku pikirkan. Keluargaku tidak begitu senang, malahan mereka kesal ketika mendengar hal itu. Josephine juga," Annabelle berkata dengan sedih, dan meletakkan tangannya di perutnya yang sudah membesar, "Walaupun orang tuaku yang menikahkanku dengan vampir, mereka benci ketika mereka tahu bahwa anak perempuan mereka mengandung seorang anak dari seorang vampir."     

"Mereka akan mengerti suatu hari nanti. Mereka mencintaimu dan akan melakukan hal yang sama untuk cucu mereka," Katie menepuk punggung Annabelle dengan pelan dan duduk di kursi yang terbuat dari semen yang terletak di bawah pohon.     

Orang-orang di selatan kerajaan tidak menyambut hal seperti ini, mereka akan berharap bahwa terjadi keguguran daripada menciptakan lebih banyak makhluk yang tidak pantas berada di dunia.     

"Hmmm," temannya bergumam, "Sudah lama sejak kita bertemu. Maafkan aku jika aku tidak bisa bertemu denganmu setelah apa yang terjadi di perayaan musim panas. Tidak ada yang tahu jika kau masih hidup oleh karena koran mengatakan bahwa seluruh penduduk kota dibunuh, tetapi Tobias mengatakan bahwa dia melihatmu di hari halloween di sini. Aku senang kau masih hidup," Annabelle mengambil tangannya, "Aku berharap aku berada di sana denganmu."     

"Aku tahu," Katie berbisik dengan pelan, "Kau pasti akan berargumen dengan Donovan untuk datang menolongku walaupun kau sedang hamil."     

"Tentu saja aku akan melakukannya!" Temannya memastikan, "Aku telah meminta Donoval berkali-kali untuk membawaku kesini untuk menemuimu. Dan akhirnya aku berada di sini. Malcom, bisakah kau memanggil suamiku kesini?" dia meminta kepada seorang pria yang berdiri di dekatnya yang membungkukkan kepalanya dan pergi.     

Melihat pria itu pergi Annabelle langsung bertanya, "Kau kehilangan berat badan, di mana dan apa yang kau lakukan disini bukannya di daerah selatan? Kau tahu di mana aku tinggal kan?"     

"Raja Valerian membawaku ke istananya," mendengar hal ini kening temannya langsung terangkat, " Setelah perayaan musim dingin Raja Alexander menawarkanku perlindungan dan makanan di istana dan dia juga mengatakan bahwa Ralph mungkin masih hidup."     

"Oh begitu. Kelihatannya Raja adalah seorang yang baik dibandingkan apa yang dikatakan oleh orang-orang tentang dirinya atau…" dia menimbang kata-katanya, "Apakah Nona Welcher telah menarik perhatiannya," dia bertanya dengan candaan membuat Katie tertawa.     

"Raja Alexander adalah orang yang baik. Dia telah menyelamatkanku dari seorang pria dan membawaku ke teater. Dan baru-baru ini ada pesta makan untuk semua pengerja di istana. Orang-orang seharusnya berhenti menyebarkan gosip yang tidak benar," Katie berdiri dan berjalan dua langkah sebelum terhenti dan berfikir soal hal itu, "Tidak semua vampir sama, ada beberapa yang buruk dan-"     

"-Ada beberapa yang baik," Annabelle melanjutkan, "Jadi apakah kau telah mengakui padanya?"     

"Mengakui apa?"     

"Perasaanmu padamu tentau saja. Aku tahu bahwa sebelumnya kau ingin bertemu dengannya dan kau sangat tertarik untuk tahu tentang dirinya dan sangatlah jelas terlihat bahwa kau sedang jatuh cinta padanya atau kau telah jatuh cinta."     

"Tidak ada yang perlu untuk diakui," dia mengangkat bahunya     

"Kau sudah mengakuinya?" Annabelle terkejut.     

"Tentu saja tidak! Hanya orang bodoh yang akan melakukannya."     

"Jadi kau setuju bahwa kau menyukainya," temannya mengkonfirmasi.     

Benarkah? Katie berkata dalam hatinya. Dia tidak pernah jatuh cinta sebelumnya, dan contoh yang diketahuinya hanyalah orang-orang yang berada disekitarnya atau dari buku di perpustakaan di mana dulu dia bekerja.     

Dia percaya bahwa cinta tidak dapat didefinisikan. Satu hal yang tahu bahwa dia hanya bisa mempercayai seorang pria dengan hidupnya. Sebuah hubungan yang telah dimulai bertahun-tahun yang lalu, membuat nya merasa aman. Terkadang hatinya tidak dapat menahannya, seperti sakit yang menyenangkan ketika dia berada di sekitarnya seolah-olah kapan saja akan meledak.     

Annabelle yang sedang duduk memandang temannya yang sedang melamun. Jelas bahwa dia mempunyai perasaan yang kuat terhadap pria itu.     

"Aku tidak yakin tetapi tidaklah berguna mempunyai mimpi yang tidak dapat tercapai. Aku dengar raja Alexander mempunyai tunangan dan dia sangat cantik, aku telah melihatnya. Mereka adalah pasangan yang cocok."     

"Kau yakin dia punya seorang tunangan? Dengan apa yang aku dengar dia seorang lajang dan pemikat wanita, termasuk diantaranya yang mengatakan bahwa dia sangat kejam dan licik," Katie menyipitkan matanya membuat Annabelle mengangkat kedua tangannya, "Gosip sayangku. Aku hanya ingin mengatakan bahwa apa yang kau dengar hanyalah gosip."     

"Anna, dia seorang raja dan-" perkataannya terhenti saat melihat suami Annabelle datang ke arah mereka dengan seorang penjaga mengikutinya dari belakang.     

Menyadari hal ini Annabelle berdiri dan Katie dengan cepat mengulurkan tangannya.     

"Aku tidak tahu tentang seorang tunangan tetapi yang aku tahu kau tidak lebih rendah dari wanita elit yang cocok dengannya, jika dia seorang pria yang baik seperti yang kau katakan. Kau tidak akan pernah tahu jika mimpi seseorang akan menjadi kenyataan. Jika kau tidak pernah mengejarnya maka kau tidak akan tahu hasil akhirnya ," Annabelle berkata dengan senyuman, "Tetapi jika dia bukanlah pria yang baik dan jika benar dia mempunyai seorang tunangan maka adalah lebih baik melepaskannya apapun perasaanmu pada dia."     

"Tentu, Nyonya,' dia menundukan kepalanya membuat wanita di depannya tertawa, "sejak kapan kau bicara seperti ini??" dia bertanya sambil bercanda     

"Ketika seorang pria melindungimu, kau harus melakukan apa saja agar pria itu mengatakan ya. Kau akan tahu," temannya menyeringai kepadanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.