Kerajaan Valerian

Akhir Cerita



Akhir Cerita

0"Sudah, aku rasa sudah selesai," Daisy, wanita tua itu bergumam saat dia menarik sehelai rambut dari wajah Katie dan meletakkannya di belakang telinganya, "Bagaimana menurutmu Nona Sylvia?"     

Sylvia yang sedang memandang keluar jendela, berbalik dan tersenyum ke arah Katie, "Kelihatan sempurna. Sama seperti pengantin yang seharusnya terlihat. Oh, jangan gugup!" Dia berkata saat melihat Katie tersenyum dengan gugupnya.     

"Ada banyak kupu-kupu dalam perutku sekarang," Katie berkata sambil menatap bayangannya di sebuah cermin yang tergantung di dinding. Ketika dia melihat ke sampingnya dia dapat melihat mawar-mawar putih yang diletakan di belakang gulungan rambutnya.     

Setelah beberapa minggu mereka kembali ke Valeria dari kerajaan selatan, Alexander telah memintanya untuk menikahinya setelah mereka kembali dari kuburan keluarganya dan tanpa satu pertanyaan pun dia telah menjawab 'ya' dengan sangat bahagia. Dia sangat beruntung karena menikahi orang yang dicintainya, pikirnya. Ketika Alexander memintanya untuk menikahinya dia sangat senang tetapi di waktu yang bersamaan dia terganggu dengan fakta bahwa waktunya terbatas dibandingkan dengan Alexander. Dia adalah seorang manusia sementara Alexander adalah seorang yang abadi di mana waktu tidak bisa dihitung. Melihat kekhawatirannya Alexander hanya tersenyum. Dia kemudian menjelaskan sesuatu padanya,     

"Pernikahan sangat rumit ketika datang ke hubungan manusia dan vampir. Vampir dapat mengubah manusia menjadi setengah vampir, yang biasanya tidak menjadi seperti apa yang direncanakan. Ada risiko vampir setengah mengubah liar karena kebanyakan dari mereka tidak mengubah pasangan mereka sementara beberapa mengambil risiko, mengakibatkan beberapa kasus sukses dan beberapa lagi gagal."     

"Kalau begitu, kau tidak akan mengubahku," Gumamnya sambil menatap tangannya di pangkuannya.     

"Itu benar. Lebih baik aku memilikimu sampai kau menjadi tua daripada membahayakan dirimu dan kehilanganmu dalam sekejap mata," Katie merasa senang ketika mendengar untuk beberapa saat, "Tapi, kau tidak perlu khawatir," Ucapan Alexander membuatnya menatapnya, "Gadis bodoh, apa kau pikir aku akan membiarkan hidupmu berakhir begitu saja? Aku seorang penyihir kegelapan dengan beberapa kekuatan bahkan untuk membekukan hidupmu."     

"Apakah maksudmu…"     

"Kau akan hidup selama aku hidup. Kau tidak akan bertambah tua, tidak sebagai seorang vampir tetapi sebagai seorang manusia," dan Alexander memberikan ciuman singkat padanya.     

Sekarang dia duduk di depan meja rias sambil memandang dirinya yang mengenakan gaun berwarna putih yang dicoba untuk dibeli oleh Elliot ketika mereka mengunjungi toko Weaver.     

Walaupun Tuan Weaver telah dikontrol oleh sihir, cintanya untuk gaun-gaun yang dibuatnya terbukti. Kualitas kain dan jahitan yang mendetail sangatlah mempesona. Gaun itu dibuat dengan sangat teliti dan berhati-hati, setiap benang dijahit dengan sedemikian rupa. Dia pastilah telah membuat gaun-gaun itu dengan ingatan tentang putrinya, pikir Katie saat dia merasakan kain halus di tangannya.     

Permasalahan mengenai para penyihir telah diselesaikan setelah bertahun-tahun lamanya, dan sekarang mereka tahu bahwa tidak akan ada lagi kekacauan di seluruh kerajaan. Dalam perjalan pulang, Alexander telah memberitahukan padanya bahwa kepada dewan, Reuben adalah bagian dari rencana mereka. Kepala dewan telah menolong Alexander mengatur hal mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh Ester dan Raja Norman sehingga mereka bisa mengakhiri hal itu dengan baik. Bahkan dokumen yang hilang saat Malphus meninggalkan Myhtweald sebelum meninggal telah sampai di tangan Alexander pada malam pembantaian yang terjadi 30 tahun yang lalu, dimana hal itu membuat lebih mudah untuk memburu para penyihir lain yang tidak muncul malam itu. Semua telah berjalan dengan baik dan sebagian besar penyihir telah dibakar sampai mati tetapi masih ada beberapa yang melarikan diri.     

Dengan kedua Raja selatan dan Ratu yang sudah meninggal, dewan telah memutuskan untuk memberikan tahta kepada anak tertua kerajaan selatan yaitu, Malphus Crook. Berpikir tentang hal itu, Katie tersenyum. Hal itu juga membuatnya sedih karena dia tidak akan bisa melihat teman hantunya sama seperti sebelumnya karena dia harus menjaga tanahnya sekarang.     

"Merasa gugup sebelum pernikahan adalah hal yang normal" Temannya Annabelle menginterupsi pemikirannya saat dia berjalan menuju ke tempat tidur untuk mengambil tudung, "Aku sangatlah gugup sehingga hampir saja mengacaukan pernikahanku."     

"Bukan hampir saja, kau melarikan diri. Annabelle tidak ingin menikah," Katie mengatakan fakta yang membuat temannya tersenyum atas kenangan itu     

"Apa yang terjadi kemudian?" Wanita tua itu bertanya dengan rasa ingin tahu.     

"Katie meyakinkanku untuk kembali, dia mengatakan hal-hal akan menjadi lebih baik dan tidak ada yang tahu, Donovan mungkin menjadi pria yang baik. Dan aku senang dia menyakinkanku karena dia benar-benar seorang pria yang baik," Annabelle tersenyum membuat Daisy meletakan tangannya ke atas dadanya.     

Setelah Katie siap, semua wanita di ruangan itu meninggalkannya sendirian sehingga dia bisa mempunyai waktu untuk sendirian. Dia sekarang berdiri dan menatap dirinya, tudungnya telah terpasang di kepalanya.     

Berjalan ke arah jendela, dia mencondongkan badannya dan melihat para tamu telah menghilang saat dia terakhir kali melihat dari jendela. Sebuah ketukan terdengar di pintu membuatnya terkejut, dia membalikkan badannya dan menemukan Elliot berdiri dengan setelan berwarna putih.     

"Kau terlihat cantik," Elliot berkata sambil berjalan dan berdiri di sampingnya, matanya terlihat berkaca-kaca, "Aku tahu bahwa gaun ini cocok dengan dirimu. Aku telah memasang kan pakaian dengan gaunmu sehingga kau tidak merasa lain daripada yang lain," Ucapannya membuat Katie tertawa.     

"Terima kasih, Elliot. Untuk semuanya," Dia berkata sambil menatap elliot, "Terutama untuk, kau tahu, menjadi seseorang yang berjalan denganku menuju altar pernikahan dan telah menjagaku selama ini."     

"Aku beruntung karena bisa mengantarmu ke pelataran. Kau telah tumbuh dewasa Katie. Dengan keadaanmu sekarang, kau cocok dengannya," Kali ini Elliot tersenyum tanpa menambahkan kata-kata gurauan.     

"Tuan Elliot, sudah saatnya," salah satu pelayan datang dan mengumumkan dari balik pintu.     

Pernikahan itu dilaksanakan di tempat yang sama, tidak jauh dari istana. Para tamu telah tiba bersama dengan pengantin pria yang sedang berdiri di altar sementara menunggu pengantin wanita.     

Elliot dan katherine tiba di tempat tujuan dengan kereta. Lagu dimainkan saat mereka turun dari kereta. Katie meletakan tangannya di atas tangan elliot dan mulai berjalan, hatinya berdebar dengan setia langkah yang dia ambil. Ketika dia menatap Alexander, tenggorokannya menjadi kering. Dia berdiri tegak di samping pendeta, dengan setelan berwarna hitam dan kemeja putih. Rambutnya disisir dengan rapi ke arah belakang, membuatnya bisa melihat matanya berwarna merah.     

Dia mengalihkan matanya dari tatapan Alexander karena tidak tahan dengan tatapan matanya yang tajam tetapi dia tetap menunjukan senyuman seperti yang dilakukan Elliot yang sementara berjalan di sampingnya. Setelah mereka tiba di tempat Alexander, Elliot melepaskan tangannya dan berdiri di samping Alexander sebagai pendamping pria. Tidak lama kemudian upacara pernikahan dimulai dan mereka saling bertukar janji pernikahan sebelum pendeta akhirnya mengumumkan keduanya sebagai suami istri.     

Elliot adalah orang pertama yang berdansa dengan Katie. Banyak tamu telah tiba di acara pernikahan. Para anggota dewan, raja-raja dari kerajaan lain, bangsawan vampir dan juga manusia. Quill Travers dan Caroline Barton juga hadir di pernikahan. Quill yang sedang mengobrol dengan para tamu menatap pada pengantin wanita dan tersenyum, pengantin wanita terlihat sangat cantik ketika dia tersenyum. Saudara tirinya terlihat tidak senang saat dia duduk di sampingnya tetapi hal itu tidaklah penting. Saat lagu berakhir Katie mendengar seseorang bertanya kepadanya     

"Bisakah aku berdansa dengan anda Nyonya?" dan orang itu adalah Malphus. Menggantikan tempat Elliot, dia membungkuk kearah Katie sebelum berdansa dengannya.     

"Bagaimana kabarmu?" dia bertanya pada Malphus.     

"Tidak buruk. Ayahku meninggal kan kerajaan dalam keadaan kacau, membuatnya kembali menjadi lebih baik akan memakan waktu. Begitu banyak pekerjaan," kemudian Malphus melanjutkan, "Kau kelihatan sangat bahagia."     

"Tentu saja," dia tersenyum dan mengangguk, "Silas juga ada di sini. Dia kelihatan tidak begitu senang," dia menyadari keberadaan Silas yang duduk di salah satu meja tamu dengan wajah muram.     

"Haha, jangan terpengaruh dengan perasaannya yang sedang kesal. Dia menjadi seperti itu untuk beberapa saat ini. Dia terlalu keras kepala untuk datang tetapi ketika mendengar aku akan datang dia pun ikut. Aku merindukan saat ketika aku menjadi penjagamu."     

"Aku juga," Katie berkata dengan sedikit sedih.     

"Kau bisa datang mengunjungiku dengan Raja Alexander." Malphus berkata.     

Setelah menyelesaikan dansanya, dia menundukkan kepalanya lagi dan melepaskan tangannya dan berjalan ke arah tempat saudaranya duduk. Silas melihat Malphus berjalan melewatinya beranjak dari tempat duduknya dan mengikuti saudaranya.     

"Apa kita akan pergi?" Silas bertanya setelah dia berhasil mengejar Malphus, "Apakah tidak apa-apa? Pergi tanpa mengucapkan sesuatu?"     

"Tentu saja," Malphus menjawab sambil naik ke dalam keretanya mengetahui apa yang dimaksudkan oleh Silas, "Kita mempunyai begitu banyak pekerjaan dan kau belum menyelesaikan laporanmu. Ayo kita harus pergi sekarang."     

Kembali ke acara pernikahan, Alexander melingkarkan tangannya di pinggang Katie sementara tangannya yang lain menggenggam tangan lainnya sementara Katie menyandarkan kepalanya di dada Alexander, keduanya bergerak sesuai dengan alunan musik. Dia tersenyum saat Alexander mengencangkan pegangannya pada pinggangnya. Mengetahui bahwa dia akan menghabiskan seumur hidupnya dengan Alexander, dia mengangkat kepalanya untuk menatap suaminya,     

"Apa ada hal yang mengganggumu?" Alexander bertanya kepadanya, dengan lembut menyingkirkan sehelai rambut yang menutupi wajahnya.     

"Aku merasa semuanya seperti mimpi karena terasa tidak nyata bahwa aku adalah istrimu sekarang, dan kau adalah suamiku," dia berkata     

"Jangan membuat dirimu khawatir dengan hal-hal yang tidak berguna," Ujar Alexander, "Dengan hari dan malam yang akan datang, aku akan memastikan dalam pikiranmu bahwa setiap bagian dari dirimu adalah milikku demikian juga sebaliknya."     

Alexander mencondongkan kepalanya dan meletakan ciuman di bibirnya yang dibalas dengan semangat yang sama.     

"Aku mendengar sesuatu dari Malphus," dia berkata setelah beberapa saat membuat Alexander bertanya-tanya.     

"Dan hal apa itu?"     

"Tentang batu pemikat yang kau berikan padaku, kau sebenarnya tidak membelinya dari karnaval tetapi kau membuatnya sendiri untuk diriku," Ujar Katie dan Alexander tersenyum. Kemudian dia berkata, "Mengetahui bahwa masalah selalu mendatangimu, aku harus melakukan sesuatu," Alexander kemudian menariknya lebih dekat. Ketika Alexander membisikan kata-kata yang lain, Katie merasa hatinya luluh,     

"Laba-laba tidak bisa menolak untuk meninggalkan kupu-kupu sendirian."     

---- TAMAT ----     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.