Kerajaan Valerian

Sendirian - Bagian 1



Sendirian - Bagian 1

0Katie tidak yakin jika dia harus menggunakan kewanitaannya untuk mendapatkan informasi tentang penyihir dari Silas setelah mendengar saran Malphus. Walaupun terlihat sebagai satu-satunya pilihan, dia merasa tidak nyaman dengan ide itu dan semakin lama dia berpikir tentang hal itu semakin tidak nyaman dirinya.     

Sangat sulit untuk mencerna semua hal yang terjadi dalam dua puluh empat jam. Dia telah kehilangan keluarganya yang terakhir, dipenjarakan di Kerajaan selatan dan Malphus adalah anak tertua Raja selatan. Dia tidak bisa mempercayai bahwa keluarga dapat menyakiti orang yang disayangi mereka, seseorang yang terikat dengan hubungan darah.     

Dia melihat beberapa kali ke arah pria yang berada di penjara di sampingnya. Walaupun mata pria itu tertutup tetapi dia ragu bahwa dia sedang tertidur. Sakit dan penderitaan yang dialaminya selama ini dengan keluarganya membuatnya sangat sedih.     

Sakit karena kehilangan seorang ibu dan ayahnyalah yang menjadi alasan mengapa dia masih mencoba untuk mengerti semua ini. Hal itu sangat mengganggunya, sangat mengganggu sehingga dia bertanya-tanya dalam hati bagaimana bisa seorang pria yang berjanji untuk mencintai sampai mati memisahkan. Pria seperti dia tidak pantas untuk hidup tetapi dia menghidupi kehidupannya dengan kehidupan mewah Sementara menyakiti pria dan wanita yang tidak bersalah.     

Sisa malam berlalu dengan keheningan saat dia memegang kalung yang berada di lehernya. Pagi harinya, baik Katie maupun Malphus merasa kecapean oleh karena kurang tidur. Malphus telah menasehatinya tentang bagaimana meyakinkan Silas karena dia tahu sifat dan kebiasaan keluarganya.     

Dia akhirnya tahu bagaimana nama-nama di atas batu Nisan muncul ketika dia bertanya tentang Malphus.     

"Kuburmu di bangun atas perintah Raja Alexander saat kau terbunuh dalam pembantaian berserta dengan orang tuaku tetapi bagaimana nama muncul ketika tidak ada yang tahu tentang nama orang yang sudah mati?' dia sudah lama ingin mengetahui hal itu.     

"Hmm, aku percaya ada sedikit sihir yang terlibat. Sepertinya ketika kehadiran seorang penyihir telah dinyatakan, orang orang dari kerajaan yang berbeda mengambil sihir tertentu atau mantra sehingga bisa dikatakan bahwa ada keuntungan dengan negosiasi atas tanah tersebut. Aku rasa tidak semua nama akan muncul di seluruh kerajaan."     

"Kenapa tidak?"     

"Hanya kerajaan selatan dan timur yang tidak menggunakannya. Biar aku jelaskan, pertimbangkan bahwa ada empat orang dengan karakter yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Bertahun-tahun yang lalu kerajaan barat dipimpin oleh kakek Raja Alexander menggunakan kekuatan penyihir salah satunya adalah nama akan muncul di atas batu nisan ketika ada orang tak dikenal dikuburkan di sana. Melihat ini Raja utara yang menjadi aliansi terdekat melakukan hal yang sama, Raja timur tidak pernah merasa berkompetisi dengan mereka tidak melakukannya sementara Raja selatan tidak begitu jelas. Raja selatan terlalu bangga dengan dirinya sehingga tidak meminta pertolongan penyihir sehingga tidak pernah mengasosiasikan dirinya dengan penyihir sampai belakangan ini."     

"Jadi apa yang akan terjadi jika ada pembantaian?"     

"Mereka akan dibuang bersama-sama di hutan seperti hewan yang akan dikomposkan kembali ke tanah."     

Tiba-tiba Raja Norman berjalan dengan empat pria mengikutinya dari belakang.     

Salah satu dari pria itu membuka kunci pintu penjara dan masuk ke dalam ruangan selnya. Raja Norman kemudian bicara,     

"Di mana dokumen-dokumen itu Malphus? Seluruh anak buahku mencari di lokasi yang kau sebutkan tetapi mereka tidak mendapat satu hal pun."     

"Mungkin mereka tidak mencarinya secara menyeluruh," dia mendengar Malphus menjawab membuat ayahnya marah.     

"Aku tahu apa yang sedang kau mainkan dan sebaiknya kau memberikan penjelasan yang jelas saat ini!"     

"Aku telah mengatakan kepadamu di mana aku menyimpannya sebelum kau mengirim orang-orangmu mengejar aku. Itu adalah sebuah dokumen sehingga bukanlah masalah sekarang jadi lepaskan kami. Dia maupun aku tidak berguna bagimu."     

"Kau tahu betul betapa berartinya apa yang berada di dalam dokumen itu sehingga buka mulutmu dan katakan yang sebenarnya, kau anak yang tidak berguna. Mungkin aku harus mendekati wanita ini untuk sebuah jawaban, "Mata Malphus terbuka lebar mendengar kata-katanya.     

"Jangan kau berani. Dia tidak ada hubungannya dengan i-"     

"Oh. Kau tertarik dengan pelayan ini? Setidaknya dia akan menjadi berguna sekarang," mengatakan ini Raja Norman menatap satu anak buahnya dan menyentakan kepalanya di mana Katie ditahan.     

Katie merasa tegang ketika salah satu pria membuka pintu penjara dan berjalan menuju ke arahnya. Secara insting dia berdiri untuk mendorong dirinya menjauh tetapi dengan kaki yang terikat dia tidak bisa bergerak lebih jauh.     

"Aku tidak tahu di mana dokumen itu berada. Aku telah mati selama begitu lama, sialan. Apa kau mengharapkanku untuk mengetahui letak dokumen itu setelah bertahun-tahun ini?" Malphus merasa frustasi dan khawatir ketika pria di sel sebelah menahan tangan Katie.     

"Jangan berpikir bahwa aku bodoh. Kau hidup seperti kami di sini dan mataku tidak berbohong. Betapa bodohnya berbohong bahwa kau sudah mati. Sekarang berhenti berbohong dan berikan kepadaku dokumen itu," pria di sel sebelah mulai melepaskan rantai dari kaki Katherine.     

Katherine menggigit tangan pria itu, giginya masuk begitu dalam sehingga merasakan logam di bibirnya. Dia meringis kesakitan ketika pria itu mengencangkan pegangan tangannya di pergelangan tangannya sebelum memukulnya pipinya dengan kuat. Dia merasa kesakitan dan telinganya berdengung karena kesakitan yang datang dengan tiba-tiba, otot-ototnya mulai berdenyut ketika sensai mulai terasa.     

"Masih tidak ingin bicara?" Raja berkata dengan nada bosan kemudian memerintahkan anak buahnya, " ******* dia."     

Dia merasa jantungnya berhenti mendengar kata-kata itu, ketakutan memasuki pikiran dan tubuhnya saat dia berteriak kepada pria itu untuk menjauh daripadanya. Sebelum pria itu dapat menyentuh pakaiannya, Silas masuk ke dalam penjara.     

"Hentikan, Leroy. Sudah cukup."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.