Kerajaan Valerian

Mengenang – Bagian 3



Mengenang – Bagian 3

0Seorang anak kecil akan menjadi tidak peduli sampai mulai dewasa, pikir Malphus.     

"Ibuku adalah wanita yang baik. Seorang wanita yang akan dihargai pria lain tetapi ayahku tidak. Malahan dia memukulnya dan membawa wanita lain untuk tidur dengannya ketika dia telah bosan dengannya. Merupakan hal yang umum bahwa para petinggi mempunyai wanita simpanan tetapi mereka melakukannya jauh dari mata para istrinya tetapi Raja Mythweald tidak peduli dengan hal itu. Aku tidak tahu waktu tentang apa yang terjadi karena ibuku tidak pernah mengatakan apapun tentang hal itu dan ayahku akan bersikap baik di depankku. Dia meninggal sebelum aku berumur enam tahun…dan ayahku menikah lagi. Aku tidak diijinkan untuk menghadiri pemakamannya atau tidak ada seorang pun yang tahu," dia melepaskan genggamannya dari jeruji, "Dia memaksa ibuku ketika dia menginginkannya dan melepaskannya tanpa sepatah katapun. Tidak lama ketika aku melihat apa yang orang….kau bertumbuh menjadi begitu awas dengan lingkungan seperti itu."     

"Jadi silas adalah saudara tirimu," Katie menyatakan dan dia mengangguk.     

"Benar. Dia seorang anak yang baik tetapi tidak perlu waktu yang lama untuk apel-apel rusak untuk mempengaruhi apel yang baik," dia berkata sambil mengingat saat dia tinggal di selatan. Katie menatapnya dan dia tersenyum kemudian melanjutkan perkataannya, "Ibuku yang baru adalah ibu tiriku. Silas dan aku diperlakukan dengan berbeda tetapi aku tidak pernah peduli. Hanya setahun kemudian aku mengetahui bahwa dia tidak mati oleh karena sakit. dia diperkosa berkali-kali oleh pria lain sebelum dia bunuh diri oleh karena sakit mental dan fisik."     

Katie sangatlah terkejut. Dia tidak tahu harus mengatakan apa atau melakukan apa setelah mendengar hal yang terjadi. Raja Esdras Norman telah mengijinkan pria lain untuk memperkosa istrinya, ibu dari anaknya. Tangannya mengepal.     

Bagaimana bisa pria membiarkan istrinya diperbuat seperti itu, rasa sakit yang dialami wanita itu pastilah rasa yang tidak dapat dibayangkan. Dia melihat emosi di mata pria itu saat dia menatapnya sebelum melihat ke arah lain.     

"Seperti yang dia katakan, Norman memerintah kerajaan Mythweald dengan tangan besi. Aku tahu ayahku tidak akan memberikan kedudukannya pada anaknya sampai nafasnya berakhir sehingga aku merencanakan sebuah rencana, sebuah rencana yang cukup mempunyai bukti sehingga dia bisa dihakimi oleh para dewan tetapi waktu tidak berada di pihakku,dan aku tertangkap ketika mencoba melakukannya. Aku melarikan diri tetapi para penjaga menangkapku, memenjarakanku tetapi aku melarikan diri lagi. Jauh dari istana dan orang-orang yang mengenalku."     

"Apa kau…berpikir bahwa dia mengirim penyihir untuk mengejarmu?" dia bertanya dengan kemungkinan yang dia dengungkan.     

"Mungkin. Dia bukanlah orang suka mengampuni dan melihat kekecewaan ketika melihatku masih hidup. Hal yang menyedihkan adalah dokumen yang menjadi bukti telah hilang atau telah diambil olehnya setelah pembantaian di malam orangtua dan aku mati," dia mendesah dengan kesal, "Aku tidak pernah ingin menginjakkan kaki lagi di tanah Mythweald."     

"Maafkan aku membuatmu berada di posisi ini," Katie meminta maaf dengan sedih, "Jika bukan karena diriku ka-"     

"Kau tidak perlu untuk menyalahkan dirimu untuk segala sesuatu," Malphus memotong kata-katanya, "Aku tidak sadar bahwa para penyihir telah menungguku untuk memberikan sambutan ke rumah mereka."     

Setelah beberapa menit katie bertanya padanya, "A-apakah Ralph akan diberikan penguburan yang pantas?"     

"Para penduduk kota akan menguburnya dengan pantas, melihat bahwa dia dibunuh oleh penyihir."     

"Mengapa kau tidak kembali ke bentuk hantumu? Mengapa kau berada dalam bentuk manusia?"     

"Ah itu…aku pikir aku telah kembali menjadi manusia," dia mendengarnya berkata, "Kau lihat aku tidak bisa kembali ke bentuk hantu dan aku menjadi seperti acar sejak mereka membawaku ke sini."     

"Selamat datang karena menjadi manusia lagi?"     

"Terima kasih tetapi tidak. Aku ingin kembali ke wujud hantuku daripada berada di tempat ini. Aku tidak tahu apa yang telah dilakukan ayahku dengan para penyihir. Setiap tempat telah dikutuk seperti…jebakan kecil."     

Mereka mendengar langkah kaki dari ujung ruangan sebelum dua penjaga muncul dengan membawa dua piring di tangan mereka, mereka menyusupkan piring itu ke dalam ruangan penjara dan berdiri memunggungi mereka. Makanan terlihat basi dan walaupun perutnya berbunyi dia tidak menyentuh makanan itu.     

Malphus tidak bicara saat penjaga berdiri di luar ruangan penjara mereka. Katie mengambil sebuah gelas air yang diletakan di samping piring untuk mencuci tangannya.     

Setelah penjaga pergi katie membuka mulut untuk bicara, "Bagaimana kau bisa kabur terakhir kalinya di sini?"     

"Ada sebuah lorong yang menuju ke sungai tetapi aku percaya mereka telah menutupnya," dia menjawab sambil berbaring di atas lantai yang keras, "Ralph bicara tentang tanda yang belum selesai. Jika apa yang dia temukan benar maka kau perlu ke istana Raja. Silas kelihatannya sangat tertarik dengan dirimu," ujar Malphus.     

"Kau ingin aku menggunakannya?" dia berbisik dengan keningnya hampir bertemu dan melihatnya mengangguk.     

"Ya, ketika waktunya tiba seorang wanita adalah sama hebatnya dengan senjata tajam saat bermain permainan catur yang kotor."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.