Kerajaan Valerian

Sang Pencipta - Bagian 2



Sang Pencipta - Bagian 2

0Seminggu kemudian pada siang hari, Katie menemani Nyonya Hicks dengan Elliot ke kita. Elliot sedang bosan sehingga ia ikut dengan mereka.     

Saat mereka berjalan-jalan di kota, Elliot terus menceritakan kepada Nyonya Hicks tentang makanan yang dia makan saat berada di rumah Boland dan ingin memakannya lagi sementara Katie berjalan di belakang mereka dengan sebuah kertas di tangannya yang berisi hal-hal yang harus dibeli untuk keperluan dapur.     

Saat mereka berjalan menyusuri kota, Katie melihat sebuah toko kecil dengan sebuah gaun indah yang dipajang di sebuah boneka manekin. Baju itu mempunyai warna air yang tercampur dengan langit malam. Dia melihat harga gaun itu 'enam ratus enam puluh enam' koin perak.     

Walaupun dia punya uang dia tidak akan menghabiskan uangnya untuk gaun itu. Toko itu bukanlah toko yang sering dikunjungi oleh orang kelas atas. Untuk alasan yang aneh melihat boneka manekin itu mengingatkannya atas kenalan yang dia tahu bertahun-tahun yang lalu. Dia mengingat kenalannya itu cantik dengan rambut pirang dan bibir yang indah.     

"Katie!" dia mendengar panggilan Elliot, keduanya telah berjalan sedikit jauh sementara dia sedang mengagumi baju di toko itu. Dengan berjalan cepat dia bergabung dengan Elliot sementara Elliot menatap toko yang baru saja dia pandangi.     

"Bukankah itu toko pembuat gaun yang terkenal?" Nyonya Hicks bertanya saat mereka berjalan lagi.     

"Terkenal?" Elliot bertanya dengan terkejut, "Mengapa, apa yang dia lakukan?"     

"Tuan Weaver adalah pembuat gaun terkenal di kota."     

"Nama yang cocok," Elliot bergumam. (*T/n : Weaver : Penenun)     

"Pakaian yang dibuatnya sangat indah dan berkelas. Dan harganya terjangkau," nyonya Hicks menjelaskan, "Tetapi rumornya bahwa setelah anak perempuannya meninggal, dia menjadi aneh, semua bahan dan kain yang digunakannya tidak benar, hal-hal yang melawan akal sehat. Yang lain mengatakan bahwa dia yang membunuh anaknya sementara yang lain mengatakan sebaliknya."     

"Tentu tidak! Aku pasti kehilangan akal sehat jika pergi ke sana," Nyonya Hicks menggelengkan kepalanya, "Penduduk kota menghindarinya dan satu-satunya pelanggannya berasal dari kota lain dari kerajaan lain. Siapa yang tahu kutukan apa yang diberikan penjahit itu."     

"Cerita mistis. Rumor yang menarik sehingga kau seharusnya tidak mempercayai gosip berdasarkan rumor yang tidak berdasar," Elliot berkata sambil memasuki sebuah toko untuk membeli sesuatu.     

Kereta dan gerobak ditinggalkan di tengah-tengah kota sehingga akan lebih mudah untuk memasukan barang-barang. Nyonya Hicks yang menjadi penanggung jawab di dapur mengunjungi kota untuk membeli barang-barang baru.     

Dengan bantuan sepotong kertas Katie bertanya kepada pemilik toko untuk barang-barang yang dicarinya. Setelah mereka selesai mengangkut semua barang ke dalam gerobak, Nyonya Hicks naik ke dalam kereta sementara Elliot dan Katie tetap tinggal di kota.     

"Apa kau ingin membeli sesuatu?" Katie bertanya sesaat kereta kuda pergi meninggalkan mereka.     

"Tentu. Ikut aku," Elliot berkata dan Katie mengikutinya dan keduanya berhenti di depan toko yang tidak ingin dikunjungi nyonya Hicks. Itu adalah toko pembuat gaun.     

"Apakah ini gaun yang sedang kau lihat Tuan putri?" dia bertanya kepada Katie.     

"Tidak tidak," dia memprotes oleh karena Elliot pasti akan membelikan gaun itu. Dia selalu menerima hadiah-hadiah kecil dari Elliot. Hadiah itu mulai dari sesuatu yang bisa dimakan sampai kepada topi atau kerang yang terlihat aneh.     

"Jangan khawatir. Aku hanya ingin melihat apakah gaun itu cocok denganmu," katanya lembut membuat Katie merasa tenang saat membuka pintu dan bunyi bel berdering untuk memperingatkan pemilik toko bahwa seorang pembeli datang, "Dan keingintahuanku telah muncul."     

"Rasa penasaran bisa membunuh seekor kucing," Katie tersenyum geli yang dibalas dengan seringai lebar dari Elliot,     

"Dan kepuasan membuatnya hidup kembali!"     

Toko baju itu tidak mempunyai jendela, kecuali satu yang berada di atas atap yang berbentuk lingkaran dengan kain transparan yang melindunginya dari debu dan angin. Sumber cahaya yang lain adalah lampu-lampu yang berada di dinding.     

Ruangan dipenuhi dengan gaun-gaun yang dipajang secara elegan satu dengan yang lainnya. Katie merasa kagum ketika dia melihat gaun itu lebih dekat.     

Dia telah melihat wanita-wanita menggunakan gaun indah tetapi di sini, ada sesuatu yang belum pernah dia lihat. dia bertanya-tanya apakah benar kata-kata dari Nyonya Hicks tentang gaun yang menggunakan bahan yang melawan kodrat alam.     

Dia melihat manekin yang berdiri dengan cairan biru seperti gaun dan bergerak untuk menyentuhnya.     

"Selamat datang di toko."     

Membalikan badannya, Katie disambut oleh seorang pria pendek, rambut abu-abunya tidak teratur rapi memperlihatkan warna matanya yang juga senada dengan rambutnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.