Kerajaan Valerian

Sang Pencipta - Bagian 1



Sang Pencipta - Bagian 1

0Alexander duduk di ruangan belajarnya sedang membaca surat-surat yang dikirimkan oleh anggota dewan tentang permintaannya untuk mendapatkan tanah yang pernah ditinggali oleh Katie dengan keluarganya.     

Reuben, kepala dewan ingin agar Alexander menanda tangani dokumen-dokumen dan saat dia selesai makan dia bisa mengambil tanah itu sebagai bagian dari kerajaannya.     

Setelah penyihir hitam membantai seisi kota itu maka area itu berada di bawah pengawasan anggota dewan untuk penyelidikan menyeluruh dan tidak ada satupun yang berani datang untuk melihat, karena takut akan pertanda buruk yang akan menghantui mereka.     

Ketika pembantaian terjadi, biasanya penyihir hitam akan menandai daerah di sekitar desa dengan lingkaran dan segitiga.     

Penyihir hitam. Yang kedua dalam komando Oliver adalah pengintai,memburu mereka. Jika penyihir gelap benar-benar musnah maka hal itu adalah yang terbaik, pikir Alexander. Memiliki mereka di sekitar adalah pekerjaan tambahan tetapi dia tahu satu atau dua yang cukup berguna baginya ketika dibutuhkan.     

Sepupu Katherine masih menghilang tetapi dia mendapat firasat bahwa anak itu pastilah masih hidup atau mungkin sedang dalam pelarian.     

Dan ada juga masalah di Valeria tentang tubuh yang menghilang dari ladang pekuburan. Apakah ini ada hubungannya dengan penyihir hitam, dia tidak tahu. Salah satu keluarga yang kehilangan anggota keluarga meminta pertolongan darinya.     

Seseorang mengetuk pintu ruangan menganggu pemikirannya,     

"Silahkan masuk Martin," dia melihat pelayannya berdiri di depan pintu.     

Seorang pria tua masuk dan meletakan segelas darah di mejanya sebelum berdiri tegak dengan mapan di tangannya.     

"Apakah semuanya baik-baik saja?" Alexander bertanya sambil membubuhkan tanda tangannya di atas kertas di hadapannya.     

"Ya, Tuanku. Aula telah dibersihkan dan telah kembali seperti semula kecuali labu yang akan dibersihkan besok."     

"Dan para tamu?"     

"Setiap orang telah pulang kecuali Keluarga Tanner, Boland dan Nona Caroline, mereka tinggal di ruangan tamu yang anda perintahkan," pria tua itu menjawab dengan tepat, "juga ada dua tamu tak diundang tetapi mereka telah melarikan diri."     

"Sangat disayangkan, kita bisa menggunakan mereka untuk perayaan hallow tahun depan," Alexander mengatur dokumen di meja dan memasukkannya ke dalam laci meja sebelum menguncinya. Mengambil gelas di meja, dia membawanya ke bibirnya dan meminum darah itu, menikmati rasa cairan itu di lidahnya.     

Setelah dia selesai minum, sang pelayan mengambil gelas kosong tersebut dan berjalan menuju pintu.     

"Ada apa, Martin?" Alexander bertanya ketika melihat pria itu berhenti.     

"Nona Welcher dan teman-temannya belum kembali," pria itu memberikan informasi kepada raja, berpikir bahwa raja mungkin ingin tahu.     

"Terima kasih, Martin. Kau bisa istirahat malam ini," Alexander mengangguk ketika Martin membungkukan badannya sebelum meninggalkan ruangan.     

Kembali ke kamarnya dia mengganti pakaian dengan pakaian yang nyaman untuk dikenakan malam itu. Dia memungut kucingnya Areo dan berjalan menuju jendela yang menghadap ke tanah kerajaannya dan menyandarkan dirinya di dinding. Kerajaan Valeria dibangun oleh kakeknya, Vlad Delcrov. Pepohonan hijau bertumbuh di depan istananya.     

Nicholas dan Alexander adalah satu-satunya penerus dari kerajaan mereka masing-masing sementara daerah kerajaan utara dan selatan mempunyai keturunan raja yang berbeda.     

Malam itu lebih dingin daripada malam kemarin dan dia melihat enam orang berjalan keluar dari hutan dan berjalan menuju pintu masuk dari istana. Membungkut, dia melepaskan Areo dan kucing itu menggoyangkan ekornya.     

Dia melihat Katie memeluk dirinya sendiri saat dia mendengarkan perkataan dari temannya. Matanya terpaku pada pakaian yang dipakai gadis itu, baju dan jaket yang berasal dari seorang pria. Apakah pria yang bersama-sama dengan mereka sekarang? Tidak mungkin. Kaos yang dipakainya mempunyai ukuran yang lebih besar daripada pria yang berjalan di sampingnya. Walaupun kelihatan manis tetapi baju itu kelihatan tidak pantas oleh karena dia mengenakan pakaian pria yang tidak diketahui asal usulnya.     

Dia mendesah sambil mengatur rambutnya, beberapa helai rambut dibiarkan tergerai di wajahnya sementara sisa rambutnya disisir ke belakang.     

Kejadian yang terjadi di aula pada malam itu adalah hal yang belum bisa dia terima. Katie terlihat sangat cantik dan dia terus memandang sepanjang waktu saat dia berdansa dengan anak perempuan Tuan Hamilton.     

Matanya yang berwarna coklat selalu menghindar ketika mata mereka bertemu dan dia menyadari bahwa lidahnya selalu membasahi bibir bagian bawahnya ketika dia merasa gugup.     

Dia melihat senyuman gadis itu ketika raja Nicholas mengatakan sesuatu kepadanya dan beberapa detik kemudian dia mencium gadis itu seolah-olah itu adalah hal yang wajar, sebelum menambahkan bensin ke dalam api dengan menyeringai ketika Nicholas melihat kepada Alexander seolah-olah pria itu mengetahui sesuatu.     

Gadis itu berubah menjadi merah, matanya terbuka lebar, dia mengambil langkah maju dan gadis itu mengambil langkah mundur sebelum lari keluar dari aula. Seperti pemburu dia mencoba mengejarnya tetapi seorang tamu menghentikan langkahnya, tetapi akhirnya dia bisa menyusul gadis itu.     

Seharusnya hal itu tidak mengganggunya, tetapi dia merasa terganggu. Dia tidak punya hak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan gadis itu, bagaimanapun juga gadis itu telah mengatakan bahwa dia bukan miliknya.     

Sebenarnya jika mereka bertemu untuk pertama kalinya malam itu, tanpa perhatian dan halangan dia pasti telah membawa gadis itu ke kamarnya untuk menghabiskan malam yang indah bersama.     

Dia sangat melindungi gadis itu tetapi ada hari-hari di mana dia berpikir untuk tidak melakukan hal itu. Gadis itu tidak boleh disentuh. Dia telah memutuskan untuk tidak menyentuh sehelai rambutpun dari gadis itu, tetapi dia telah berdansa dengannya, menggodanya hanya untuk melihat pipi pucatnya menjadi kemerahan. Tidak seperti wanita lain yang memberikannya pujian , dia sangat menikmati keberadaan Katherine.     

Lebih baik untuk tidak bergaul dengan gadis itu, dia memperingatkan dirinya sendiri. Alexander tahu dengan benar bahwa Katie tinggal dengannya sampai dia mengetahui kabar sepupunya. Sangat jelas jika pria itu ditemukan, maka Katie akan pergi dari istana.     

Menempatkan tangannya di pinggiran jendela dia melompat ke luar kamarnya ke atas tanah yang dingin untuk berjalan-jalan di sekitar istana.     

Ketika rombongan itu memasuki istana, Katie diundang untuk tidur di kamarnya Dorthy malam itu oleh karena mereka belum selesai dengan pesta hallow. mereka diberikan sebuah kamar dengan dua tempat tidur, Mathilda dan Dorthy tinggal di kamar yang sama, sementara Cynthia dan Fay tinggal di kamar yang terletak dari dua ruangan yang lain.     

Corey punya pekerjaan di pagi hari sehingga dia telah mengucapkan selamat tidur dan pergi ke ruangannya.     

Kelima gadis itu berkumpul di ruangan Dorthy dan Mathilda, mereka sedang bergosip tentang hari hallow dan siapa yang menghadiri pesta itu.     

"Aku tidak bisa melepaskan pandanganku dari para pria yang datang," Fay menopang dagunya dengan kedua tangannya sehingga dia kelihatan seperti boneka.     

"Aku setuju. Pemandangan seperti ini adalah seperti pesta untuk para wanita," Dorthy setuju.     

"Banyak dari mereka adalah vampir atau manusia dari kalangan elit," Matilda berkomentar sambil menggosokan pedangnya dengan sebuah kain berwarna coklat," raja alexander cukup baik pada semua orang yang di istana untuk ikut pesta hallow."     

"Bagaimana kau bisa tahu jika seorang pria baik saat mereka memakai topeng?"Katie bertanya kepada Dorthy.     

"Kau hanya perlu melihat mata dan rahang mereka. Rahang adalah salah satu poin penting yang harus kau sadari," Temannya merespon dengan menggosokan tangannya pada dagunya untuk menjelaskan.     

"Benar…" Katie bergumam, pikirannya melayang kepada rahan Alexander.     

"Raja Nicholas juga ada di sini, kalian tahu?" Cynthia bertanya.     

Ketika yang lain sedang mengobrol Katie tetap diam, dia tidak sadar dengan pembicaraan teman-temannya. Dia senang bahwa tidak ada seorangpun yang melihat Raja Nicholas telah mencium pipinya.     

"Bagaimana dansamu dengan raja Alexander?" Dorthy bertanya dengan penasaran.     

"Baik," Katie menjawab dan temannya mengangkat alisnya.     

"Hanya baik?"     

Dan Katie menganggukan kepalanya. Cynthia yang sedang memperhatikan Katie membuka mulutnya,     

"Raja Alexander mungkin tertarik padamu sekarang tetapi ingat setelah dia tidur denganmu, kau tidak lagi akan dibutuhkan," dia menatap Katie.     

"Cynthia!" Fay memperingatkan.     

"Apa? Aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya. Aku tidak ingin Katie terluka," Cyntia menjawab dengan nada prihatin.     

"Jangan menerapkan pengalamanmu padanya. Raja tidak akan tidur dengan wanita yang tidak menginginkannya dan kita semua tahu bahwa vampir menginginkan kepuasan," Dorthy membela rajanya.     

"Oh tolonglah," Cynthia mengeluh, "Dia akan mengubahmu menjadi boneka rusak dan aku pikir kau tidak akan bisa memuaskannya," dia meneruskan dengan sombongnya.     

Katie merasakan sakit hati ketika wanita itu bicara tentang pengalamannya.     

"Bicara pada dirimu sendiri," Matilda berkata, matanya yang berwarna hijau menatap Cynthia, "Kau tidak bisa menarik perhatiannya sehingga sekarang kau merengek."     

Mendengar kata-kata ini kening Katie mengerut. Itu artinya bahwa Cynthia telah tidur dengan raja.     

"Terserah, aku hanya menyarankan. Aku akan tidur sekarang," Cynthia berdiri dari tempat dia duduk dan berjalan keluar ruangan sementara Fay memberikan wajah minta maaf dan ikut meninggalkan ruangan.     

"Jangan pikirkan perkataannya. Dia hanya cemburu," Matilda berkata kepada Katie sambil menarik selimutnya untuk tidur.     

"Dia tidak tertarik denganku," Katie bergumam.     

Matilda dan Dorthy saling berpandangan sebelum mendekatkan dua tempat tidur agar supaya mereka bisa tidur bertiga. Katie mengambil selimut yang diberikan oleh Dorthy, dia menutupi tubuhnya dengan selimut sebelum berbaring untuk tidur malam itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.