Kerajaan Valerian

Tamu Tak Diundang - Bagian 2



Tamu Tak Diundang - Bagian 2

0Katakanlah sebuah kebiasaan yang buruk bahwa dalam obrolan mereka mata Katie sering mencari sosok Raja Valerian. Sekali mata mereka bertemu dan begitu intens pandangan Raja kepadanya membuat jantungnya berdetak begitu kencang. Dan dia pun langsung mengalihkan pandangannya.     

"Ada pesta teh dua minggu dari sekarang di Chapel, bisakah kau datang?" pria itu bertanya lagi dan Katie berharap bahwa sudah saatnya pria itu pergi meninggalkannya. Katie tidak tahu apa yang harus dikatakannya dan menyadari keraguan Katie dia menambahkan, "Tolonglah."     

Di saat yang bersamaan dia melihat Raja mencium tangan seorang wanita dengan sopan. Dia bukanlah wanita elit sehingga dia tidak melihat potensi yang ada dalam dirinya. (*bahasa inggrisnya rancu*)     

"baiklah," dia menjawab dan senyuman muncul di wajah Lancelot.     

Untuk pesta the berikutnya ketika mereka turun dari kereta, Alexander berjalan di sisi Katherine sementara Elliot dan Sylvia berjalan di depan mereka. Katie hampir jatuh oleh karena kakinya tersandung batu yang tidak dilihatnya tetapi Alexander menangkapnya.     

"Hati-hati," dia berkata dan berhenti sehingga memberikan kesempatan kepada Katie untuk mengatur gaunnya, "kau perlu untuk santai."     

"Huh?"     

"Bahumu terlalu tegang dan kau berjalan dengan kaku sehingga kau bisa sakit pinggang malam nanti. Ini hanyalah waktu untuk minum teh dengan santai. Ayo," dan mereka melanjutkan langkah mereka, "aku punya kabar tentang sepupumu."     

Mendengar hal ini, mata Katie berpendar, "Apakah kau bisa mengetahui keberadaannya?" Dia bertanya.     

"kami tidak tahu pasti tapi pencari jejak mengatakan bahwa dia selamat dari pembantaian itu. Berikan aku beberapa hari lagi dan kita pasti akan menemukannya," dia memberikannya informasi, "dan anggota dewan terlibat hal ini , jadi menemukannya pastilah bukan hal yang sulit."     

"Terima kasih telah mengatakan hal ini padaku," dia berterima kasih. Dia ingin tinggal sampai dia menemukan sepupunya Ralph sebelum kembali ke daerah selatan kerajaan.     

Alexander melihatnya dari sudut matanya saat mereka berjalan melalui rumah Chapel. Kening nya sedikit mengerut dan kelihatannya dia sedang berpikir tentang sepupunya.     

Dia menjadi sangat sibuk belakangan ini terima kasih kepada penyihir gelap yang telah memberikannya masalah bukan hanya kepada kerajaannya. Kehadirannya di butuhkan di pertemuan para dewan dan melakukan perjalanan kesana membutuhkan waktu yang banyak.     

"Apakah kau menemukan seseorang yang menarik perhatianmu? Aku dengar Sylvia telah mengambil pekerjaan baru sebagai seorang yang yang akan memasangkan satu dengan yang lain," dia berkomentar.     

Katie melihat ke matanya dan memalingkan matanya, mengelengkan kepalanya. Dia tidak dapat mengatakan bahwa Alexanderlah pria yang menarik perhatiannya, tetapi dia tidak dapat mengatakannya.     

Ketika mereka berada di peternakan Boland, dia tetap menjaga Katie agar tidak lepas dari pandangannya. Gadis itu tidak punya pengalaman ketika berhadapan dengan seorang pria, dan entah apa yang dipikirkan oleh Sylvia. Hal-hal seperti ini harus dilakukan secara perlahan.     

Menjadi Raja Valeria dia mengetahui dengan baik para pria di kalangannya. Pria yang hanya menginginkan wanita untuk mendapatkan kesenangan dan hanya beberapa pria yang menginginkan wanita untuk menjadi istri mereka.     

Elliot telah memastikan untuk menjaganya dari hama yang tidak diinginkan, dan hanya membiarkan sedikit dari mereka untuk mendekatinya, dua atau tiga orang.     

Kenyataannya adalah dia tidak menemukan seorang yang cukup baik untuknya.     

Dia telah menjadi bunga hiasan sepanjang waktu sampai seorang pria yang tidak dikenal berbicara dengannya. Dia telah mengumpulkan informasi dan mengetahui bahwa pria itu berasal dari daerah selatan kerajaan. Lancelot Milford. Untuk sebuah alasan yang ganjil dia merasa bahwa pria itu mempunyai sesuatu yang dia simpan di bawah senyumannya yang memikat.     

"Tidaklah penting untuk menemukan pasangan yang cocok bagimu jika kau tidak ingin datang ke acara seperti ini. Kau bisa gunakan waktumu," dia melanjutkan dan Katie menatapnya apakah Alexander memberikannya sebuah pilihan.     

Pada awalnya benar bahwa dia merasakan sedikit tekanan untuk menemukan seorang pasangan baginya padahal dia hanyalah seorang pelayan. Walaupun dia sangat berharap tetap ada ketakutan bahwa sepupunya tidak akan hidup. Selama dia tinggal di istana dia telah mendengar betapa buruknya para penyihir hitam itu.     

"Dan Katherine."     

"Ya?"     

"jika sesuatu yang buruk terjadi-" Alexander dengan serius berkata, "-panggil aku," Katie merasakan kehangatan mendengar kata-kata itu datang daripadanya.     

Dia tahu bahwa Raja itu tidak mempunyai peringkat ketika datang ke suatu hal tentang perhatian kepada orang lain. Dia mempunyai reputasi yang buruk dengan orang lain dan dia merasa heran dengan bagaimana pria seperti dia digambarkan seperti itu.     

Lancelot tersenyum melihat Katie ketika dia memasuki taman tetapi melihat Raja Valerian berada di sampingnya membuat senyumannya tersanjung untuk sesaat.     

"Selamat sore, Tuan Milford," Katie menyapanya     

"Selamat sore, nona Welcher. Bagaimana kabarmu?" Lancelot bertanya saat melihat Raja Valerian telah pergi untuk menyapa keluarga Chapel.     

"Aku baik-baik saja, bagaimana dengan anda?"     

"Sangat baik, terima kasih. Maukah anda minum teh?" Lancelot membalikan badannya dan mengambil semangkuk teh dari meja dan memberikannya pada Katie.     

"Terima kasih," dia bergumam sambil mengambil teh yang disodorkan.     

"Aku tidak tahu bahwa kau mengenal Raja," Lancelot memelankan suaranya hanya untuk didengar oleh Katie, "Aku dengar gosip bahwa dia sangat kejam dan sifatnya sungguh buruk, berpikir bahwa dia seorang Raja itu sangatlah tidak baik. Orang seperti dia seharusnya memikirkan tentang kedudukannya bukannya menghancurkannya."     

"Aku rasa kau seharusnya tidak bergantung pada gosip tuan Milford," Katie tidak ingin mendengarkan komentar negatif tentang Alexander dan menjadi sedikit tersinggung, "Gosip adalah perkataan yang tidak berdasar yang seharusnya tidak perlu untuk didengar."     

"Oh, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud demikian. Aku minta maaf jika aku menyinggungmu," dia berkata dengan kerutan di wajahnya membuat Katie menyadari bahwa dia telah bicara secara refleks.     

"Maafkan aku, aku hanya merasa itu tidak cocok dengan diri anda," Katie menundukan kepalanya, mencoba untuk memperbaiki kesalahannya.     

"Kau benar. Sungguh anda gadis yang baik Katherine," Lancelot tersenyum kepadanya, "aku dengar keluarga Chapel membeli sebuah lukisan berhaga 100 koin emas. Maukah kau pergi melihatnya?"     

"Tentu saja," Jawabnya dan keduanya kembali ke dalam rumah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.