Kerajaan Valerian

Perayaan Musim Dingin - Bagian 1



Perayaan Musim Dingin - Bagian 1

0

Tahun 1847

Katie berdiri di atas sebuah kursi sambil menyeimbangkan dirinya untuk membersihkan rak yang berada di atas kepalanya.

"Katie!" Bibi Sally terkejut ketika melihat Katherine berdiri di atas sebuah kursi tua yang bergetar, "Sudah berapa kali aku mengatakan kepadamu untuk tidak berdiri seperti itu? Dan di mana Ralph?"

"Aku akan baik-baik saja, tidak perlu khawatir karena aku akan segera selesai," Jawab Katie sambil melompat turun dari kursi dan membersihkan tangannya, "Dia mengatakan tentang beristirahat sebentar," mendengar itu bibinya menggerutu.

"Dia pergi menemui Velma, bukan begitu?"

Katie mengangkat bahunya sebagai jawaban dan mengangkat sebuah ember dari lantai. Bibinya Sally telah berencana untuk memberishkan rumah dengan bantuan Katie dan seperti biasa anaknya Ralph telah melarikan diri.

"Aku senang kau di sini. Entah apa yang bisa aku lakukan tanpa dirimu," perkataan bibinya membuat Katie tersenyum.

"Paman Desmond dan Ralph telah membuatmu gila?"

"Benar," bibinya mengangguk setuju sementara Katie merangkul tangan bibinya, "Ayo aku telah membakar roti yang hangat dan enak untuk dimakan."

Tahun-tahun telah berlalu dan Kathie telah bertumbuh menjadi seorang gadis yang cantik luar maupun dalam. Rambut hitamnya panjang sampai ke pinggang yang saat ini diikat sanggul. Kathie adalah gadis yang sangat lembut dan terkadang itu membuat bibinya khawatir.

Keluarga Welcher telah menyayanginya dan melindunginya sejak dia bergabung dengan keluarga mereka sejak masih kecil. Mereka melindunginya dari bahaya dan menolongnya seperti sebuah keluarga.

Walaupun keluarganya mendukungnya selama dia bertumbuh, ada dua lagi yang lain yang khawatir tentang dirinya termasuk di antaranya adalah raja dari timur dan dari barat.

Katie duduk di atas kursi kayu dan mengambil sepotong roti hangat, dia memecahkan roti itu menjadi potongan-potongan kecil sehingga mulutnya bisa memakannya. Terdengar suara ketukan di pintu dan bibinya beranjak untuk membuka pintu.

"Sayangku Annable! Telah begitu lama sejak kau terakhir kalinya kau datang berkunjung. Ayo masuk," bibinya menyahut saat dia menyapa wanita itu.

"Hallo Nyonya Welcher, aku ingin meminjam Kathie untuk beberapa saat jika kau berkenan, aku agak terburu-buru," Annabel memandang Katie, "bukan satu hal yang serius atau sebuah masalah, aku berjanji," Dia menambahkan dengan cepat ketika melihat wajah Nyonya Welcher yang khawatir.

"Baiklah tetapi jangan sampai pulang terlambat," Mrs Welcher memperingatkan Katie yang mengangguk sebelum dirinya ditarik keluar oleh Annabelle.

Annabelle melingkarkan tangannya dengan Katherine saat dia menariknya menjauh dari rumah Welcher. Annabelle adalah salah satu teman Katherine yang sekarang telah menikah dengan salah satu orang kaya yang adalah seorang vampir.

"Kenapa terburu-buru? kelihatannya kau sedang terburu-buru," Katie melihat ke arah temannya ketika dia melihat sekeliling mencari sesuatu atau mungkin seseorang.

"Katakanlah bahwa seseorang tidak sadar bahwa seseorang datang ke tempat ini tanpa peringatan dan jika seseorang bertemu dengan seseorang, mungkin itu akan menjadi masalah," temannya menjawab dengan terburu-buru.

"Kau tidak memberitahukan suamimu bahwa kau akan datang ke sini?" Katie terkejut dan membelalakan matanya, "tunggu apakah ada yang tahu?"

Anabelle menikah dengan suaminya, Donovan dengan terpaksa. Keluarganya adalah keluarga yang sangat miskin yang tidak punya pilihan lain selain menyetujui permintaan pria itu yang memintanya menikah dengannya. Pria itu kelihatannya menakutkan dengan penampilannya yang kasar dan suaranya yang berat. Tetapi Annabelle akkirnya mengatakan bahwa suaminya adalah orang yang baik dan penyayang.

Walaupun manusia dan vampir hidup bersama bukan berarti mereka setara di mana-mana. Ada vampir yang tidak menyukai manusia dan ada manusia yang tidak menyukai vampir di seluruh kerajaan. Suami Annabelle adalah salah satu dari mereka, dia hanya ingin melindunginya. Dia takut bahwa manusia akan membalas kan dendam mereka dengan menyakiti istrinya, sehingga dia menjauhkannya dari manusia yang lain.

"Inilah mengapa hal ini sangat mendesak," Annabelle memutar bola matanya, "Aku butuh waktu pribadi dengan Kathie tanpa diikuti oleh pria-pria berbadan besar untuk melindungiku dari serangga yang bodoh. Aku menuliskan sebuah surat dan meletakkannya di atas mejanya, sehingga dia bisa mengerti."

"Jadi mengapa terburu-buru?" Katie bertanya ketika mereka duduk di atas rerumputan hijau.

"Kau tahu setiap musim dingin akan ada perayaan di istana dimana kita ingin pergi?" Annabelle bertanya sambil menatap sebuah pohon.

"Dan kita tidak bisa pergi karena kita tidak diundang," Katie menyela.

"Ya, festival itu," Dia menjawab sambil menyipitkan matanya dan kemudian tersenyum sebelum melanjutkan, "Tetapi aku istri seorang bangsawan dan telah diundang dan kabar baik lainnya adalah sepupu Donovan membutuhkan pasangan untuk pergi ke perayaan musim dingin dan aku berpikir mengapa bukan dirimu saja," dengan expresi kemenangan.

"Ide yang menarik, Anna, tetapi aku harus menolak," Katie menjawab, dia berpikir sambil memainkan setangkai bunga di tangannya membuat temannya merenggut, "kau ingat? aku harus membersihkan perpustakaan"

"Bagaimana jika ada kesempatan bahwa Raja Valeria akan muncul di perayaan musim dingin?" mendengar perkataan ini bunga di tangan katie terjatuh.

Beberapa tahun yang lalu ketika dia melihat gambar pria itu di sebuah koran lokal, dengan judul di bawahnya 'Raja dari Valeria'. Dia sangatlah tampan seperti setan, bukan berarti dia telah bertemu dengan setan tetapi dari pembicaraan orang-orang di kota tentang dia. Ingatan Katie tidaklah jelas tetapi tidak berarti bahwa dia melupakannya. Dia tahu bahwa raja adalah orang yang menyelamatkan nyawanya.

Mengerti akan bahasa diam Katie, Anna melanjutkan, "Kereta akan datang menjemputmu jam 6 nanti," dan memeluk temannya itu.

"Bukankah akan sangat tidak sopan jika aku meninggalkan sepupu Donovan sementara aku mencari raja di istana?" Katie bertanya dengan khawatir yang dibalas dengan lambaian tangan oleh Anna.

"Jangan khawatir soal itu, Tobi akan pergi ke sana untuk pekerjaan dan dia akan menjadi sibuk," Anna berdiri dan membersihkan pakaiannya diikuti oleh Katie.

Sebelum pergi Anna memberikan kartu Undangan pesta musim dingin kepada Katie.

Jam 5 lewat 30 menit, rambut Katie disisir dengan rapi oleh bibinya. Rambut katie adalah rambut bergelombang dan dia tidak menyukainya. sangat sulit baginya untuk mengatur rambutnya dengan rapi, tidak seperti wanita lainnya yang mempunyai rambut lurus. Dia sedikit cemburu.

"Rambutmu indah, kau tahu itu? Sekarang diam," bibinya membentaknya ketika dia mengeluh tanda tidak setuju, "Apa kau yakin kau ingin pergi malam ini ke pesta perayaan musim dingin? Akan ada begitu banyak oran yang-"

"Oh, ibu. Katie akan baik-baik saja di sana," Ralph memotong perkataan ibunya, dia berjalan masuk dengan tangannya di saku.

Ralph telah bertumbuh lebih tinggi dari Tuan Welcher, tingginya 6 kaki 2 inchi. Rambutnya yang berwarna coklat disisir dengan baik sebelum dia keluar dari rumah dan sekarang rambutnya berantakan membuat ibunya hanya bisa mendesah. Dia tidak ingin tahu apa yang dilakukan anaknya laki-laki.

"Jangan khawatir, bibi. Aku akan bertemu dengan Annabelle ketika sampai di istana nanti dan aku akan ditemaninya bersama dengan kenalannya." Katie meyakinkan bibinya melalui pantulan kaca dan melihat bibinya mengangguk.

"Baiklah, sayangku. Sekarang rambutmu telah selesai," Bibinya meletakan sisir di atas lemari rias.

Rambutnya yang bergelombang diikat secara elegan. Merasa sehelai rambutnya terurai, dia mengangkat tangannya untuk menyentuh rambutnya tetapi bibinya menahan tangannya.

"Kau akan merusaknya jika kau menyentuhnya. Sekarang pergilah, aku harus menyediakan makan malam, nikmatilah malammu ini," bibinya melangkah keluar ruangan dan berteriak, "Ralph, ambilkan aku kayu bakar. Semua kayu sudah habis dan aku membutuhkannya malam ini."

"Tentu, bu" Ralph menjawab dan kemudian bertanya kepada Katie, "apa kau senang?"

"Untuk festival musim dingin?"

"Bukan tentang festivalnya. Kau akan pergi melihatnya, saudari kecilku" Raplh bertanya ketika Katie mengeluarkan sebuah botol di mana dia menggunakannya untuk menabung koin.

Keluarga Welcher tidak terlalu suka dengan vampir oleh karena merekalah keluarga mereka terbunuh. Ralph sangat gelisah mengirimkan saudaranya oleh karena kondisi politik yang terjadi di belakang panggung dunia. Di saat yang sama, dia telah melihat kekaguman di matanya ketika dia mendengar sesuatu tentang raja sejak dia masih kecil.

"Maksudku bukan seperti yang kau pikirkan. Maksudku-" Katie membuka mulutnya tetapi Ralph mengangkat tangannya menghentikannya.

"Aku mengerti. Berhati-hatilah dan jaga dirimu," Ralph tersenyum kepadanya ketika bibinya datang ke dalam ruangan dengan langkah tergesa-gesa.

"Keretanya sudah tiba! Kesini, pakai ini," bibinya menunjukan sebuah mawar merah di tangannya. Dia berdiri di samping Katie dan meletakan bunga itu di rambutnya.

Ketika kereta kuda itu pergi dengan Katie di dalamnya, Nyonya Welcher menatap anaknya, "sayang, apakah kayu bakarnya akan berjalan ke rumah kita?"

"Tidak, mungkin butuh sejam bagi mereka untuk berjalan. Jangan khawatir aku akan membantu mereka sampai di sini," adalah jawaban yang diberikan oleh Raplh.

"Lakukanlah kalau begitu," Dia menjawab dan terdapat kerutan kekhawatiran muncul di keningnya saat dia melihat kereta kuda yang pergi menjauh.

Melihat hal ini ralph meletakan tangannya di bahu ibunya, "Dia akan baik-baik saja. Dia bukan lagi anak kecil."

"Itulah hal yang aku sangat takutkan," dia bergumam kepada dirinya sendiri membuat Ralph memandangnya dengan penuh pertanyaan di mana akhirnya dia mengelengkan kepalanya, dan Ralph pun pergi mengambil kayu bakar.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.