Kerajaan Valerian

Manipulator Kerajaan - Bagian 4



Manipulator Kerajaan - Bagian 4

0Mengambil buah beri kecil di piringnya dengan sebuah garpu, Katie duduk di samping Alexander di sebuah meja panjang di ruang makan.     
0

Meja panjang diletakan di tengah ruangan dimana anggota dewan dan Raja duduk dengan pasangan mereka malam itu. Selai itu, meja bundar ditempatkan di ruangan itu untuk para tamu yang lainnya.     

Katie sadar dengan alunan alat musik violin yang terdengar sebagai latar belakang makan malam.     

Setelah Raja Alexander menciumnya di aula, dia terlalu malu untuk menggerakan mata atau kepalanya sehingga dia menyibukan dirinya dengan makanan di depannya dan telinganya sesekali mendengarkan percakapan yang sedang dibicarakan di meja makan.     

Raja Alexander, Raja Nicholas, kepala dewan Reuben, Mathias yang sering mengunjungi istana dan pria bernama Silas yang adalah anak termuda Raja Norman adalah yang dikenalnya duduk untuk makan malam.     

Elliot dan Sylvia duduk di meja yang berbeda.     

Walaupun matanya berada di piring sepanjang makan malam itu dia merasa tatapan yang ditujukan padanya dan hal itu membuatnya sulit untuk makan.     

Dia tidak pernah tahu bahwa Raja Alexander adalah tipe yang akan menunjukan kasih sayang di depan umum oleh karena sikap dinginnya, tetapi Alexander telah menciumnya di depan banyak orang. Tidak seperti dirinya yang biasanya dan dia bertanya dalam hati apakah Alexander cemburu ketika Silas Norman mengobrol dengannya. Walaupun dia ragu itu adalah kecemburuan.     

Ketika dua Raja bicara satu dengan yang lain dia merasa ada gesekan dan saling tidak suka di antara keduanya.     

Dia ingat Alexander mengatakan tentang Raja selatan mencoba untuk menyingkirkan vampire dari kerajaannya.     

.     

Memikirkan hal itu sekarang dia menyadari bahwa temannya Annabelle dan suaminya Donovan bingley yang seorang vampir tinggal di kerajaan selatan. Walaupun keluarga Annabelle tidak menyukai vampire tetapi mereka telah memberikan anak tertua mereka untuk menikahi salah satu vampire. Dan karena suami Annabelle maka keluarganya pindah ke kota dengan rumah yang layak daripada hidup dalam kemiskinan. Jika Donovan tidak pernah bertemu dengan anna, anna dan keluarganya akan mati bersama dengan seluruh keluarganya oleh karena pembantaian yang terjadi beberapa bulan yang lalu.     

Takdir adalah hal yang menipu, pikir Katie.     

"Ini adalah Katherine Welcher."     

Dia sedang tenggelam dalam pikirannya ketika dia mendengar Raja Alexander memperkenalkannya pada wanita yang duduk di samping Raja.     

"Selamat malam, Katherine. Saya Muriel Garner," wanita itu memperkenalkan dirinya.     

Sepertinya dia berumur akhir tiga puluh tahunan, matanya berwarna hitam dengan senyuman di wajahnya. Ada garis-garis di sekitar matanya yang menunjukan umurnya walaupun dia kurus dan tinggi.     

"Selamat malam, Nyonya Muriel,"Katie membalas sapaan dengan sedikit menunduk.     

"Dia masih sangat muda. Berapa umurnya?" dia mendengar Nyonya itu bertanya pada Raja Alexander.     

"Sembilan belas tahun," Raja Alexander menjawab sambil memakan makanannya.     

"Hmm."     

Saat Raja Alexander dan Nyonya Muriel bicara satu dengan yang lain dengan suara rendah, Katie Menyadari bahwa Raja Alexander menurunkan penjagaannya sedikit di depan wanita itu.     

Sekarang dia berpikir, wanita itu adalah Muriel yang telah menyentuh tangan Raja Alexander sebelumnya di aula. Sungguh picik, pikirnya. Jika Raja tahu tentang hal itu maka Raja pasti akan menyebut orang bodoh dan hal itu membuatnya tersenyum.     

Walaupun Raja akan memanggilnya 'gadis bodoh' ada perasaan kehangatan dalam hal itu.     

Di saat yang bersamaan dia merasa Raja Alexander meraih tangannya di bawah meja dan dia menengadah dan melihat Raja sedang sibuk bicara dengan orang lain sementara menggenggam tangannya.     

Sekarang ini kehidupan terlihat sangat sempurna.     

Saat makanan penutup sedang disajikan, kepala dewan berdiri dengan mengetuk gelasnya dengan sendok agar mendapatkan perhatian semua orang di ruangan. Melihat ruangan berubah menjadi sunyi pria tua itu membuka mulutnya,     

"Aku senang bahwa kalian semua bisa datang hari ini. Seperti yang kita tahu atau kita coba lakukan adalah membuat keharmonisan antara manusia dan vampire. Dan kita telah melakukan hal ini dengan baik. Terima kasih atas kerja keras dari Raja selatan dan Raja utara dalam menangani manusia setengah vampire dan aku berharap mereka melakukan hal ini tanpa berprasangka," Reuben, kepala dewan berkata sambil melihat ke arah silas yang tersenyum ketika mendengar nama ayahnya disebut. Kemudian dia menatap ke arah Nyonya Muriel, "Sayang sekali Raja Maxwell tidak bisa bersama dengan kita di sini tetapi kita akan menghargai seluruh usahanya untuk menyediakan materi dan sumber daya untuk seluruh kerajaan," nyonya Muriel menundukan kepalanya sebagai tanda bahwa dia akan menyampaikan pesan.     

"Kita juga mempunyai dua raja dari barat dan timur, terima kasih. Raja Alexander dan Raja Nicholas telah menolong dalam administrasi dan mengatur kejayaan Kerajaan. Hal itu telah meringankan pekerjaan bawahanku. Raja Alexander telah menolong kita dengan menangkap penyihir kegelapan yang telah menyebabkan kekacauan di kota dan desa dekat dengan hutan. Aku berharap kita bisa meneruskan hidup dalam kedamaian dan harmoni. Silahkan lanjutkan makan malam anda. Terima kasih," dia mengangkat gelasnya dan para hadirin mengikutnya.     

Saat acara itu hampir selesai, Alexander telah pergi untuk memberikan kata-kata perpisahan kepada Nyonya Muriel dengan Elliot.     

Katie dan Sylvia berdiri di luar istana sambil menunggu kereta mereka ketika dua pria datang menyapa mereka dari belakang.     

"Nona Sylvia, selamat malam."     

Membalikan badan mereka melihat bahwa pria itu tidak lain adalah Silas Norman.     

"Selamat malam, Tuan," Sylvia menundukan kepalanya.     

"Aku dengar kau mengunjungi daerah selatan beberapa waktu yang lalu. Kau tidak mengatakan tentang hal itu dan aku pikir kita adalah teman," dia bicara dengan nada sopan.     

Pria itu sangatlah sopan dengan cara dia bicara, hal itu membuat Katie berpikir apakah karena mereka mempunyai jabatan sehingga para Raja bersikap sangat baik terutama ketika datang kepada Raja Alexander dan Raja Nicholas.     

Raja Alexander adalah hal yang lain.     

"Maafkan aku karena tidak bisa menghubungimu. Aku pikir Raja muda akan sibuk dengan pekerjaannya," Sylvia menjawab membuat pria itu tersenyum kemudian dia melihat ke arah Katherine.     

"Nona Brown, apakah anda akan pergi sekarang? Aku sedang berpikir bahwa kita bisa menghabiskan sedikit waktu bersama sebelum kau pergi untuk lebih saling mengenal satu dengan yang lain,"     

Sylvia melihat kepada pria itu dengan khawatir. Dia tahu bahwa pria itu sangat licik seperti ayahnya ketika dia datang menyapa mereka.     

Sebelumnya Katie tidak mengetahui bahwa dia adalah anak Raja Norman dan dia telah bicara tanpa menahan lidahnya tetapi sekarang dia telah tahu dan dia harus berhati-hati. Seorang rakyat jelata seperti dirinya telah membuat Raja muda tersinggung yang dapat menyebabkan masalah.     

"Terima kasih atas tawaran anda, Raja Silas tetapi maafkan aku. Aku sedikit Lelah malam ini dan aku ingin kembali dan beristirahat. Mungkin di lain waktu," dia menjawab dengan hati-hati.     

"Tentu saja. Masa depan adalah hal aku tunggu," dia tersenyum sebelum meraih tangannya. Dengan memberikan ciuman di punggung tangannya dia melanjutkan, "aku akan bertemu denganmu lagi nanti. Selamat malam nona-nona," dan dia pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.