Kerajaan Valerian

Tahanan Sekali Lagi – Bagian 1



Tahanan Sekali Lagi – Bagian 1

0Katherine duduk di meja makan bersama-sama dengan keluarga norman, tubuhnya menjadi rileks sejak terakhir kalinya dia duduk di tempat itu. Raja norman dan nyonya ester sedang mengobrol tentang pesta dansa semalam dan siapa yang datang ke acara.     

Walaupun katie tidak mengatakan sesuatu, tidak berarti bahwa dia tidak mendengarkan pembicaraan mereka. Saat dia minum teh, dia tidak mendengar mereka mengatakan sesuatu tentang vampire, tidak sekalipun seolah-olah mereka tidak ada di sana. Atau karena dia berada di sana sehingga mereka tidak membicarakan tentang vampire?     

Dengan pemikiran bahwa dia akan melihat raja alexander secepatnya, dia menyelesaikan sarapannya dan meminta diri dari meja makan. Memutuskan untuk berjalan-jalan di taman istana, dia berjalan ke arah taman di bawah penjagaan para penjaga, Leroy dan beberapa pelayan yang dia tahu bahwa norman telah meminta untuk mengawasinya.     

Pagi harinya, ketika dia terbangun dia telah kembali ke kamarnya, menjadi sedikit lebih tenang dan dengan harapan untuk bertemu dengan kekasihnya. Dia tidak keluar dari istana sekalipun sehingga dia tidak menyadari bahwa dinding istana begitu telab dengan duri yang bertumbuh merayap di dinding.s jika seseorang mencoba untuk keluar dari istana raja mereka pastinya harus melewati pagar yang tinggi beserta dengan tanaman berduri. Tempat itu sama saja seperti penjara.     

Sejak kematian malphus dia tidak pernah berpikir bahwa betapa kesepian hidupnya tinggal di rumah ini sebagai seorang tahanan, sebuah tempat yang seharusnya disebut rumah di mana dia tidak bisa menganggapnya sebagai rumah. Hatinya bersedih untuk malphus. Dia berpikir bahwa hidupnya menyedihkan tetapi hidup malphus lebih dari itu.     

Dia berharap jika semua hal bisa berbeda. Pertama kali dia bertemu malphus dia begitu kehidupan. Dari hantu yang mengertikan dia telah melalui begitu banyak hal dan menjadi teman dekatnya. Dia tersenyum dengan kenangan mereka berdua.     

Bunga-bunga berwarna warni menarik perhatiannya saat beberapa bunga dandelion bergoyang saat ditiup angin. Dia mengulurkan tangannya dan memetik satu bunga dengan berhati-hati.     

"nona welcher," dia mendengar seseorang memanggilnya dari kejauhan, salah satu pelayan datang dan menundukan kepalanya sebelum melanjutkan, "nyonya ester meminta anda berganti pakaian karena anda akan menemaninya ke kota hari ini."     

"Terima kasih telah menyampaikan pesannya," Katie mengucapkan terima kasih dan pelayan itu menunduk lagi sebelum menghilang ke dalam istana.     

Dia akhirnya mulai terbiasa tinggal di istana itu tetapi keluar dengan nyonya ester membuat perasaannya tidak enak. Dia adalah orang terakhir yang diinginkan untuk berduaan tetapi dengan keadaan yang sekarang dia tidak bisa mengatakan tidak.     

Dia tahu bahwa silas tidak akan menghalangi jalan nyonya ester untuk hal kecil seperti ini karena dia masih lah seorang anak yang baik. Silas juga telah memperingatkannya sebelum sarapan di aula bahwa walaupun mereka berperang untuk hal yang sama tetapi dia masih akan menjalankan rencananya sendiri. Mengangkat dandelion yang dipetiknya dia menarik nafas sebelum meniup dandelion itu terlepas dari tangkai bunga dan terbawa agin sebelum masuk ke dalam istana.     

Katherine sekarang duduk dalam kereta yang sama dengan nyonya ester saat mereka menuju kota.     

"jangan membungkuk, Katherine. Aku tidak ingin anakku menikahi seorang wanita tanpa tulang punggung,"komentar nyonya ester.     

Dengan cepat katie meluruskan punggungnya. Tidak seperti dia akan menikahi anaknya tetapi jika ini yang dipikirkannya makan artinya dia tidak tahu bahwa raja alexander telah datang menemuinya. Hal ini membuatnya lega.     

"Aku rasa raja valeria tidak mengajarkanmu hal yang berharga ketika datang tentang bagaimana harus bersikap seperti wanita yang sopan. Tidak seperti yang aku harapkan," nyonya itu bicara sambil melihat bayangannya di jendela dan merapikan keningnya dengan jarinya, "dia hanya menggunakan mu, sama seperti pasangannya yang lain. kau beruntung dia tidak membunuhmu sama seperti temanmu." Mendengar hal ini telinganya menjadi tegak.     

Teman yang mana yang sedang dibicarakannya? Orang pertama yang datang di pikirannya adalah Annabelle.     

"oh aku tidak tahu? Sungguh kasihan," wanita itu menyentuh kepalanya, "siapa Namanya? Courtney? Tidak, mungkin Cassandra."     

"Cynthia…" nama itu keluar dari mulut katie dalam bentuk bisikan, tangannya menjadi dingin. Raja alexander membunuh…Cynthia?     

"Tentu saja! Cynthia adalah Namanya. Umurku mulai mempengaruhiku," nyonya ester tertawa.     

Dia seharusnya telah tahu bahwa hal itu akan terjadi.     

Raja alexander kelihatannya bukanlah tipe orang yang suka melupakan, dia masih bisa merasakan bulu kuduknya berdiri saat alexander menatapnya ketika dia datang untuk menarik pria dari tubuhnya waktu itu. Menjadi seseorang yang menghargai hidup, dia tidak tahu cara untuk mengakhirinya. Tetapi dia berpikir lagi bahwa tidak ada alasan untuk mengakhiri hidup.     

"kita sudah sampai," nyonya ester berkata setelah kereta berhenti. Kusir kuda datang dan membuka pintu dan pria yang lain maju dan mengulurkan tangannya untuk membantu nyonya ester kemudian katie untuk dapat turun dari kereta ke atas tanah yang keras.     

Nyonya ester tidak mengatakan alasan mengapa mereka datang berkunjung ke kota hari itu kecuali membuat beberapa percakapan ringan dengannya.     

Bagian kota mythweald tidak terlihat layak, malah lebih terlihat gelap dengan beberapa orang yang berdiri di sudut-sudut bangunan dan beberapa berjalan melewati mereka. Bangunan-bangunan tua dan rusak, dengan pintu kayu berkarat. Di sampingnya ada sebuah lebar dengan patung-patung burung gagak di atas bangunan. Ketika mereka berjalan melalui jalan dia melihat seseorang berkerudung hitam berada di salah satu sudut bangunan menatap mereka. Kelihatanya nyonya ester tidak menyadari hal itu karena dia berjalan dengan pandangan lurus. Ketika mereka mengambil jalan ke kanan dan tiba di jalan buntu katie berbalik dan menemukan orang yang bertudung berjalan tidak jauh di belakang mereka.      

Kebetulan? Hal itu tidak benar, pikirnya. Kebetulan adalah hal terakhir yang bisa terjadi di seluruh kerajaan.     

"Nyonya norman," dia mendengar seseorang menyapa dan dia membalikkan badannya untuk melihat seorang wanita tua berdiri di sana, kulitnya sudah berkeriput, warna matanya biru pucat dan keabu-abuan. Rambutnya pendek, diikat ke belakang dan membiarkan beberapa helai menjuntai di wajahnya, "terima kasih telah datang berkunjung dalam waktu yang singkat ini."     

"tidak usah menggunakan formalitas dan katakana mengapa aku dipanggil ke sini. Sangat baik jika hal itu sangat penting," nona ester bicara dengan nada terputus.     

"oh tentu saja. Kau akan merasa sangat senang mendengar hal yang telah kita temukan," wanita itu bicara dengan riang.     

"kalau begitu apa yang kita tunggu. Ayo," nyonya ester melangkah tetapi wanita tua itu masih menatap katie dengan pandangan ragu di mana membuat nyonya ester sadar, "Katherine tunggu sebentar. Aku akan kembali secepatnya," dengan mata birunya dia melihat ke arah katie sebelum masuk ke dalam bangunan dengan wanita tua.     

Nyonya atau penyihir itu telah memintanya tinggal tetapi Katherine tidak yakin tentang itu walaupun bagian dari lorong itu begitu sepi.     

Jika wanita itu membawanya untuk berdiri di luar dia seharusnya tidak berada di tempat itu sama sekali. Dia mendesah sambil memikirkan tentang hal itu dan melihat sebuah kerang laut terletak di samping kakinya. Menunduk, dia memungut kerang kecil itu dengan tangannya dan menyentuh permukaannya dengan jari-jarinya. Dia tidak tahu berapa lama dia berdiri di sana menunggu dan dia berharap dia membawa jam sakunya yang diberikan ralph kepadanya.     

Pandangan ya bergerak dari tangannya ke arah daun kering yang berbunyi di atas tanah yang keras. Kali ini dia melihat orang bertudung yang sama. Orang itu berdiri diam dan menatap ke arahnya. Mereka saling berpandangan, membuat katie menjadi panik. Dia tidak tahu siapa dan apa yang Orang itu inginkan. Dia membuka mulutnya untuk bicara tetapi mulutnya menjadi kering ketika melihat orang itu mengambil satu demi satu langkah menuju ke arahnya.     

Dia sangat waspada untuk masuk ke dalam toko dimana nyonya ester masuk sehingga dia berjalan kembali ke ujung Lorong dan menyadari bahwa siapapun yang sedang menghampirinya dengan langkah cepat membuatnya melangkah lebih cepat daripada orang bertudung itu yang berada tepat di belakangnya.     

Dia tidak tahu di mana dia berakhir, tetapi setelah dikejar-kejar nafasnya menjadi berat Sementara tangannya memegang perutnya ketika dia melihat sisi kota yang lebih terang. Sisi di mana keluarga tinggal. Menenangkan dirinya, dia berjalan lurus kedepan dan berbaur dengan para penduduk kota. Melihat sekitar siapapun yang mencoba untuk mengejarnya tidak terlihat lagi. Mengapa ada seseorang bertudung ditanah manusia, itu sangatlah aneh buat katie.     

Katie menemukan bahwa tanah manusia lebih berbahaya daripada tanah vampire. Ini adalah tempat yang memegang takdir seseorang tidak menentu, terutama jika dia seorang wanita, dan tidak akan diketahui jika seseorang memujuknya sebagai penyihir maka dia akan dibakar sampai mati. Dia menundukan kepala dan menyembunyikan wajahnya dengan sapu tangan untuk menghindari masalah dengan penduduk kota karena beberapa hari yang lalu dia telah dicap sebagai penyihir kegelapan yang telah membunuh saudaranya sendiri. Melewati sebuah toko sayuran, dia melihat seorang anak kecil menjual koran.     

"Kabar terbaru tentang raja, kabar dari kerajaan! Skandal dari raja dan sisi yang tidak pernah kau dengar sebelumnya!" dia berteriak sambil melambaikan koran di tangannya.     

Mereka yang tertarik dengan gosip berkumpul di sekitar anak kecil itu untuk membeli koran darinya. Susuan koran dengan cepat terjual dan katie berpikir untuk membeli satu untuk dirinya sendiri, dia tidak menemukan sebuah penny melainkan sebuah koin perak. Dia memberikannya kepada anak laki-laki itu, dia mengambil koran tanpa menunggu kembalian.     

Menemukan sebuah gang yang sepi, dia melihat sekitar sebelum membaca judul koran yang membuat hatinya jatuh dari dadanya.     

'raja valeria bersalah karena membunuh anggota dewan. Keputusan akan diberikan dan akan dipenjarakan sampai pemberitahuan Selanjutnya.'     

"apa yang terjadi?" gumam katie.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.