Halo Suamiku!

Tuan Zhan Mulai Mengumumkan Kedaulatannya!



Tuan Zhan Mulai Mengumumkan Kedaulatannya!

0Meski sudah lama dia menduga bahwa hubungan mereka tidak biasa.     

Pasti ada sesuatu yang sulit dijelaskan dibaliknya.      

Tetapi ketika dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, dia tidak bisa menahan kecemburuannya pada Sang Xia. Mengapa dia bisa memiliki pria yang begitu tampan, begitu berkuasa, dan begitu terpesona pada dirinya.     

Di atas panggung.     

Ciuman dalam dua orang itu berangsur-angsur berakhir, tetapi masih tak terpisahkan, seolah enggan untuk berpisah.     

Setelah sedikit berjarak sejenak, Rong Zhan menempelkan bibirnya lagi. Dia tidak bisa menahan untuk mencium bibir merah keunguan Sang Xia dan mematuk sudut bibirnya. Dia tidak ingin menyerah pada kelembaban dan panas yang tersisa.     

Sang Xia meletakkan tangannya di dada Rong Zhan dan ingin dia berhenti. Namun, Rong Zhan tidak sebaik Sang Xia. Pria itu terus berusaha keras untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang padanya. Saat penonton melihat adegan ini, mereka pasti sudah mendidih, menjerit tak tertahankan, dan membuat wajah Sang Xia merah padam.     

Pria ini, dengan begitu banyak orang yang menonton, tidak bisakah dia sedikit menahannya?     

"Ah, ah, melihat ini membuatku mendadak mendapat serangan kritis!"     

"Bencana, bencana. Oh, sayangku. Dia sudah menghabisi kesayanganku!"      

Penonton sangat bersemangat sehingga Rong Zhan di atas panggung saat ini, melalui ciuman yang dalam ini, mencoba menenangkan emosi yang tak terkatakan di dalam hatinya. Sekarang pikirannya penuh dan sadar akan satu hal.     

Kekasihnya akhirnya terbuka dan menerimanya di depan umum. Akhirnya kekasihnya mengakuinya!     

Akhirnya, dia benar-benar mendapat tempat di hati kekasihnya!     

Alih-alih meninggalkannya di belakangnya.     

Kali ini, dia akan menangkap peluang ini dan dengan tegas bersumpah atasnya. Semua orang menyukai kekasihnya dan memujanya. Tetapi jika ada yang berani memiliki keinginan yang tidak dapat didamaikan, itu sama saja mencari kematian!     

Setelah bermesraan di atas panggung, tangan mereka tidak pernah dilepaskan satu sama lain. Rong Zhan terus memegang jari putih tipis Sang Xia di satu tangan, mengambil mikrofon dengan tangan yang lain, lalu berdiri di atas panggung dan menghadap penggemar yang antusias.     

Pada tubuhnya yang langsing, ia mengenakan celana panjang hitam dan kemeja hitam. Kancing-kancing pada kerah dan ujung tangan dibuka. Kerahnya menunjukkan tulang selangka yang halus dan menawan, yang sangat seksi. Sedangkan lengan kemejanya setengah digulung, memperlihatkan lengan yang ramping dan kuat.     

Kali ini, dengan wajahnya yang tegas dan tampak angkuh, dia membuat orang yang tak terhitung jumlahnya melihatnya sejenak dengan linglung dan menggila di detik setelahnya.     

Ketampanannya benar-benar membuat semua orang meledak. Meskipun dia terlihat jahat dan buruk, tetapi nyatanya, justru sebaliknya. Karena setiap gerakannya, bahkan hanya dengan satu tatapan, dapat memberitahu orang-orang bahwa dia mencintai Sang Xia dan sangat mencintainya.     

Apa pun bisa menipu, kecuali bahasa tubuh.     

Pria seperti itu, jauh lebih menarik dari pria yang terlihat dewasa dan mantap.     

Di bawah tatapan semua orang, Rong Zhan menggandeng tangan Sang Xia di satu tangan dan membuka mulutnya kepada banyak penggemar yang hadir.     

Begitu dia membuka mulut, dia terdiam sejenak dan menahan napas. Sedangkan para penonton sudah tidak sabar ingin mendengar apa yang akan dikatakan oleh pria tampan, eksplosif, dan hebat itu.     

Saat ini, Rong Zhan, seolah-olah untuk sesaat, luntur dari penampilan lamanya yang kotor dan sulit diatur. Dengan punggung tegak dan awal yang sangat serius, dia akhirnya berkata, "Hari ini, aku sangat menghargai semua orang yang hadir. Bahkan, aku benar-benar tidak menyangka kekasihku akan memberiku kejutan seperti itu hari ini, yang benar-benar sangat penting bagiku."     

Begitu dia mengucapkan kata-kata yang tulus dan serius ini, ada banyak sorakan di bawah panggung.     

Rong Zhan mengangkat tangannya, memberi isyarat untuk diam, dan melanjutkan kalimatnya, "Sebelum aku bertemu dengannya, meskipun hidupku tidak begitu berantakan, tetapi aku aku adalah orang yang liar."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.