Halo Suamiku!

Aku Mencintainya Lebih Dari Aku Mencintai Mantanku



Aku Mencintainya Lebih Dari Aku Mencintai Mantanku

0Rong Zhan bergumam samar, menegangkan tubuhnya, tetapi tidak melawan.     

Saat ini, Sang Xia terkubur di lehernya dan entah bagaimana, tiba-tiba saja Sang Xia menggigitnya.     

Gigitannya begitu kuat seolah dia sedang melampiaskan emosi di dalam hatinya. Sampai bau darah memenuhi mulutnya, Sang Xia tiba-tiba terbangun, menarik napas dalam-dalam dan menatapnya.     

Saat Sang Xia menegakkan diri, Rong Zhan menatap jejak darah di bibirnya.     

Dia mengangkat tangannya untuk menghapusnya dengan lembut, lalu tiba-tiba mendekatinya dan mencium bibirnya.     

Ciuman itu menjadi panas dan dalam.     

Ini adalah bentuk permintaan maaf padanya. Rong Zhan ingin Sang Xia memukulinya, menegurnya, dan melampiaskan semua beban di hatinya akibat ulahnya.      

Sang Xia tidak menolak. Dengan bibir terbuka, dia kembali menuju ke leher Rong Zhan, dia menekannya dan memasukkan satu tangan ke rambutnya untuk menciumnya dalam-dalam.     

Semakin Sang Xia memperlakukan dirinya dengan baik, semakin Rong Zhan menyalahkan dirinya sendiri. Sejujurnya, di lubuk hati terdalamnya, dia merasa lebih sengsara dan semakin merasa bahwa dia benar-benar seperti bajingan.      

Keterikatan bibir dan lidah itu kembali semakin dalam.     

Rong Zhan hanya ingin menempatkan kekasihnya di puncak hatinya.     

  **     

Sore harinya, orang-orang datang ke hotel tempat mereka menginap sementara.     

Su Li dan Chen Nianbai datang ke sini.     

Terutama Su Li, dia ingin melihat seberapa banyak masalah yang sedang mereka hadapi. Ketika datang, dia menemukan bahwa mereka tidak bertengkar, tetapi Sang Xia yang justru terus menempel pada Rong Zhan.     

Bahkan kemanapun dia melangkah, tidak sedetik pun dia mau meninggalkannya.     

Rong Zhan pergi memasak. Menurut rencananya, dia berencana untuk pulang ke Roma lusa dan membawa kekasihnya untuk menemui orang tuanya.     

Su Li mencari kesempatan untuk menarik Sang Xia. Dia memandangnya dengan tidak percaya dan berkata, "Baiklah, Xiaobai telah mengambil semua barang yang ada di rumahku!"     

Kemudian dia merentangkan tangannya dan menatap Chen Nianbai. Sementara Chen Nianbai diam-diam menunduk dan menatap pada dua papan cuci di pintu.     

Sang Xia menatap matanya di sepanjang jalan dan bibirnya mengerucut ringan.     

"Katakan padaku, sayang, apa sebenarnya yang kamu pikirkan!" Su Li menyeretnya sebentar dan menahan suaranya agar Rong Zhan tidak mendengarkan. Dia melanjutkan, "Dia menipumu tentang hal besar seperti itu dan kamu tidak memarahi atau memukulnya? Bahkan sama sekali tidak menghukumnya!"     

Jika itu terjadi pada Su Li, dia akan marah. Dia akan menghajarnya setengah mati.     

Bibir Sang Xia sedikit mengerut dan bulu matanya bergerak sedikit.     

"Su Li, sejujurnya, kamu benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana perasaanku saat datang ke sini sebelumnya. Aku telah menekan diriku sendiri selama beberapa hari dan aku benar-benar merasa seperti akan pingsan. Aku pernah berpikir jika dia baik-baik saja, aku... lebih baik melepaskan semuanya, tapi aku tidak menyangka itu akan menjadi kesalahpahaman. Begitu aku tahu hasilnya, hatiku hanya merasakan kebahagiaan. Sementara untuk…... hukuman…..."     

Matanya yang panjang ditutupi lapisan tipis kabut air, tapi ujung mulutnya dengan lembut mengeluarkan pancaran cahaya tak berdaya, "Aku benci dia, tapi kupikir…... aku benar-benar selesai. Setelah aku tahu dia baik-baik saja, aku tidak mau menyia-nyiakan setiap menit dan setiap detikku bersamanya. Aku hanya ingin bersamanya. Aku tidak mau memukul atau memarahinya. Meskipun marah, aku merasa tidak bisa menghajar atau memarahinya. Aku sudah sangat lelah sekali selama ini. Aku tidak mau repot lagi. Aku hanya ingin dia menemaniku dan menunggu bayi kita lahir."     

Saat mengatakannya, perlahan dia mengangkat matanya untuk melihat Su Li, dan membisikkan kalimat, "Su Li, aku tidak ingin mengatakannya, tapi aku harus mengakui bahwa aku mencintainya lebih dari saat aku bersama Bo Yi."     

Sang Xia tidak tahu apakah dirinya seorang yang romantis atau bukan, tetapi di lubuk hatinya, dia benar-benar hanya mencintainya.     

Hanya Rong Zhan yang dia inginkan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.