Halo Suamiku!

Orang Ketiga Bagi Rong Zhan!



Orang Ketiga Bagi Rong Zhan!

0Beberapa jam sebelum konser berlangsung.     

Siang harinya.      

Sang Xia berkata akan menjemput seseorang dan Rong Zhan bertanya siapa dia.      

Sang Xia menjawab, "Adikku."     

"Apa! Bocah itu juga akan pergi?" Rong Zhan terkejut. Apa yang akan dia lakukan? Kakinya masih belum sembuh total. Tetapi Rong Zhan tidak mengatakannya. Selain itu, dia terlihat berhati-hati pada dirinya sendiri. Apa yang akan bocah itu lakukan? Apa dia akan menjadi orang ketiga diantara mereka?     

Lalu Sang Xia menatap Rong Zhan samar, "Adikku ingin pergi."      

Begitu Sang Xia kembali dari luar negeri, dia hanya sempat pergi menemui adiknya sekali dan Sang Xia tidak menyembunyikan apapun pada Sang No. Dia belum cukup umur. Selain itu, bocah itu tergila-gila pada balap mobil dan memiliki minat umum dalam musik. Singkatnya, Sang Xia telah memberitahunya jika saat ini dirinya akan menjadi penyanyi utama sebuah band, tetapi dia tidak mengatakan band apa itu.     

Begitu mendengar kabar itu, Sang No benar-benar terkejut, "Bagaimana mungkin aku tidak pergi ke konser kakakku!"      

Jadi waktu itu, Sang Xia sudah berjanji bahwa dia akan datang untuk menjemputnya terlebih dulu.     

Mengetahui itu Rong Zhan sedikit kesal. Dia takut bajingan itu akan datang untuk mempermainkannya dan bertindak sebagai orang ketiga. Tetapi ketika dia melihat sikap wanitanya, apa lagi yang berani dia katakan?     

Siang itu dia pergi bersama Sang Xia untuk menjemput bocah itu.     

Sang No adalah anak muda yang sangat tampan. Ketika dia berusia 12 tahun, dia mendorong ibu tirinya yang sedang hamil dari tangga. Setelah dipukuli oleh Sang Zhenwei, dia dikirim ke penjara remaja.     

Ketika dia masih kecil, dia sangat ambisius, tetapi bagaimanapun, itu telah berlalu selama bertahun-tahun. Meskipun dia masih di bawah umur, di usianya yang ke 16, ia telah memiliki tingkat kematangan yang cukup.     

Pengalaman selalu menuntun seseorang menjadi dewasa lebih cepat.     

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Sang Xia menceritakan pada Rong Zhan hal-hal yang telah anak itu lakukan sebelumnya. Seketika Rong Zhan tidak bisa menahan untuk tidak mendengus dan mengatakan bahwa saudara iparnya sangat mengejutkan karena bisa melakukan hal-hal semacam itu.     

Makna sesungguhnya dari ucapannya adalah bocah itu terlalu bodoh karena membuat wanitanya khawatir.     

Tetapi saat itu, Sang Xia menjawab dengan serius, "Tidak, adikku berbeda darimu. Dia bukan gangster sejati. Kamu benar-benar gangster nyata, sedangkan dia terpaksa melakukannya."     

Rong Zhan hanya bisa terdiam.      

Ya, adiknya benar-benar bukan gangster.     

Sang Xia sangat menegaskan hal ini.     

Ketika ibunya diintimidasi oleh ayah kandungnya dan ibu tirinya yang ganas, saat itu Sang No baru saja memasuki masa pemberontakan masa muda. Ketika ibunya mengalami hal semacam ini dan menemukan wajah asli ibu tirinya yang menjijikkan, bagaimana bisa Sang No hanya diam saja?     

Sang Xia jelas mengingat bahwa Chen Anjie-lah yang melecehkan dan mempermalukan Sang No dan ibu mereka. Sang No sangat marah sehingga seperti singa kecil, ia bergegas dan mendorong wanita jalang itu jatuh dari tangga.     

Untuk adik lelakinya, terkadang dalam situasi tertentu, Sang Xia seperti harus mengambil tanggung jawab sebagai seorang ibu. Saudara laki-lakinyanya adalah satu-satunya anggota keluarganya yang dia miliki di dunia. Bocah itu telah memanggilnya kakak sejak keluar dari perut ibunya dan mereka berbagi suka duka bersama sejak kecil. Bagaimana mungkin Sang Xia tidak mencintainya?     

Seringkali Sang Xia ingin dapat memberikan apa yang tidak pernah dimilikinya. Dia berharap dengan kemampuannya, dia bisa membuat Sang No mendapatkannya dan Sang Xia dapat memenuhinya. Seolah hanya dengan begitu saja, dirinya sudah merasa lengkap.     

Kali ini Sang No dijemput oleh Rong Zhan.      

Sekarang kakinya hampir pulih, bahkan ia sudah dapat berjalan tanpa kursi roda. Tetapi dia masih harus melakukan rehabilitasi setiap hari untuk melatih otot dan tulangnya selama 100 hari.      

"Aku akan pergi, keren!"     

Begitu Sang No keluar dari rumah sakit, dia melihat mobil sport Rong Zhan yang cantik dan matanya menatap sekeliling.     

Melihat itu, Rong Zhan memukul bagian belakang kepalanya, "Apa yang masih kamu pikirkan? Cepat masuk ke mobil, kakakmu sedang menunggumu di dalam."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.