Halo Suamiku!

Tang Ye mengatakannya dengan lantang.     

Keringat masih mengucur di dahinya. Dia tersentak dan menatap langit malam. Dia seperti kembali muda sepuluh tahun yang bersemangat tentang emosi seperti itu.     

Dan setelah mengatakannya, pandangannya perlahan beralih menuju pada Su Li.      

Entah apakah itu hanya ilusinya, tetapi tampaknya dia melihat bahwa wajah Su Li tidak memiliki ekspresi sama sekali, tetapi saat menatap Tang Ye, bibirnya tertarik ke atas dan tersenyum dengan lembut.     

Sejujurnya Tang Ye tidak tahu apa arti senyum itu.     

Tetapi di lubuk hatinya, Tang Ye merasa samar-samar bahwa itu tidak terlalu baik.     

Tapi itu hanya perasaan saja.     

Mungkinkah dia terlalu menginginkan untuk bersama Su Li?     

Jadi dia lebih berpikir ke arah yang buruk.      

Karena pada kenyataannya, detik berikutnya kata-kata Su Li membuatnya benar-benar berpikir Su Li adalah fatamorgana.     

Malam itu seperti air.     

Su Li berdiri di atas gedung pencakar langit, mengangkat alis dan berkata pada Tang Ye, "Menyukaiku? Nah, kalau begitu lebih baik kita bersama."     

Lebih baik kita bersama.      

Bersama…      

"Kamu, apa yang kamu katakan?"     

Tang Ye membelalakkan matanya dan terkejut dengan kalimat yang baru saja didengarnya.     

Su Li tertawa menggoda, "Kenapa, tidak mau?"     

"Tidak, tidak, aku mau, hanya saja- Su Li!" Tang Ye dengan cepat menghentikannya, lalu mengambil napas dalam-dalam dan dengan serius berkata, "Kamu tidak bercanda denganku, kan? Apa kamu benar-benar ingin bersamaku?"     

Su Li hanya bergumam dan tidak menyangkal.     

Tapi hanya Su Li yang tahu. Dia sedang bermain-main dengannya.     

"Sedangkan keinginan untuk bersamamu dan bisa bersamamu, itu adalah cerita yang berbeda." Su Li mengatakannya dengan nada lemah.      

"Apa? Apa maksudmu!"     

"Sang Zhirou!" Su Li mengatakannya sembari menatap Tang Ye "Ya, Sang Zhirou. Jika kita ingin bersama, kamu harus putus dengan Sang Zhirou."     

Terlebih lagi mereka akan bertunangan seminggu lagi.      

Su Li memandang wajah Tang Ye yang agak aneh, dia mencibir. Tangannya tersilang di depan dadanya, menatap kota, dan berkata dengan lemah, "Kenapa, apa kamu berpikir aku, seorang bintang besar akan bersedia menjadi selingkuhanmu, atau menjadi orang ketiga di antara kalian berdua?"     

Tubuh Tang Ye membeku di tempat.      

Mendengar kata-kata Su Li, dia jatuh ke dalam kekacauan yang dalam untuk sesaat.     

Karena Su Li mengatakan bahwa dia ingin bersamanya, tetapi tidak pernah tercermin dalam "tindakannya". Dia baru saja membicarakannya sekarang. Terlebih lagi, sekarang Su Li mengatakan dia ingin bersamanya, itu bukan masalah kecil, tetapi taruhan besar baginya.     

Tang Ye tidak bodoh.      

Jika setelah putus dengan Sang Zhirou, Su Li sungguh-sungguh menyukainya dan hubungan mereka akan berjalan hingga ke pelaminan, dia akan menyetujuinya. Lagi pula, jika dia kehilangan sebagian pangsa pasar di Kota T, itu tidak akan berdampak serius. Dia tidak akan jatuh miskin hanya karena begitu.     

Tapi jika ini hanya kepura-puraan?     

Jika dia benar-benar menyetujuinya…      

Ketika Tang Ye jatuh ke dalam benang kusut yang dalam dan ragu-ragu, tiba-tiba pipinya terasa lembut, dan napas hangat mengalir di antara lubang hidungnya.     

Seketika Tang Ye membeku. Ketika Su Li menjauhkan tubuhnya lagi, Tang Ye menatapnya linglung. Su Li lalu tertawa, "Bodoh. Cinta murni macam apa yang kamu inginkan? Lagi pula sebagai pria, apa yang kamu takutkan? Kamu takut aku akan menipumu? Orang yang mengejarku bahkan dapat mengelilingi bumi 30 kali dan kamu tidak menginginkanku bersama dengan pria lain…"     

Setelah mengatakannya, Su Li hendak berbalik, tetapi tiba-tiba Tang Ye meraih lengannya, memeluknya, dan sedikit terengah-engah, "Jangan pergi, Su Li. Aku akan menelepon dan mengucapkan selamat tinggal pada Sang Zhirou. Aku ingin bersama denganmu!"