Halo Suamiku!

Ledakan Tuan Zhan! Menyerah~



Ledakan Tuan Zhan! Menyerah~

0Rong Zhan tertegun.     

Untuk beberapa saat, dia masih tidak bisa memahami tingkah kekasihnya saat ini.      

Ini, ada apa ini?     

Apa yang sebenarnya ingin dia lakukan?      

Kenapa dia tiba-tiba mengubah sikapnya setelah kembali dari mobil sialan itu?     

Dasi Rong Zhan ditarik lepas, tapi bagaimana ini bisa dibatasi? Tangan Sang Xia bergulir ke bawah dan dia tidak sabar untuk menarik ikat pinggang Rong Zhan.     

Mata Rong Zhan membelalak. Saat ini, dia tidak benar-benar mengerti apa yang ingin Sang Xia lakukan. Otaknya kali ini bekerja seperti orang bodoh..     

Namun, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah hubungan mereka, Sang Xia begitu aktif.     

Bahkan dia tidak menunggu sampai di rumah.     

Uhuk!      

"Sayang, sayang, ini di dalam mobil. Apa yang akan kamu lakukan sekarang?" Rong Zhan berpura-pura bodoh dan matanya agak mengelak, seolah malu.     

"Apa salahnya jika ini di dalam mobil?"      

Tiba-tiba Sang Xia meletakkan satu tangan di atas kepalanya, memiringkan kepalanya, dan sudut bibirnya tampak tersenyum, "Tidak bisakah kamu melihat bahwa aku ingin melakukannya?"     

Begitu kalimat ini dikatakan.     

Brush!     

Darah Rong Zhan mendidih.     

Di dalam mobil.      

Kekasihnya ingin menyerangnya tanpa ampun!      

Rong Zhan memandang ke luar jendela ke bulan yang dingin, awan mengambang, dan merasakan angin malam yang sejuk, tetapi seluruh tubuhnya mulai berteriak.     

Saat ini, telinganya agak kemerahan, matanya mengelak, dan dia bergumam dengan suara rendah, "Yah, di sini, bagiku ini, untuk pertama kalinya."     

Tangan Sang Xia sudah menguasai tubuhnya, dekat telinganya, bibir keunguan terbuka lebar, mempesona dan kuat, "Apa yang kamu takutkan? Malam ini aku akan melakukannya di sini beberapa kali untukmu! Setelah itu, kamu akan memiliki pengalaman."     

Malam ini aku akan melakukannya di sini beberapa kali untukmu.      

Beberapa kali…      

Rong Zhan semakin malu meski hanya untuk sekadar menengadahkan kepalanya.      

Tangan Sang Xia sudah bergerilya di bawah dengan buas dan tangan lainnya bermain di rahang Rong Zhan. Sudut bibirnya ditarik dengan lembut. Lalu kata-kata dingin keluar dari mulutnya, "Kenapa? Apa kamu malu? Bukankah kamu pernah mengatakan ingin mencari tempat untuk mati dalam pelukanku?"     

Rong Zhan tidak bisa mengatakan apa-apa.      

Sial, ia akan meledak.     

Sang Xia tidak lagi peduli. Provokasi ini telah membuat Rong Zhan kalah, benar-benar tidak masuk akal. Tidak butuh waktu lama baginya untuk berteriak, jatuh ke pelukan Sang Xia, dan bercucuran keringat di sekujur tubuhnya.     

Suhu di dalam mobil semakin lama semakin panas dan semakin ekstrem.     

Tiba-tiba, Rong Zhan teringat suatu hal di saat kritis seperti ini.      

Mengapa Sang Xia ingin melakukan ini dengannya setelah dia kembali? Apakah dia terangsang? Atau apa yang dikatakan seseorang padanya?     

Karena tiba-tiba pikiran ini terbersit dalam benaknya, mau tak mau dia terpaksa bertanya dengan jelas.     

"Tunggu, tunggu, sayang. Jangan terburu-buru. Pertama, katakan padaku apa yang terjadi padamu barusan...Ah, errgghh!"      

Habislah sudah.      

Sudah terlambat.     

Begitu Rong Zhan ingin bertanya dengan lebih jelas, dia melihat tubuh Sang Xia membungkuk ke bawah dengan kepala tertunduk...     

  ***     

Di tepi jalan.      

Malam yang dingin menggantung tinggi, langit menghitam, angin sejuk berhembus masuk ke dalam mobil melalui jendela yang sedikit menghembuskan nafas yang menawan.     

Mobil yang semula mulus dan tenang itu, entah dari saat tertentu, tiba-tiba berguncang.      

Terlebih lagi, guncangannya semakin lama semakin hebat.     

Erangan teredam terdengar dari dalam.     

Dari jendela mobil, terlihat bayangan dua sosok yang saling terjerat.     

Sedangkan bulan dingin yang pemalu bersembunyi di balik awan yang mengambang.     

  **     

Saat mobil kembali ke villa, waktu sudah menunjukkan tengah malam.     

Tak satupun dari mereka yang peduli, bahkan gerakan mereka terasa semakin ringan. Terlebih lagi, Sang Xia sudah digendong dan dipeluk erat oleh Rong Zhan. Dengan mantel hitamnya membungkus tubuh Sang Xia!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.