Halo Suamiku!

Keposesifan Sang Xia Meledak Di Dalam Mobil?



Keposesifan Sang Xia Meledak Di Dalam Mobil?

0"Meski jauh harus tetap dihukum?"     

Bessie jelas terlihat bingung? Apa artinya ini?     

Saat ini Sang Xia sudah tidak lagi peduli padanya dan langsung pergi ke arah Rong Zhan.     

Bessie yang melihat jelas bahwa Sang Xia tidak memiliki keinginan untuk berbaikan, dia ingin mengikutinya. Tetapi begitu dia melihat pria itu semakin dekat dan dekat, ketakutannya terhadap pria itu melonjak pada saat yang bersamaan. Dia tidak berani dekat dengannya. Seketika dia mengurungkan niatnya dan hanya berdiam membeku dirinya di tempat.     

Sedangkan Sang Xia yang melihat Rong Zhan, matanya tertuju tepat ke arahnya dengan sedikit perasaan posesif yang tak terkatakan.     

Rong Zhan mengetahui identitas wanita ini, bukan? Tapi entah kenapa, dia menyembunyikannya dari dirinya dan tidak ingin dirinya tahu.     

Tapi bukan itu intinya saat ini.     

Intinya adalah mengapa pria ini begitu menarik bagi wanita, menarik bunga persik yang busuk?      

Teringat dengan tatapan memuja Bassie pada Rong Zhan, Sang Xia tahu Rong Zhan tidak pernah bermaksud begitu. Tapi mau tak mau Sang Xia tetap menyumpahinya, "Dasar genit!"      

Hari demi hari, Sang Xia tahu pria ini akan selalu memancarkan pesonanya.      

Ketika Rong Zhan mendekat, dia mendengar Sang Xia menggumamkan sesuatu, terutama matanya yang tampak marah dan terbakar. Dia mengira Sang Xia marah karena dia menyembunyikan apa yang dia tahu darinya. Ketika Sang Xia sudah masuk ke dalam mobil, dengan cepat dia menggenggam tangannya dan meletakkan satu tangan di bahunya untuk membujuknya, "Sayang, jangan marah padaku. Aku melakukan ini untuk kebaikanmu."     

Seketika tubuh Sang Xia dipeluk erat oleh Rong Zhan. Dan kali ini, Sang Xia berusaha untuk melepaskan diri, "Lepaskan. Ayo pulang."      

Ayo pulang.     

Ada sesuatu yang ingin Sang Xia lakukan.      

Rong Zhan yang melihat bahwa dia berkata pulang, tentu tidak berani menundanya. Tanpa membuang waktu, dia langsung tancap gas menuju rumah.     

Menurutnya, semarah apapun Sang Xia, selagi dia masih ingat untuk pulang, itu jauh lebih baik.      

Tapi suasana di dalam mobil menjadi sedikit berbeda.     

Sang Xia bersandar di jendela yang setengah terbuka dan mata dinginnya menatap Rong Zhan dari waktu ke waktu. Namun, ketika Rong Zhan menoleh, dia memalingkan muka secara sengaja, dan hal itu dilakukan secara berulang-ulang untuk beberapa kali.     

Rong Zhan hanya bisa mengerutkan bibirnya. Saat ini, bagian bawah hatinya menyemburkan perasaan tidak tenang. Ada apa dengan kekasihnya? Jelas, dia sedang meliriknya. Namun, ketika dia balas menatapnya, dia sengaja berpaling lagi. Apakah dia pikir dirinya tidak bisa mengetahuinya?     

Tatapan matanya begitu panas dan membara, seolah dia akan menghanguskannya dan menelannya ke dalam perutnya.     

Tapi sedikit yang tahu, saat ini, sifat posesif Sang Xia sedang menguasainya ketika ditantang oleh orang lain. Pandangannya terhadap Rong Zhan saat ini hanya dipenuhi dengan kata "bajingan".      

Dan lagi, semua ini karena dia terlalu seksi.     

Dua kancing teratasnya sengaja tidak dirapatkan yang mengungkapkan klavikula indah yang menawan. Saat ini tangannya yang putih dan ramping bergerak tenang di kemudi mobil, tulang yang kokoh itu terlihat sangat indah, dan kemudian ke atas, wajah bajingan yang sangat tampan ini membuat orang tidak bisa memalingkan pandangan mata mereka. Sepasang mata elang yang sipit, lebih seperti bunga persik yang penuh, mengalirkan gelombang cahaya mengalir di kedua sisinya yang membuat orang-orang sangat kecanduan.     

"Ciiitttt!!"     

Tiba-tiba mobil itu berhenti mendadak. Rong Zhan menghentikan mobilnya di pinggir jalan, meletakkan satu tangan di setir, dan yang lain meremas rambutnya. Ketika dia melihat Sang Xia, wajahnya tampak bingung, "Sayang, ada apa denganmu?"     

Sejak Sang Xia kembali, dia tidak mengatakan apapun. Bahkan dia menatapnya dengan pemandangan langka seperti itu, yang benar-benar membuat jantung kecilnya berdetak dengan tidak nyaman.     

Sayang, ada apa denganmu?      

Apa?      

Sang Xia yang mendengar ini, matanya sedikit berbinar, dan satu kata terlontar dari bibirnya, "Kemarilah."     

"Oh?"     

Dia terkejut.     

Sang Xia menatapnya, tapi tiba-tiba dia menjadi sedikit tidak sabar. Dia langsung melepaskan ikatan sabuk pengamannya. Detik berikutnya, ketika Rong Zhan mengira dia akan turun dari mobil, ternyata tanpa diduga, tiba-tiba saja ia menghampirinya dan duduk di atas pangkuannya dengan kaki terbuka. Sang Xia mulai menarik dasi dan kerahnya——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.