Halo Suamiku!

Ayah Mertua Tidak Menghormati Menantu Lelakinya Dan Menantu Lelakinya Yang Tidak Menghormati Ayah Mertuanya!



Ayah Mertua Tidak Menghormati Menantu Lelakinya Dan Menantu Lelakinya Yang Tidak Menghormati Ayah Mertuanya!

0Sesaat setelahnya, Sang Xia baru menyadari keberadaan pria itu. Ketika dia selesai bernyanyi, dia mendongak dan tanpa sadar menatap Rong Zhan. Dia menemukan saat ini mereka tampak seperti memiliki situasi yang tidak dapat dijelaskan. Ketika matanya tertuju pada pria itu, seketika alis Sang Xia menegang.     

Pria itu diperkirakan berusia setengah abad, tetapi auranya sangat baik. Namun ketika Sang Xia menatapnya, dia merasa bahwa pria itu bukan karakter yang sederhana.     

Selain itu, saat Sang Xia semakin menatapnya, entah kenapa terdapat perasaan aneh di lubuk hatinya.     

Terutama matanya, saat dia tepat menatap matanya.      

Sang Xia menatap sangat dalam, namun rasanya seperti menatap orang asing.     

Dan ada seorang wanita duduk di sampingnya dan ketika mata wanita itu jatuh ke arah Sang Xia, dia merasa tidak nyaman.      

Itu adalah wanita asing dengan rambut pirang dan mata biru. Wajahnya terlihat terawat dengan baik dan berpakaian high class. Saat ini dia sedang menatap mata Sang Xia dengan penuh semangat. Riasan wajahnya yang halus penuh dengan senyum manis dan lembut sembari mengangguk terus-menerus dari waktu ke waktu. Tampaknya dia menikmati penampilan band Sang Xia dengan puas.     

Situasi ini membuat Sang Xia merasa kebingungan.     

Dan dia tidak tahu.     

Rong Zhan masih berdialog dan berkonfrontasi sengit dengan pria tua itu!     

"Kamu pikir, seperti apa dirimu berani bicara seperti itu padaku? Siapa yang memberimu kepercayaan diri, bajingan kecil? Aku tidak akan pernah memberikan satu-satunya darah dagingku kepada pria sepertimu. Aku sudah punya seseorang untuk anakku. Mereka adalah pasangan yang sempurna. Aku menyarankanmu untuk menyerah sesegera mungkin, atau aku akan membuatmu mati dengan buruk!" Pria itu mengatakannya dengan dingin dan kalimat itu diucapkan untuk membuat Rong Zhan tampak lebih jera.     

Pria itu jelas marah dengan kata-kata kasar Rong Zhan. Tidak ada yang berani berbicara dengannya seperti itu selama hidupnya!     

Apa yang diketahui bajingan kecil ini? Apakah dia pikir dia tahu banyak hal?     

Rong Zhan mencibir dan menyindir dengan kesengitan di matanya, "Kamu hanya mimpi. Jangan berpikir bahwa hubungan antara kamu dan kekasihku itu sederhana. Aku akan menghargaimu. Dia tidak membutuhkan kerabat darah sepertimu! Aku pun tidak membutuhkannya! Lebih sia-sia bagimu jika bersikeras menemukan calon suami untuknya. Jika kamu tidak percaya, cobalah!"     

Tidak peduli siapa dia, jika dia ingin menghentikannya, Rong Zhan tidak akan bersikap sopan.     

Sebelumnya, saat kekasihnya sedang menderita, pria itu sama sekali tidak muncul. Sekarang saat dia berada di titik puncak, tiba-tiba dia menampakkan diri dan mengaku sebagai keluarganya. Saat Rong Zhan memikirkan tentang orang seperti ini, dia merasa sangat marah.     

Selain itu, Rong Zhan sangat jelas tahu bahwa pria ini sama sekali tidak mengetahui identitas aslinya, jadi dia berani mengatakan kata-kata sombong seperti itu.     

Tapi sebaliknya, Rong Zhan sudah sangat mengetahui pria ini sejak lama.      

Orang di balik layar Mafia besar.      

Jika siapapun merampok miliknya, dia tidak segan-segan akan melawan! Tidak peduli siapapun itu, dia akan tidak memandangnya sebagai kerabat Sang Xia, bahkan ayah kekasihnya sekali pun!     

Dan jika dia menebak dengan benar, calon menantu di mata pria itu bukanlah orang lain, melainkan anggota dari band musik kekasihnya. Harlan, yang memiliki terlalu banyak kontak dengan Sang Xia!     

Dan pria di depannya ini adalah paman Harlan!     

Setelah menyanyikan beberapa lagu lagi di atas panggung, Sang Xia akan berganti pakaian di belakang panggung. Sedangkan saat ini giliran Nissan yang bernyanyi.      

Wajah Rong Zhan tampak suram. Melihat Sang Xia pergi ke belakang panggung, dia juga tiba-tiba bangkit!     

Tidak diragukan lagi, dia akan pergi untuk menemui Sang Xia!      

Sedangkan pria itu yang memandang Rong Zhan pergi untuk menemui putrinya, dia menjadi lebih marah. Dia menepuk lengan kursi dan berkata kepada wanita di sebelahnya, "Apa-apaan ini? Bajingan kecil itu berani berteriak padaku. Jika tidak memberinya sedikit pelajaran, dia tidak akan tahu mengapa bunga mekar berwarna merah!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.