Halo Suamiku!

Rong Zhan: Apapun Yang Bisa Membuatmu Menangis Bukanlah Hal Yang Baik!



Rong Zhan: Apapun Yang Bisa Membuatmu Menangis Bukanlah Hal Yang Baik!

0Itulah intinya.     

Rong Zhan bermain dengan rambut Sang Xia, meniupkan panas panas.     

Setelah selesai mengatakan itu.      

Dia menunggu wanitanya untuk berbalik dan kemudian memberinya beberapa tinju kecil, tetapi dia tidak merespon untuk waktu yang lama.     

Rong Zhan merasa ada yang salah saat ini. Dia menahan senyumnya dan mengulurkan tangannya untuk membelai pipi Sang Xia. Sang Xia tampak menawan tapi Rong Zhan tertegun sejenak.     

Karena pada wajah cantik itu, mata panjangnya merah, dan ada kabut basah.     

Padahal Rong Zhan telah menggodanya.      

Namun entah sejak kapan mata Sang Xia sudah memerah.      

Saat ini, dia menundukkan kepalanya dan tidak ingin membiarkan Rong Zhan melihat penampilannya. Dia merasakan kepura-puraan, tetapi dia tidak ingin seperti ini. Hidungnya masam dan matanya terasa panas.     

Rong Zhan tidak membiarkannya melarikan diri, jadi dia memaksa Sang Xia untuk melihat ke arahnya.     

"Untuk apa kamu menangis?" Rong Zhan bertanya.     

Bulu mata Sang Xia hanya bergerak cepat dan tidak ada respon dari pertanyaannya.      

Rong Zhan menatapnya untuk waktu yang lama. Akhirnya dia menoleh dan berbisik, "Aku benar-benar tidak berguna."     

Setelah mengatakannya dia hendak menampar dirinya sendiri.      

Sang Xia menghentikannya dengan tergesa-gesa, bahkan suaranya terdengar serak, "Apa yang kamu lakukan?"     

Rong Zhan sudah melakukan banyak, sangat banyak.      

Rong Zhan menatap Sang Xia dan sedikit menghela napas, "Apapun yang bisa membuatmu menangis bukanlah hal yang baik."     

Sang Xia yang mendengarnya, untuk sesaat berusaha menahan kegetirannya.     

Bajingan ini.     

"Jangan menangis, sayang. Aku tidak mengizinkanmu menangis kecuali ketika kamu menangis di bawahku di tempat tidur!" Dengan tergesa Rong Zhan mengulurkan tangan untuk menghapus air mata Sang Xia.      

Dia sudah mengatakan bahwa hatinya benar-benar patah melihat air mata Sang Xia yang mengalir tanpa jeda itu. Segera, dia mencium kedua mata Sang Xia dengan lembut.      

Wanitanya biasanya terlihat seperti ratu yang sangat angkuh dan dingin. Tetapi saat ini, dia menangis yang membuat hati Rong Zhan menegang.     

"Jangan menangis, jangan menangis. Jika kamu menangis lagi, aku akan menghukummu sekarang, hm?"      

Rong Zhan menariknya ke dalam pelukan sembari membelai rambutnya.     

Sang Xia memukul dada Rong Zhan kali ini, suaranya serak dan tersedak, "Kamu menjijikkan."     

Kamu menjijikkan.      

Bajingan, tidak pernah lupa bermain nakal.     

Tiga kata itu, seperti kilatan listrik, membuat jantung Rong Zhan mati rasa. Saat ini dia menundukkan kepalanya ke dahi Sang Xia untuk melihat suasana hatinya jauh lebih baik, , "Sayang, apa kamu ingin merasakan sesuatu yang lebih menjijikkan?"     

Sesuatu yang lebih menjijikkan…      

Suara menyihir Rong Zhan seperti godaan fatal saat ini.      

Dahi Sang Xia menempel di dahi Rong Zhan, hidung menempel ke hidung, pandangan dua orang terjerat, Rong Zhan memandangnya, penuh kasih sayang, berlama-lama, dan dalam.     

Sedangkan Sang Xia.      

Matanya dipenuhi dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan dan hatinya telah tergerak.     

Pikirannya tiba-tiba berubah, sebelum naik lift, Rong Zhan menjatuhkan kata-kata yang tegas: lantai atas, tunggu aku tiga menit.     

Betapa luar biasa hal yang Rong Zhan lakukan.     

Dia membuktikan segalanya dengan tindakannya.     

Mengatakan pada Sang Xia betapa Rong Zhan bisa dipercaya untuknya dan betapa layaknya ketergantungannya.     

Saat ini.      

Sang Xia pikir, dia mungkin mau tunduk pada lelaki ini, rela menyerahkan hidupnya untuk lelaki ini.     

Sang Xia berjinjit, bibir maju sedikit, lalu menyentuh bibir Rong Zhan.     

Itu pemicu——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.