Halo Suamiku!

Kakak Sang Diserang Oleh Tuan Zhan Yang Genit



Kakak Sang Diserang Oleh Tuan Zhan Yang Genit

0Sebelum kata-katanya selesai diucapkan, suaranya berubah menjadi dengungan cemberut.      

Saat ini, Sang Xia memegang sesuatu di tangannya yang tidak bisa diremehkan. Sembari menggigit bibirnya, ia berkata pelan, "Rong Zhan, kenapa kamu begitu centil ..."     

Rong Zhan...     

Kenapa kamu begitu centil…     

Tidak hanya penampilannya yang centil, tetapi emosinya juga centil...     

Rog Zhan semakin dipermalukan oleh Sang Xia...     

  **     

Napas yang terengah-engah dan terdengar seksi, suhu yang memanas, yang mampu membuat sekujur tubuh basah kuyup.      

Semuanya sudah berakhir.     

Memeluk Sang Xia erat, Rong Zhan tersentak hebat. Dahinya basah oleh keringat. Ia menggendong Sang Xia dengan kepalanya terkubur di leher Sang Xia. Ia terengah-engah. Suaranya terdengar sangat serak, "Sang Sang, Sang Sang..."     

Ia bergumam berulang-ulang, bibirnya penuh dengan pesona yang tersisa.     

Sang Xia merasakan panas di telapak tangannya. Saat ini, ia memejamkan mata dan tidak memiliki kekuatan untuk mendorong Rong Zhan.     

Setelah sesaat, akhirnya Sang Xia berkata pada Rong Zhan, "Rong Zhan, apa yang aku katakan padamu hari itu, sebenarnya karena aku tidak ingin kamu terlalu banyak melakukan sesuatu untukku dan aku di sini hanya untuk membalasnya."      

Nada suara Sang Xia sangat lembut. Pada malam setelah pembebasannya, ia menjelaskan dengan perlahan, seolah ia mencoba untuk melepaskan ikatan hatinya.     

Napas Rong Zhan masih belum pulih sepenuhnya. Ketika mendengar ini, ia masih bernapas pendek-pendek. Segera, ia meraih tangan Sang Xia dan perlahan-lahan menyelipkannya ke sela-sela jemarinya.      

"Tapi Sang Sang, aku menyukaimu… Ini urusanku sendiri."     

Rong Zhan tidak ingin Sang Xia mengembalikan apa pun. Ia hanya ingin melihat Sang Xia setiap hari, mencintainya, dan membuka langit baru untuk Sang Xia di bawah sayap iblis besarnya.     

Melindungi Sang Xia dari angin dan hujan. Itu saja sudah cukup bagi Rong Zhan.      

Ini lebih baik daripada terus menyaksikan Sang Xia bersama dengan sahabatnya ketika mereka membuat adegan manis yang membahagiakan.      

Mata Sang Xia sedikit terkulai dan sudut bibirnya ditarik ke bawah, "Tapi Rong Zhan, orang pasti memiliki ketidakpuasan."     

Hati orang tidak akan pernah puas.     

Apalagi, jika yang diinginkan tidak bisa memuaskan, semua akan terasa sangat melelahkan dan menyakitkan.     

  ...     

Sedari awal Sang Xia sudah dibuat lelah memikirkan tentang skandal plagiarisme yang dibuat Sang Zhirou, lalu malamnya ia harus memuaskan Rong Zhan, sampai akhirnya Sang Xia tertidur dengan tubuhnya yang terasa sangat lengket.      

Ketika kesadarannya mulai mengabur, ia masih bisa merasakan tubuhnya dibaringkan oleh seseorang dan terjebak di ranjang yang lembut. Setelah beberapa saat, telapak tangannya diseka dengan handuk yang panas dan lembab. Ciuman dengan sentuhan hangat dan dingin jatuh dengan lembut di telapak tangannya yang merah dan akhirnya sampai di dahinya. Sangat ringan, seperti bulu yang lembut.     

Ketika kelembutan itu terasa di tubuhnya, ternyata itu juga berhasil menggerakkan hatinya.      

Keesokan harinya.      

Tubuh telanjang Rong Zhan yang kuat dan kurus, melekat pada Sang Xia seperti gurita. Lalu Sang Xia membuka matanya dengan linglung. Ketika melihat sekeliling, ia bisa melihat wajah Rong Zhan yang masih tertidur.     

Sangat halus dan tampan.      

Dengan sedikit arogansi, bajingan itu tetap tampak tampan, tetapi ada sedikit lebih banyak hawa nafsu. Melihat bagaimana ia berpegang teguh pada dirinya, Sang Xia mencoba berjuang beberapa kali. Entah apa yang ia temui, tetapi tiba-tiba ia tertegun.     

Setelah jeda sesaat, ia sedikit menggigit bibirnya dan bersumpah, "Sialan, benar-benar centil."     

Rong Zhan sama sekali tidak memakai celana dalam.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.