Halo Suamiku!

Sang Xia Diikuti Oleh Penjahat



Sang Xia Diikuti Oleh Penjahat

0Dan itu berada di dekat halte bus.     

Ada lebih dari sepuluh bajingan dan penjahat yang keluar dari gang kecil di dekat halte bus. Bajingan dan penjahat itu...memegang tongkat di tangannya dengan tubuh penuh tato dan rambut warna-warni di kepalanya.     

Saat ini, suasana di halte bus sangat sepi dan Sang Xia berdiri di sana menunggu bus seorang diri.     

Tidak jauh dari sana, di pintu masuk gang, orang-orang itu awalnya hanya menatapnya, lalu kemudian mendatanginya dengan memukul-mukulkan tongkat mereka.     

Berjalan dalam kegelapan, ada beberapa suara menjijikkan yang keluar dari mulut mereka...     

"Ah, bukankah kamu salah mengira. Gadis yang sangat cantik seperti itu ingin kamu jelek-jelekkan?"     

"Hmm, sepertinya dia sudah tidak tahan. Tapi kita harus menunggu kakak untuk mencicipinya terlebih dulu."      

Lalu terdengar kata-kata yang begitu menjijikkan dan tawa vulgar.     

Dalam kegelapan, suara mereka terdengar semakin dekat.     

Ketika Sang Xia sedang menunggu di sana, nampak seseorang yang baru saja tiba di halte dan entah apa yang terjadi, ia tiba-tiba lari dengan gemetar. Saat itu juga Sang Xia menemukan sesuatu yang salah.     

Benar saja. Saat berbalik.      

Ia mendapati sekelompok orang yang mendekat ke arahnya.      

Ia mengepalkan tangannya dan matanya sedikit menyipit.     

  ...     

Di dalam mobil.      

"Bos, pria itu sudah keluar dari kedai kopi. Mari kita menjemput kakak ipar." Cheng Donglin melihat pria yang baru saja mencari Sang Xia keluar dan hendak menyeberang jalan.     

Bosnya dengan sengaja menjauhkan mobil dari jangkauan pandang mereka. Ia mencoba untuk tidak membiarkan Sang Xia menemukan bahwa mereka melacak secara sembunyi-sembunyi. Bah! Bukan melacak, tapi melindunginya.      

Rong Zhan melihat sosok pria itu. Entah harus berpikir apa, ia mengabaikan kata-kata Cheng Donglin dan langsung membuka pintu, turun dari mobil dan keluar.     

Melihat ini, Cheng Donglin terkejut, dan ia segera keluar dari mobil untuk mengikutinya.     

Di gelapnya malam.     

Mantel hitam Rong Zhan memiliki busur liar di malam hari, seperti neraka Shura keluar dalam gelap.     

Sedangkan di sisi jalan yang lain, Cheng Ze dan Sang Xia sudah terpisah karena ia salah mengira pria itu tidak ada hubungannya dengan Sang Xia dan telah mengatakan hal-hal buruk tentang pria itu, dan saat ini ia benar-benar merasa malu.      

Namun sejujurnya ia lebih merasa menyesal. Gadis yang baik sepertinya tidak seharusnya bersama pria seperti itu.     

Ia tidak bermaksud lain, hanya saja hubungan itu tidak seperti pasangan pada umumnya.      

Mereka tampak seperti hidup di dunia yang sangat berbeda.      

Saat ini, bayangan tiba-tiba muncul di depannya. Cheng Ze hampir menabraknya sebelum akhirnya ia mengambil dua langkah mundur. Ia mengangkat kepalanya dan melihat siapa orang itu. Tiba-tiba kakinya terasa lemas.     

Tidak ada ekspresi apapun di wajah lembut Rong Zhan. Tapi ia langsung memegang kerah Cheng Ze dan menekannya pada tiang kawat di sisi jalan. Cheng Ze buru-buru melambaikan tangannya, "Jika ada yang ingin dikatakan, seorang pria itu akan menggunakan lidahnya, bukan tinjunya."     

Dengan satu tangan, Rong Zhan mengangkat kerah leher Cheng Ze yang membuat kakinya terangkat dari tanah. Lalu ia mengeluarkan sebatang rokok dan menangkapnya sekilas. Cheng Ze dengan sigap mengeluarkan korek api dari sakunya dan langsung menyalakannya.     

"Apa yang kamu lakukan dengan mencari istriku hari ini?" Ia menyipitkan matanya dan mengambil rokok itu sembari menunjuk ujungnya ke arah Cheng Ze.     

Penampilan itu, terlihat sangat gila dan berbahaya!     

Cheng Ze menelan ludahnya, "Kalau begitu, bisakah kamu menurunkanku... Ah—"     

Rong Zhan melayangkan tinjunya ke perut Cheng Ze. Sekali lagi ia bertanya dengan suara samar, "Ada apa kamu mencarinya?"     

Cheng Ze serasa sudah akan menangis. Saat ini, ia tidak berani membicarakan kondisi dengannya lagi. Wajahnya terlihat muram dan menyakitkan, "Selain murni berbicara tentang bisnis, apalagi yang bisa kita lakukan? Dia mengatakan bahwa kamu pacarnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.