Halo Suamiku!

Sang Xia Ingin Melarikan Diri Saat Bo Yi Datang



Sang Xia Ingin Melarikan Diri Saat Bo Yi Datang

0Detik setelahnya Rong Zhan membawa Sang Xia ke dalam pelukannya, lalu meminta Sang Xia duduk di pangkuannya. Ia mencoba membungkuk untuk mencium Sang Xia. Hal yang paling tidak disukai Sang Xia adalah saat Rong Zhan menciumnya di depan semua orang, seolah tidak membiarkan orang lain mengetahui ketidak murnian hubungan mereka.      

Segera Sang Xia meletakkan tangannya di depan dada Rong Zhan. Gestur itu menandakan penolakan sembari ia memalingkan mukanya.      

Saat ini, pintu kotak itu tiba-tiba didorong terbuka dari luar——     

Pandangan mata Sang Xia langsung tertuju ke arah pintu.      

Untuk sesaat...waktu seolah berhenti berjalan.      

Sang Xia tidak tahu apa yang ia pikirkan. Saat itu, ia merasakan jiwanya dikosongkan secara paksa dan ia didorong jatuh ke dalam jurang tak berujung.     

Karena tanpa aba-aba apapun, seseorang yang sangat familier masuk ke dalam kotak ruangan itu.     

Pengunjung itu mengenakan mantel selutut dengan sweater kasmir abu-abu tipis dan kerah tinggi yang setengah menutupi rahangnya. Kulitnya seputih giok dan wajahnya tampak jernih dan halus.     

Rambut hitam, rahang tegas, halus dan sempurna.     

Dari auranya terpancar ketidakpedulian dan terasing. Ditambah dengan matanya yang panjang dan sipit, semakin menunjukkan bahwa ia adalah gambaran pria yang elegan yang nampak acuh dan disaat yang sama terlihat mengerikan.      

Pria itu bernama Bo Yi.      

Darah Sang Xia serasa membeku, bahkan napasnya seolah berhenti.     

Sang Xia menatapnya sejenak dan seketika bagian bawah matanya serasa ditutupi dengan lapisan kabut tipis, benar-benar tidak terkendali.     

Pikirannya kosong, serasa semua yang ada di kepalanya lenyap seketika.      

Selama satu tahun empat bulan ini, Sang Xia pikir ia bisa melupakannya sedikit demi sedikit. Tetapi ketika pria itu benar-benar muncul di depannya, semua benteng pertahanan sebelumnya ia bangun dengan hati-hati, runtuh seketika.     

Jati dirinya yang sesungguhnya terungkap.     

Benar-benar kacau.      

Sang Xia mengepalkan genggamannya dengan erat di lengan Rong Zhan dan tangannya gemetar. Saat ini ia tidak tahu harus berbuat apa.     

Cahaya redup di dalam ruangan ini membuat Bo Yi masuk begitu saja dan langsung duduk ketika ia melihat tempat kosong. Ia tidak melihat ke arah lain untuk waktu yang lama, seolah-olah ia tidak tertarik pada semuanya yang ada di sini.     

Bahkan ia sama sekali tidak peduli dengan banyaknya orang yang ada di tempat ini.      

Beberapa orang langsung datang menemuinya dan membuat keributan memintanya untuk minum.      

Sebotol vodka, langsung ditenggaknya hanya dalam satu nafas, membuat orang-orang bersorak.     

Sang Xia hanya menatapnya dalam keheningan. Ia adalah orang yang sangat familiar bagi Sang Xia. Cinta masa lalunya tampak sangat asing sekarang.     

Rong Zhan bersandar di sofa tempatnya duduk sambil bermain-main dengan gelas anggur di tangannya. Ia menyipitkan mata elangnya yang panjang dengan malas begitu ia merasakan perubahan emosional wanita kecil di sampingnya, dan sorot matanya berubah lebih gelap dan mendalam.     

Ketika akal sehat Sang Xia tampak kembali, ia bergegas mendorong tangan Rong Zhan yang menggenggam pinggangnya dan ingin melarikan diri dari semua ini, tapi tiba-tiba ada tepukan tangan.     

"Prok...prok...prok..."     

Sudut bibir Rong Zhan melengkungkungkan senyum sinis. Matanya tampak semakin tenggelam dan dengan santai sembari berkata, "Tuan muda Bo Yi benar-benar tepat waktu. Sekarang baru jam delapan. Sekarang semua orang ada di sini. Kalau begitu, aku akan memperkenalkannya pada kalian."     

Seketika itu juga.      

Semua garis pandang yang tak terhitung jumlahnya menoleh...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.