Halo Suamiku!

Dia Mengatakan Itu Adalah Pertama Kalinya Baginya



Dia Mengatakan Itu Adalah Pertama Kalinya Baginya

0Yang lain, tentu saja, merujuk pada mantan pacarnya.     

Tapi begitu Rong Zhan mengatakan ini, wajah Sang Xia berubah lagi, "Tidakkah kamu mengatakan bahwa jika aku melihat milik orang lain aku bisa mati? Aku belum melihat milik siapa pun. Aku tidak ingin melihatnya. Aku tidak ingin menyentuhnya."     

Ia juga…...takut.     

Setelah kalimat itu keluar dari mulut Sang Xia, mata Rong Zhan sedikit menyipit. Ia menatap Sang Xia sejenak, memeriksa apakah yang dikatakannya benar atau tidak.     

Ia... tahu yang sedang ia bicarakan, bukan?      

Bagaimana bisa ia belum pernah melihat barang milik laki-laki?      

Detik selanjutnya, Rong Zhan bangkit dan mendekat. Sang Xia memperhatikannya yang sedang berjalan mendekat seperti binatang buas mengintai mangsa. Gerakannya elegan, malas, dan sedikit agresif. Ia tidak bisa berbuat apa-apa selain mundur.      

Ketika Rong Zhan semakin mendekat, Sang Xia semakin meningkatkan kewaspadaannya. Dan tentu saja, Sang Xia tidak perlu membohongi Rong Zhan.      

Karena Sang Xia sama sekali tidak peduli pada Rong Zhan.     

"Benar-benar belum pernah melihat?"      

Rong Zhan mengurung Sang Xia di antara lengan dan dinding yang ada di belakangnya. Rong Zhan menatap langsung ke mata Sang Xia.      

Jika demikian, apa artinya itu?     

Apa mereka belum pernah melakukannya, atau hanya beberapa kali? Atau ia terlalu malu untuk melihatnya?     

Rong Zhan merasa ada sesuatu yang terlewatkan olehnya dan ini sangat penting.     

Dan Sang Xia yang melihat perilaku Rong Zhan saat ini benar-benar marah tetapi ia tidak berdaya, "Apakah kamu pikir semua orang cabul seperti dirimu?"     

Terutama Bo Yi.      

Meskipun mereka putus, tetapi selama tiga tahun, perasaan cinta itu sungguh murni dan mengharukan yang tidak akan mudah dilupakan begitu saja. Sebaliknya, Rong Zhan, yang pertama kali melakukan itu kepadanya, justru sekarang ia berimajinasi dan memikirkan masa lalu Sang Xia dan Bo Yi dengan pikiran kotor.      

Rong Zhan yang mendengar pelecehan Sang Xia, bukannya marah justru tertawa ringan. Ia menunduk dan tanpa aba-aba mencium wajah Sang Xia.      

Kemudian ia membelai rambut Sang Xia sambil berkata dengan suara yang menyihir, "Bagus."      

Sangat bagus!     

Meskipun belum pernah melihat entah milih pria siapa, tetapi ia pasti akan mencari tahu nanti.      

Dengan bodohnya Rong Zhan justru membelai beberapa anak rambut milik Sang Xia.      

Apa yang ia lakukan?      

Ada apa dengan si brengsek ini?     

Menciumnya, menyentuh kepalanya dengan vulgar dan betapa cabulnya ia. Rong Zhan memikirkan berbagai macam cara untuk bermain dengan perasaan murni kecil ini.     

Kemudian.      

Baru saja memikirkannya, Sang Xia melihat tangannya tiba-tiba ditarik oleh Rong Zhan.     

Dan ia langsung dibawa ke suatu tempat…..     

Sang Xia terbelalak.     

Detik berikutnya, terdengar suara iblis jahat yang berdengung di telinga Sang Xia, "Karena kamu belum pernah melihatnya dan juga cepat atau lambat kamu akan melihatnya. Jadi, aku akan membiarkanmu melihatnya sekarang..."      

Cara memakai obat itu harus dioleskan dan diberi sedikit pijatan.      

Ini sangat efektif untuk pemulihan.      

Sang Xia tidak tahu harus berkata apa, "..."      

Sang Xia merasakan sesuatu yang menegang dan membesar. Ia menarik tangannya karena tiba-tiba terasa seperti ada sengatan listrik dan detik setelahnya ia berbalik bersiap untuk lari. Namun, Rong Zhan merentangkan lengannya yang panjang dari belakang, meraih pinggang kecilnya, dan memeluknya, seperti serigala lapar yang sudah tidak sabar menunggu mangsa, "Sayang, jangan mencoba melarikan diri kali ini. Jangan pernah berpikir kamu akan bermain-main saat ini. Kamu ingin aku menyelamimu, bukan? Ini adalah kesempatan yang baik ..."     

Sang Xia hanya terdiam, "..."      

Malaikat batin Sangxia menangis.     

  ...     

Seseorang benar-benar telah melakukan tindakan nakal kepadanya. Setelah diberi ancaman, Sang Xia tidak lagi berusaha untuk melarikan diri. Setelahnya, ia diseret ke sebuah kamar yang gelap, tanpa menyalakan lampu, mereka melakukan sesuatu yang tak terkatakan dalam kegelapan.      

Di saat seperti ini, ada gumaman kecil dari Sang Xia bahwa ia merasa malu dan tidak menyukainya.      

"Aku akan melakukannya. Bisakah kamu menghentikan ancaman ini?"     

"Aku akan mengobatinya. Tapi bisakah kamu menghentikannya?"      

"....Bisakah kamu jangan..."      

"Aku tidak bisa!!!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.