Halo Suamiku!

Biarkan Rong Zhan Mengalahkan Tang Ye!



Biarkan Rong Zhan Mengalahkan Tang Ye!

0Apa yang sedang kedua orang ini bicarakan ?!     

Dan lagi, darah di wajah Rong Zhan ada di mana-mana. Tang Ye tidak ingin banyak berpikir, jadi ia menghentikan mobil dan bergegas ke sana.     

"Apa yang sudah dilakukan wanita ini!"      

Tang Ye sangat marah. Ia sangat membenci wanita itu!     

Tidak ada yang bisa baik-baik saja jika dengannya. Ia adalah bencana!      

"Cepat kembali bersamaku. Jangan coba-coba lari dariku dan mencoba untuk mengalahkanku. Sang Xia bukankah kamu sangat licik?!" Tidak peduli bahwa ia sebenarnya lebih licik, tetapi Rong Zhan sudah tidak tahan untuk tidak memberikan ancaman pada Sang Xia.      

Sang Xia berusaha keras untuk menarik kembali tangannya dan menundukkan kepalanya, "Aku punya sesuatu yang harus dilakukan. Aku tidak bisa menemanimu. Operasi adikku baru saja selesai, aku harus pergi dan memeriksanya."     

"Memeriksa adikmu?! Apa aku tidak lebih penting dari adikmu?!"      

Rong Zhan tahu ia bukan siapa-siapa, tapi ia tidak mau hanya dirinya merasa dinomor belakangkan dan marah pada dirinya sendiri.      

Sang Xia memandangnya sekilas. Dan jelas, darah mengalir begitu deras di pelipis Rong Zhan sampai akhirnya Sang Xia berkata, "Ya."      

Rong Zhan hanya terdiam, "..."     

Sang Xia berbalik dan berniat melanjutkan jalan. Tetapi begitu ia berbalik, ia melihat seorang pria menerobos masuk ke kerumunan.      

Itu adalah Tang Ye. Ia memandang Rong Zhan dan Sang Xia secara bergantian dan amarahnya tiba-tiba memuncak, "Apa yang kalian berdua lakukan? Apa kamu gila? Rong Zhan? Apa yang kamu lakukan dengan wanita gila ini? Dan siapa yang sudah melukaimu?"      

Saat mengatakannya, mata tajamnya mengarah kepada Sang Xia. Bibir Sang Xia tertutup rapat. Ia tidak mengatakan apapun.      

"Apakah kamu yang melakukannya?" Tang Ye bertanya pada Sang Xia.      

Sang Xia benar-benar tidak ingin menanggapinya.      

"Katakan! Apa kamu bodoh?! Oke, kamu tidak mau bicara, bukan? Kali ini aku yang akan berbicara. Jangan biarkan aku melihat wajahmu lagi, dasar wanita tidak tahu malu. Sudah menjiplak lagu, sekarang mengganggu sahabatku. Kenapa kamu tidak punya malu?! Pergi dari sini! Jika aku melihatmu lagi, aku tidak akan segan-segan untuk menghabisimu!"      

Tanpa diduga, wajah Sang Xia sangat berbanding terbalik dengan milik Tang Ye yang merah padam karena amarah yang begitu kuat. Ekspresi Sang Xia saat ini menunjukkan mimik layaknya 'aku tidak peduli apapun yang kamu katakan' dan sama sekali tidak melihat ke arah Tang Ye.      

Ini benar-benar menjengkelkan bagi Tang Ye. Saat ini, ia sudah tidak bisa menahan untuk tidak merobek wajah munafik Sang Xia.     

Detik selanjutnya, tepat ketika Tang Ye hendak mengulurkan tangannya untuk mendorong Sang Xia, sesosok tubuh ramping tiba-tiba melompat dan langsung menendang Tang Ye dengan kekuatan besar yang membuatnya tersungkur ke rumput di pinggir jalan.      

Tang Ye terjatuh dan terluka tanpa perlawanan. Bahkan pinggangnya hampir saja patah.      

"Brengsek, siapa yang berani menendang ..." Ia menyeringai dan berbalik untuk melihat siapa yang berani melakukan iu. Begitu ia berbalik, ia melihat Rong Zhan menyeka darah di matanya. Ia berdiri di belakangnya dan menatapnya dengan nyalang.     

Sudah pasti! Rong Zhan yang telah menendangnya!      

"Sahabatku..."      

Tang Ye memegangi pinggangnya sambil memberikan sumpah serapah. Ia berusaha untuk bangkit dan menyerang balik ke arah Rong Zhan. Apa Rong Zhan sudah gila?!      

Apakah kepalanya bocor? Mengapa ia menendang Tang Ye!      

Namun, Rong Zhan hanya mencibir lalu tanpa aba-aba ia membungkuk untuk menarik kerah Tang Ye. Sekali lagi ia menendangnya dengan keras, "Tang Ye, apa kamu ingin mati?! Berani-beraninya kamu membentak dan melawan wanitaku! Kamu ingin mati, hah?!"      

"Sahabatku! Dia wanitamu? Kamu benar-benar ingin mati!"     

Tang Ye dengan marah melepaskan tangan Rong Zhan yang menutupi lehernya. Dengan sisa kekuatannya, ia mencoba bangkit dan tatapannya memancarkan amarah yang meluap-luap.      

Kedua mata milik kedua pria itu saling berpandangan dengan tatapan saling membunuh satu sama lain____     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.