Halo Suamiku!

0Meskipun hati Su Li sekarat karena provokasi ini, tapi sekarang, dia juga tidak bisa berkata apa-apa lagi.      

Meskipun dia ingin melakukannya, hak Xiaobai untuk hidup dan mati dan haknya untuk melihat Xiaobai harus dikendalikan, dan dia tidak bisa tidak menyerah.     

"Tapi, kamu juga sedikit kejam. Apa kamu tahu betapa ayahmu mencintaimu? Kamu dibesarkan olehnya. Melihat putrinya terperosok sangat dalam seperti saat itu, aku tanya padamu, apa kamu tidak memikirkan ibumu, pernahkah kamu memikirkan ayahmu?Semua kejadian itu tidak semestinya terjadi. Kamu benar-benar keterlaluan."      

Su Li menunduk dan menyesal dengan begitu dalam hingga tidak bisa berbicara.     

Kali ini, dia benar-benar tahu dia telah bersalah.     

"Kamu berhutang maaf padanya selama ini." Ibu Su Li berkata dengan semakin sentimental. Ketika akhirnya ia melihat rasa sakit putrinya, dia berhenti mengomel, dan bergegas memberinya harapan, "Duduklah, duduklah dengan baik dan dengarkan aku. Meskipun ayahmu marah, tapi ia lebih merasa sakit hati. Hal ini tidak kamu lihat, tetapi sekarang kamu telah begitu memohon padanya, dia tidak mungkin tidak membiarkanmu dan kekasih masa kecilmu bertemu."     

Begitu kalimat itu keluar, Su Li segera mengangkat kepalanya, matanya yang menangis masih terlihat merah dan bengkak, "Benarkah, sungguh?"     

Fu Jiu mengangguk dan tertawa, "Tapi itu bukan karenamu. Kemarin, saat kamu belum kembali, diam-diam aku sudah berbicara dengannya. Sebenarnya dia masih ingin berpura-pura tidak tahu apa-apa, sehingga kamu tidak bisa mengetahui informasi tentang Xiaobai atau Xiaohei dari mulutnya, namun aku berulang kali membujuknya."     

"Kamu…. Ibu, apa yang kamu katakan?"     

Sejujurnya lubuk hati Su Li masih diselimuti keraguan. Benarkah ayahnya mendengarkan kata-kata ibunya?      

Selama ini ibunya terlihat sangat santai sehingga Su Li pikir dia tidak peduli tentang apa pun.     

Su Li ragu sejenak, tetapi detik berikutnya, dia mendengar ibunya mendesah pelan dan berkata, "Sebenarnya, aku tidak mengatakan apa-apa. Aku hanya memberitahu ayahmu jika suatu saat nanti terjadi sesuatu padanya, aku bahkan mungkin tidak akan memiliki waktu untuk jatuh, jadi aku hanya akan mengikutinya dan pergi bersamanya. "     

Setelah mengatakannya, dia mengulurkan tangannya.     

"Ibu..."      

Ekspresi Su Li tampak rumit dan berbeda.     

"Apa kamu percaya?"      

"Tidak, tidak, aku tidak percaya."      

Ibunya adalah orang yang paling fasih membujuk ayahnya agar membuka hati. Bagaimanapun, bagus untuk mengatakan bahwa yang satu tidak menginginkan uang, dan yang lain tidak kehilangan daging.     

"Benar jika kamu tidak mempercayainya. Aku sendiri juga tidak percaya. Tapi ayahmu mempercayainya. Lalu dia memelukku dan mencekikku sampai hampir mati. Setelahnya, dia memberitahuku untuk memberimu satu kesempatan."     

"Memberiku satu kesempatan?" Su Li meragukan telinganya.     

"Ya, memberimu satu kesempatan!" Fu Jiu mengatakannya dengan tega.      

"Ngomong-ngomong, putriku, ada hal lain yang ingin ibu katakan padamu. Sebenarnya, ayahmu sangat prihatin tentang masalah ini, tapi dia tidak terlalu baik untuk memberitahumu."     

"...apa?"      

Su Li segera menghapus air matanya dan melebarkan telinganya.      

Fu Jiu menatapnya dengan mata lebar, "Anak."     

Anak.      

Anak…? !     

Untuk sesaat, Su Li masih merasa keheranan.     

Akhirnya dengan suara parau dia bertanya, "Anak apa?"     

Fu Jiu menjelaskan, "Kamu tahu, kamu masih sangat ceroboh. Apa kamu lupa apa yang ayahmu katakan padamu sekarang? Jika Xiaobai baik-baik saja dan kamu harus tinggal bersamanya di masa depan, Xiaobai bukan orang normal. Gennya sangat tidak stabil. Di satu sisi, gennya memiliki gen hewan liar. Sejak dia ikut serta dalam eksperimen manusia, dia tidak diizinkan untuk memiliki anak, kalau tidak, anak apa yang akan lahir? Aneh, apakah kamu akan melahirkan monster kecil?"     

Begitu mendengarnya, Su Li kehabisan kata-kata, "...."