Halo Suamiku!

Sepanjang Malam



Sepanjang Malam

2Karena itu juga dia selalu mengatakan bahwa Ye Zi terlihat jelek, meminta dia menjadi mandiri, agar gadis itu hanya bisa ada di sekitarnya.     

Tapi kesalahannya sudah sangat fatal, hatinya seakan tidak mau berdamai dengan itu, sangat sulit baginya untuk menerimanya jika nantinya Ye Zi akan menjadi istrinya sesuai dengan keinginan mereka.      

Dia tidak tahu dengan siapa sebenarnya dia bertarung.     

Tapi dia memecahkan masalah saat dia berada dalam dilema.     

Tapi bukan dia yang menyelesaikan itu semua.      

Melainkan Ye Zi.      

Solusinya adalah, Ye Zi memutuskan untuk pergi.     

Dan saat itu tiba, Su Xun benar-benar linglung.      

Reaksi pertamanya adalah, dia tidak mempercayainya dan menganggap itu konyol      

Bagaimana Ye Zi bisa pergi ketika dia begitu terobsesi dengan dirinya?     

Bagaimana mungkin?      

Tapi kenyataan adalah kenyataan.      

Ye Zi benar-benar menyerah terhadapnya.     

Selama ini, dia melihat dengan jelas bahwa apa yang paling dia inginkan selalu ada di sekitarnya, tetapi dia mengabaikannya.     

Seperti bawang.      

Karena tidak percaya bahwa ini adalah hati yang dia inginkan, jadi dia selalu membukanya, terus membukanya, lapis demi lapis, hingga akhirnya semuanya lenyap dan hanya tersisa jantung bawang itu sendiri.     

Hanya saja, dia tidak bisa melihat dengan jelas, dan sama sekali tidak mengiranya     

Dan, ketika semuanya hilang, semuanya berakhir.     

Hatinya hancur dan Ye Zi tidak bisa kembali.     

Setelah mabuk, sebenarnya dia lebih sadar. Alasan dia minum adalah hanya untuk membantunya menjadi berani.     

Karena semakin dia sadar, semakin sakit yang dia rasakan di hatinya.     

Dan rasa sakit yang menyayat hati membuatnya duduk di depan pintu rumah Ye Zi sambil menangis seperti anjing.     

"Ye Zi, Ye Zi..."      

Begitu Su Xun memikirkan wanita yang telah mengejarnya dan terus mengikutinya selama bertahun-tahun, dan dalam sekejap mata, dia akan menjadi milik pria lain, seluruh hidupnya seolah-olah akan hancur.     

Dari masa kanak-kanak hingga remaja dan sekarang tumbuh dewasa, Ye Zi adalah satu-satunya yang telah memberikan perasaannya.     

Jika tidak, dia tidak akan sesabar itu padanya dan akan berhenti menunggunya.     

Dia tidak pernah melihat pria lain mengatakan bahwa gadis yang terus mengejar-ngejar Su Xun adalah gadis yang cantik. Di luar, dia tampak meremehkannya, tapi dalam hati, sebenarnya dia sangat gembira.      

Dia tidak pernah melihat pria lain mengejar Ye Zi, dan dirinya akan terus mengatakan jika gadis itu sangat jelek. Padahal, dalam hati dia mengakui jika Ye Zi adalah gadis yang cantik.      

Dia juga tidak memberitahunya ketika Ye Zi bertingkah menjengkelkan, dalam hati Su Xun justru merasakan dirinya bisa melihat sesuatu yang lucu dan menggemaskan.      

Ya.      

Dia tidak pernah konsisten.      

Selalu bermuka dua.     

Dia bertingkah sangat buruk, sangat penuh kebencian.     

Itulah mengapa dia harus kehilangan Ye Zi.      

Padahal dalam hati, dia sangat mencintainya, benar-benar mencintainya.      

Hanya saja, yang lebih menyedihkan, Ye Zi tidak percaya apa yang dia katakan. Dia tidak percaya lagi…...     

Apa yang harus dilakukan?      

Dia tidak ingin kehilangan Ye Zi.      

Tapi sepertinya dia telah melakukan kesalahan lagi.     

Dia kesal dengan pesan teks itu, yang berasal dari pria itu, hingga akhirnya dia mempermalukan dan memarahi Ye Zi.     

Tapi dia sangat tahu di dalam hatinya bahwa dialah yang seharusnya dimarahi dan orang yang paling dikutuk.     

Apa yang harus dilakukan?      

Tampaknya Ye Zi benar-benar sudah tidak menginginkannya.     

Dia takut.     

Sangat takut.      

Di tangga, tepat di depan pintu villa tiga lantai bergaya Eropa, seorang pria menangis sepanjang waktu.     

Dia tampak seperti pemabuk gila dan anjing yang tidak memiliki rumah.      

Di malam hari, cuaca di Roma sangat dingin.      

Apalagi setelah hujan di pagi hari, cuaca semakin dingin di malam hari. Angin dingin berdesir, sesosok tubuh yang panjang dan menyedihkan itu tertidur di tangga, dan air mata tetap mengucur di wajahnya.     

Angin dingin menyerang, dia menggigil berkali-kali. Meski mulutnya tertutup, tetapi masih terdengar gumaman berulang kali yang terus memanggil nama seseorang.     

"...Ye Zi, Ye Zi… Jangan tinggalkan aku, Ye Zi…."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.