Halo Suamiku!

Memberitahu Xiaobai Bahwa Su Li Sudah Mati (1)



Memberitahu Xiaobai Bahwa Su Li Sudah Mati (1)

0**     

"Bagaimana? Dia sudah koma selama tiga hari tiga malam."     

"Dokter berkata jika ia bisa bangun hari ini, semuanya akan baik-baik saja."     

Pria yang mengatakan ini membuka mulutnya dengan suara rendah. Setelah mengatakannya, dia mematikan puntung rokoknya dan bangkit. Sejujurnya, dia tidak tahu harus berbuat apa.     

Sementara dia juga masih menutup matanya, hanya samar-samar mendengar suara seperti itu dari luar.     

Selanjutnya bulu mata lentik itu digerakkan dengan lembut, sampai akhirnya perlahan terbuka.     

Seketika muncul pola tatami (tikar jepang) ruangan, jendela kayu asli tiga atau empat yang terpisah, bagian bawah jendela kecil setengah dibuka oleh tiang kayu, lalu angin kecil perlahan masuk ke sirkulasi udara di dalamnya.     

Ruangan itu disinari dengan cahaya redup.     

Sepertinya dia masih bisa mendengar suara air mengalir.     

Dia tidak tahu dimana dirinya sekarang.      

Tapi dia merasa familiar dengan suara orang yang berbicara tadi.     

Saat memikirkannya, tiba-tiba saja pintu terbuka.     

Lalu sosok tinggi masuk.     

Dia sedikit memiringkan kepalanya dan melihat bahwa itu adalah bayangan hitam yang setengah bagian atas kepalanya tertutup dengan cahaya.     

Lalu wajah tampan itu membuat bayangan di satu sisi.     

Ketika dia melihatnya membuka mata, dia terkejut. Dia segera membungkuk dan setengah berlutut di tanah sembari berkata dengan penuh semangat, "Su Li, Su Li! Kamu sudah bangun!"     

Su Li hanya menatapnya dan terlontar satu kata, "... Air."     

Su Li menatap pria di depannya. Siapa lagi kalau itu bukan Tang Ye.     

Dia tidak tahu apa yang terjadi.     

Saat dia tenggelam ke dasar laut malam itu, dia telah kehilangan semua kesadarannya.     

"Hati-hati, jangan sampai menyentuh tanganmu."     

Di kanan kirinya tergantung banyak selang.     

Sementara Tang Ye, dengan hati-hati menopang bagian atas tubuhnya untuk memberinya air.     

Setelah minum, Su Li menarik napas dalam-dalam dan memberanikan diri untuk bertanya, "...Dia…... bagaimana dengan dia?"     

Tanpa perlu dijelaskan, semua juga mengerti siapa yang dia maksud.      

Mata Tang Ye sedikit berbinar dan berkata, "Dia baik-baik saja, tapi dia sudah pergi. Dia tidak ada di sini."     

Su Li tercengang dan tidak berbicara lagi, tetapi dia hanya menatapnya.     

Tang Ye dibuat bingung olehnya, seolah-olah tanpa perlu dikatakan, semuanya tersorot dari pancaran mata Su Li.     

Tapi dia tidak berbicara lagi. Dia hanya mengabaikan pandangan Su Li dan pergi.     

Di lubuk hatinya, masih ada rasa sakit yang menyerangnya.      

Setelah keluar, dia tidak tahu harus berbicara dengan siapa untuk sementara waktu. Ketika ada sosok lain lagi yang muncul, itu adalah Jack.     

Saat ini, Su Li berbaring di atas tatami yang sangat pendek, jadi ketika mereka datang untuk berbicara dengannya, tentu saja mereka harus setengah berlutut karena takut mereka tidak dapat mendengar suara Su Li dengan jelas.     

Jack memandangnya. Sejenak, raut antara matanya juga sedikit rumit, "Su Li, dia memintaku untuk memberitahumu bahwa dia mengatakan kepada orang itu jika kamu sudah mati."     

Hati Su Li melonjak seketika. Meski lemah, tapi tinjunya masih terkepal erat. Wajahnya pucat dan dia masih samar-samar menggertakkan giginya. Tentu saja dia tidak lagi bisa membendung sumpah serapah, "Bajingan itu -!"     

Bagaimana dia bisa memberitahunya itu! Bagaimana dia bisa mengatakan itu!      

Bagaimana Xiaobai bisa menahannya!!!     

"Aku akan pergi untuk menemukannya, sekarang--"     

"Tunggu! Kamu masih dalam kondisi yang sangat tidak stabil. Tubuhmu masih rentan dan mudah pingsan, jadi tidak cocok bagimu untuk terbang." Jack dengan cepat mendesaknya untuk tersadar.     

Sembari memeganginya dia menarik napas dalam-dalam lagi, "Tenanglah, aku akan memberitahumu tentang kondisinya."     

Begitu Su Li mendengar kata-kata ini, dia baru bisa sedikit tenang. Namun hatinya tetap seperti ombak yang tidak sabar untuk bisa menemukannya.      

"Awalnya dia kehilangan terlalu banyak darah dan sempat mengalami koma, tapi -"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.