Halo Suamiku!

Orang Tuan Rong Zhan Datang!



Orang Tuan Rong Zhan Datang!

0Sang Xia sedang hamil sekarang, dan rasanya lebih nyaman jika tetap di tempat tidur. Ketika membuka mata, dia tidak ingin bangun. Sebaliknya, dia berbalik dan menemukan posisi yang nyaman di pelukan Rong Zhan dan pergi tidur lagi.     

Di atas ranjang kamar di hotel mewah ini.      

Cahaya matahari samar-samar mengalir melalui tirai. Dalam selimut tipis dan lembut, keduanya masih saling bersentuhan. Lengan ramping pria itu membungkus tubuh Sang Xia, dan pipi Sang Xia sangat dekat dengan dada Rong Zhan. Mereka berpelukan dengan tenang, hening, dan indah.     

Siang harinya.      

Rong Zhan keluar, tetapi dia tidak tahu bahwa dalam setengah jam dia keluar, ada sesuatu yang tidak terduga.     

Saat dia kembali.     

Begitu membuka pintu, dia melihat Sang Xia keluar dari dapur, "Zhan, kamu sudah pulang."     

Sambil mengatakannya, dia melepas mantel Rong Zhan dengan penuh semangat, "Kamu sangat sibuk setiap hari, pasti kamu sangat lelah. Aku sudah menyiapkan limun untukmu. Ayo, ganti sepatumu dulu."     

Jadi Sang Xia berjongkok lagi, mengeluarkan sandal rumah Rong Zhan dari rak dan meletakkannya di depannya.     

Rong Zhan terkejut melihat pemandangan seperti itu disajikan di depannya. Sejujurnya, dari lubuk hati terdalam, dia sangat bingung, "Tidak, ini bukan kekasihku. Apa aku telah melakukan hal yang salah?"     

Mendengar itu, Sang Xia justru menatapnya sambil tersenyum sembari mengedipkan matanya.     

"Apa yang kamu bicarakan? Apa yang salah denganmu? Pakai sandalmu dan aku akan memijat bahumu nanti."     

Setelah mengatakannya, Sang Xia berniat kembali membungkuk untuk mengganti sepatu Rong Zhan.      

Mendapati itu, Rong Zhan bergegas meraihnya, menoleh, dan mengambil papan cuci lain yang ditempatkan di depan pintu. Dengan keras, dia berlutut dan menarik napas dalam-dalam. Dia mengerutkan kening dan menggertakkan giginya kesakitan, "Sayang, sayang, katakan terus terang kesalahan apa yang telah aku lakukan?"      

Apa yang Sang Xia lakukan saat ini membuat bulu kuduk Rong Zhan berdiri.     

Dan jalan ini sepertinya adalah pilihan yang bagus.      

Dengan cepat Sang Xia memintanya untuk bangun, tetapi sudah terlambat.     

Dari dapur terbuka, tiba-tiba muncul sesosok tubuh, langsing, berambut hitam lembut, kulit putih, mata panjang dan menawan, postur anggun, dan pandangan lembut.     

Dia mencondongkan tubuh dan begitu melihat pemandangan di pintu masuk, dia benar-benar tercengang.     

Lalu terlontar satu kata, "Nak?"      

 !!!     

Waktu seolah berhenti detik itu juga.      

Rong Zhan yang mendengar suara itu langsung mendongak dan pandangannya menembus ke belakang Sang Xia. Sosok itu tiba-tiba saja muncul di belakang kekasihnya.      

Sontak, dia merasa konyol.      

"Bu?"      

Qin Shuangshuang tidak bisa berkata-kata, "..."      

Belum pulih dari keterkejutannya, begitu suara ibunya terdengar, sosok lain muncul di belakang ibunya.     

Tubuh ramping dan tinggi keluar dengan secangkir kopi, sorot matanya yang biasa dingin melihat ke arah pintu, tiba-tiba——     

"Ppfftt--!"      

Begitu melihat pemandangan itu, dia menyemburkan kopi yang baru saja ditenggaknya dan sontak terbatuk tak henti-henti.      

Adegan ini benar-benar luar biasa.      

Sial.      

Sangat luar biasa.      

Tawa Sang Xia akhirnya pecah, tapi dia sekuat tenaga mengatupkan giginya agar tawanya tak terlalu membahana.      

Gayanya sebagai menantu perempuan yang lembut dan berbudi luhur hancur seketika.     

 **     

Sepuluh menit yang lalu, Rong Zhan menendang papan cuci baja itu. Sepuluh menit kemudian, empat orang duduk di sofa, saling memandang.     

Rong Zhan ingin mendapat penjelasan kenapa orang tuanya tiba-tiba datang. Begitu dia membuka mulut, secara otomatis kalimat yang terlontar dari bibirnya adalah, "Bu, kenapa kamu datang kemari?"     

Tidak salah lagi.     

Orang tua Rong Zhan datang ke sini. Mereka yang berinisiatif datang ke sini dan mereka berhasil mengejutkan Rong Zhan.     

Ibu Rong Zhan, Qin Shuangshuang, dulunya adalah seorang peretas di kelompok senjata, tetapi sekarang sudah pensiun.     

Sementara ayah Rong Zhan, Rong Bei.     

Adalah kepala kelompok senjata.     

Dia sombong dan temperamennya sangat buruk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.