Halo Suamiku!

0An Baisen marah dan bingung saat ini. Dia tidak mengerti mengapa kelompok senjata itu akan menghalangi mereka bernegosiasi. Mereka hanya berurusan karena jual beli senjata, lalu kapan mereka mendapat masalah dengan orang-orang dari kelompok senjata?     

Tapi, detik berikutnya!     

Mata An Baisen yang awalnya bertanya-tanya seketika berubah menjadi lebih tak terkatakan.      

Dia mengerutkan kening.     

Dia tidak bisa mempercayai apa yang matanya lihat.      

Pintu ruang pertemuan dibuka dan dua agen bersenjata mendorong pintu masuk hingga terbuka lebar, lalu berdiri di samping pintu. Di belakang pintu ada kerumunan besar yang datang.      

Sekilas, An Baisen melihat pria yang berjalan paling depan!      

Pria di hadapannya, mengenakan jaket hitam, dan tampak sebagai setelan formal. Dia bertepuk tangan. Saat matanya bertemu An Baisen, dia mulai tertawa.     

Sampai pria itu masuk, dia menatapnya dengan sepasang mata yang panjang dan sipit. Lalu berkata, "Baiklah, Godfather, katakan, kesalahpahaman macam apa yang sebenarnya kita miliki?"     

Pria itu pergi ke ujung lain dari meja panjang di ruang pertemuan, memegangi lengannya, dan mata sipitnya menatap An Baisen dengan penuh arti.     

Oh!     

Tubuh besar An Baisen tiba-tiba bangkit dari kursi. Matanya membelalak dan dia menunjuk ke arah pria di seberangnya. Bahkan jari-jarinya hampir gemetar.     

Ini, ini, bagaimana ini mungkin?!     

Matanya membelalak dan dia tidak bisa mempercayainya. Detik berikutnya dia memandang Jun Hang dengan penuh gelora dan bertanya, "Ada apa ini? Siapa dia? Bagaimana bisa bajingan ini ada di sini?"     

An Baisen benar-benar membuka matanya lebar-lebar.      

An Baisen sama sekali tidak menyangka. Secara tak terduga mereka akan bertemu pada kesempatan seperti ini. Tentu saja panggilan bajingan itu ditujukan untuk Rong Zhan!      

Dia bahkan tidak bisa membayangkan identitas macam apa yang dimiliki Rong Zhan.     

Tanpa menunggu Jun Hang menjawab, dia menunjuk ke arah Rong Zhan dan berkata, "Tidak peduli bagaimana bajingan ini bisa masuk, tapi cepat keluarlah! Ini bukan tempat untukmu bisa tinggal."     

Saat ini, lengan Rong Zhan masih menekan di atas meja. Seolah baru mendengar kata-kata lucu, dia menundukkan kepalanya dan mencibir di sudut bibirnya. Ketika kembali mendongak, dia melihat ke arah An Baisen sembari menunjukkan senyum yang berbahaya, "Aku? Aku tidak bisa tinggal di tempat ini? Apakah yang baru saja kamu katakan itu ditujukan padaku?"     

"Kamu!"      

An Baisen tidak bereaksi. Hanya saja, mendapati dirinya bertemu dengan Rong Zhan di tempat seperti ini, dia merasa ini semua hanyalah fantasi!      

Bukankah dia seorang gangster berpengaruh di Kota T?      

Bagaimana bisa dia muncul di sini.     

Setelah membuka suaranya, Rong Zhan menatap ke arah Jun Hang.      

Detik setelahnya, seseorang menarik kursi untuknya di belakangnya. Dia tidak lagi merendahkan. Sekarang, sudah hampir waktunya bagi Jun Hang yang berbicara.     

"Godfather, ini adalah ketua kelompok kami, Hugh."     

Ini adalah ketua kelompok kami.     

Begitu Jun Hang mengatakan ini, An Baisen seolah hampir kehilangan pijakan.     

Meskipun dia telah menebak sesuatu, tetapi saat kenyataannya datang, dia masih amat sangat terkejut.     

Ini bukan ketakutan.     

Hanya saja, sangat sulit untuk dibayangkan.      

Dia telah meremehkan seorang bajingan yang sebenarnya adalah kepala kelompok senjata terbesar di Eropa Barat?     

Benar-benar tak bisa dibayangkan.     

Akhirnya, perlahan dia duduk, wajahnya tampak rumit tak terlukiskan dan ada semburat warna pucat yang tergambar di sana.     

Saat ini, Rong Zhan bersandar malas, meletakkan tangannya di sandaran kursinya, memandangnya dengan konyol, dan bertanya, "Ada apa Godfather? Coba aku tebak, sepertinya kamu sangat tidak ingin bertemu denganku?"     

Apa yang bisa dikatakan An Baisen sekarang ?