Halo Suamiku!

Membuatnya Kalah Dan Tidak Memiliki Jalan Keluar!



Membuatnya Kalah Dan Tidak Memiliki Jalan Keluar!

0Ah!      

Segera setelah pertanyaan itu terlontar, Ah Nian tiba-tiba bangkit, menjatuhkan kapasnya, berbalik, dan tidak peduli bagaimana Su Li memanggilnya dari belakang.     

Jika dia tinggal lebih lama, dia rasa dirinya akan dibuat gila oleh Su Li.     

Seluruh tubuh Ah Nian seperti sedang terbakar.     

Sementara Su Li yang melihat Ah Nian melarikan diri secara tiba-tiba, hanya bisa membelalakkan matanya. Apa yang dia lakukan begitu cepat, padahal Su Li juga ingin melihat seperti apa tampang Ah Nian saat ini.      

Apakah ada rasa gelisah dan malu, atau apakah ada keinginan untuk bertahan.     

Dan sesaat setelah keluar dari pintu, tinju Ah Nian masih mengepal erat dan masih ada sisa-sisa nafas yang belum teratur sepenuhnya. Bahkan ekspresinya kali ini benar-benar tidak bisa digambarkan dengan kata-kata!      

Su Li sengaja melakukannya.      

Bagaimana mungkin dia tidak tahu apa itu.     

Dulunya Su Li adalah seorang jalang kecil. Bahkan ketika masih kecil dulu, Su Li lah yang membimbingnya, Su Li juga yang merayu dan menggodanya.      

Jika dia benar-benar menghadapi orang lain, dan berpura-pura tidak tahu apa-apa, mungkin orang itu akan mempercayainya, tetapi Ah Nian tidak bisa mempercayainya.     

Sebaliknya, ini lebih karena dia tahu Su Li melakukannya dengan sengaja, jadi mau tidak mau, dia harus melarikan diri.      

Su Li sengaja merayunya selangkah demi selangkah dan dia hampir terjebak di dalamnya.     

Sementara di sisi lain, Su Li yang mendapati kepergian Ah Nian merasa sangat kecewa.      

Kecewa karena Ah Nian pergi begitu saja, begitu acuh tak acuh, berpura-pura bertingkah seperti itu, dan tidak memberinya serangan balik?      

Namun…      

Su Li teringat pemandangan yang baru saja dia lahat, menyipitkan mata, menggigit bibir, dan seketika wajahnya menunjukkan kegembiraan dan sukacita yang meluap.     

Ah Nian.      

Sepertinya.      

Hanya dengan balutan tipis itu, tampaknya apa yang ada di dalamnya memiliki bobot yang tidak ringan?      

Semakin Su Li memikirkannya, dia ingin kembali dan mencoba lagi dan melihat-lihat.     

"Kamu ingin melarikan diri? Itu hanya mimpi."     

Dengan lembut Su Li menarik sudut mulutnya dan tertawa dengan makna yang dalam.     

Setelah menggunakannya, dia perlahan turun dari tempat tidur, tubuhnya masih terbungkus selimut dengan bahu yang setengah terbuka, dan dadanya tampak bergelombang.     

Dan selimut itu tidak cukup besar untuk menutupi bagian bawah paha.     

Sepasang kaki yang panjang dan halus - kaki yang luar biasa itu selalu bisa menarik perhatian.     

Dia bangkit dengan menggoda dan mempesona, lalu berjalan perlahan.     

Sedangkan Ah Nian sedang berdiri di dekat jendela sembari memegangi jendela kaca. Punggungnya tampak setenang dirinya yang biasa.     

Saat ini, dia ingin segera memadamkan api yang menggelora di dalam tubuhnya.     

Namun, saat ini, aroma ketenangan lain datang dari belakang. Tanpa alas kaki, suaranya yang polos dan menggoda terdengar dari belakang, "Ah Nian, lukanya belum terobati seluruhnya. Kenapa kamu meninggalkanku?"     

Sontak, tubuh Ah Nian terpaku di tempat. Tanpa menoleh ke belakang, dia mencoba mengeluarkan suara senetral mungkin, "Kamu masih mampu berdiri, jadi seharusnya kamu bisa mengoleskan obat pada lukamu sendiri."      

"Bagaimana aku bisa? Punggungku sakit, jadi aku tidak bisa menjangkaunya sendiri. Dan aku keluar untuk bertanya-tanya apa yang sedang kamu lakukan. Mengapa kamu pergi setelah aku mengatakan itu?"     

Saat mengatakannya, tubuh lembut dan harumnya condong ke depan dari belakang, dan mata yang indah dan menawan penuh dengan kepolosan murni itu menatapnya seperti tidak tahu apa-apa, "Tadi itu sangat bagus, apa kamu diam-diam menyembunyikan sesuatu? Bisakah kamu tunjukkan padaku."     

Begitu mendengarnya, mata Ah Nian berkedut samar.      

Tahan, tahan!      

Dia menggertakkan giginya.      

"Nona, kamu mengetahuinya dengan jelas, bukan? Bisakah kamu tidak melakukan ini padaku dengan sengaja?"     

Dia menarik napas dalam-dalam dan akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak melawannya.     

Mau tak mau, dia melakukan serangan balik karena Su Li terus berpura-pura polos.      

Dia juga ingin memberitahu Su Li jika dirinya sudah mengetahui segalanya dengan jelas.      

Kali ini, tubuh Su Li menempel padanya dari belakang. Dengan lembut dia berdiri berjinjit, menghirup telinganya perlahan, meraih pinggangnya dengan satu tangan, perlahan meluncur ke depan sampai ke perutnya, lalu mengelusnya, dan terus turun...     

Dengan suaranya yang menyihir, dia melontarkan beberapa kata, "kalau begitu katakan… katakan dengan jelas, apa yang telah aku lakukan padamu…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.