Halo Suamiku!

Tidak Ada Pria Lain Yang Bisa Melebihi Rong Zhan



Tidak Ada Pria Lain Yang Bisa Melebihi Rong Zhan

0Dia jelas sadar, sangat sadar.     

Karena itu, yang muncul di matanya bukanlah kebingungan, melainkan obsesi.     

Sejujurnya, dia sangat menyukai Rong Zhan di tempat tidur.     

Bahkan bisa dikatakan jika tingkat keseksian Rong Zhan di tempat tidur menjadikannya salah satu alasan mengapa bagian dari penerimaannya terhadap Rong Zhan harus diperhitungkan jauh di dalam hatinya.     

Naik turun tubuhnya berpacu, pasang surut dengan postur yang seksi, dahi basah oleh keringat, sedikit acuh tak acuh, tapi nyatanya mata elangnya yang panjang seperti candu, membuat Sang Xia terus menerus menginginkannya.      

Sementara Rong Zhan sudah benar-benar menggila. Dia membenamkan kepalanya di pelukan Sang Xia dan menyerangnya dengan ganas. Dia menggigit telinganya dan terus mengucapkan lebih banyak kata mesra di telinga Sang Xia.     

 ...     

Karena itu Sang Xia juga ikut menggila.      

Lebih ketat.     

Bagi Rong Zhan, kali ini kekasihnya menjadi lebih menawan.      

Dia tidak suka tipe wanita yang terlalu kekar, dia lebih menyukai gadis dengan pinggang ramping dan lembut, dua lingkaran dada yang seolah menantang, melihat itu dia benar-benar gila setengah mati!      

Sangat porak poranda.     

Di mata Rong Zhan, saat ini Sang Xia layaknya air, yang membuat dirinya semakin lama semakin tenggelam terbawa arusnya.      

Rong Zhan benar-benar sudah gila dan ingin tenggelam di dalamnya.     

Sedangkan Sang Xia tidak tahu apa yang terjadi.     

Jelas, sulit untuk menerima sikapnya yang kasar, tetapi kemudian, dia juga tergila-gila padanya, dan dia tidak berani dan tidak akan memberi tahu Rong Zhan.     

Dia hanya sengaja meronta pada titik-titik tertentu.      

Pada akhirnya, badai ganasnya membuat Sang Xia seperti perahu di lautan, mengasyikkan sekaligus menakutkan.     

Kenapa dia harus takut?      

Karena Rong Zhan sangat kejam.     

Dia takut jika Rong Zhan bisa membunuhnya!      

"Keenam kalinya."     

Rong Zhan mengatakannya dengan suara rendah dan senyum jahat.     

Melihat reaksi kekasihnya, itu merupakan kepuasan yang luar biasa bagi martabat prianya, jadi Rong Zhan semakin tak tertahankan.      

Memanfaatkan semua yang dia punya, bibir, lidah, dan kedua tangannya.     

Sepertinya Sang Xia akan segera runtuh.     

Memalukan.     

Dia sudah akan mati berkali-kali, tetapi Rong Zhan tidak pernah selesai.     

Malam masih sangat panjang.     

Sudah sangat lama Rong Zhan tidak menikmati kepuasan batinnya, jadi malam ini sama seperti dia membuat pembalasan untuk sebelum-sebelumnya!     

Sang Xia tidak tahu kenapa.     

Kali ini, dia sangat sadar, meskipun dia tampak tersiksa oleh keganasan Rong Zhan, tetapi dia mampu merasakan setiap menit dan setiap detik perasaan Rong Zhan padanya secara mendalam!     

Akhirnya, di pagi hari, saat matahari pagi muncul dari awan tipis, Sang Xia tidak tahu sudah berapa kali Rong Zhan seperti mendaki puncak. Saat itu, gerakannya menjadi lebih intens.     

Dirinya berubah seolah-olah dia tidak terlihat seperti dirinya sendiri, tetapi dia tampak begitu nyata. Dia akan memberikan segalanya untuk menyenangkan Rong Zhan.     

Memeluknya erat.      

Suara Rong Zhan sudah terdengar sangat parau.      

Sang Xia menggenggam erat punggung Rong Zhan, menggigit bahunya, seluruh tubuhnya gemetar, memeluknya, berharap dua orang melebur bersama.     

Saat itu.      

Sang Xia berpikir.      

Tidak ada orang lain.      

Tidak ada orang lain yang bisa melebihi Rong Zhan.      

Dia satu-satunya yang bisa membawa semua ini pada Sang Xia.     

Gairah itu berangsur-angsur memudar dan kedua orang itu berpelukan erat. Selimut hitam tipis telah menyelinap ke pinggang belakang Rong Zhan, menutupi tempat-tempat yang lebih menarik di bawah.     

Saat ini, Sang Xia hampir pingsan. Dia merasa seolah telah menjadi manusia seutuhnya, layaknya keindahan dari kekacauan yang telah dibuat Rong Zhan.     

Lalu Rong Zhan mencium keningnya yang masih basah oleh keringat, dan terasa panas akibat gelora yang masih tersisa.      

Sang Xia tidak tahu mengapa atau apakah itu ilusinya sendiri, tapi dia selalu merasa bahwa ada yang tidak beres dengan Rong Zhan semalam, benar-benar tidak beres.     

Mereka hanya berpelukan seperti itu dan tidak ada yang berbicara.     

Sampai akhirnya saat Sang Xia sudah sangat mengantuk dan ingin tertidur, telinganya tiba-tiba mendengar suara dengan nada ringan Rong Zhan——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.