Halo Suamiku!

Kakak Ipar, Bos, Dan Anak (2)



Kakak Ipar, Bos, Dan Anak (2)

2Begitu tangan Rong Zhan berada di perut Sang Xia, dia bisa merasakan gerakan yang sedikit tidak normal. Seketika, hatinya merasakan kebahagiaan yang begitu hebat.     

Gerakan itu cukup aktif.      

Sementara Sang Xia yang merasakan perutnya naik-turun tiba-tiba mendengus, mengerutkan alisnya, merasakan perutnya yang tidak normal, dan tidak bisa menahan diri untuk tidak bangun.     

Begitu membuka matanya, dia melihat Rong Zhan duduk di sampingnya, dengan rambut hitamnya tergantung sedikit, tangan rampingnya yang tertutupi pola tato sedang mengelus perutnya, dan matanya yang sipit sedikit lembab.     

Sadar bahwa Sang Xia bangun, Rong Zhan menoleh, mengelus perutnya, lalu menarik senyum dari sudut bibirnya, "Sayang, anak kita sedang menendangku."     

Pada bulan kehamilan ini, bayi sudah terbentuk.     

Lalu bertumbuh secara bertahap, dan lebih normal lagi saat mengaduk-aduk perut sang ibu. Saat seseorang meletakkan tangannya di atas perutnya, dia benar-benar bisa merasakan tangan atau kaki kecil bayi di bawah perut itu menedang.     

Begitu Sang Xia mendengarnya, dia hanya berkata dengan tidak berdaya, "Akhir-akhir ini, dia selalu menendangku, sangat sering."     

Saat Rong Zhan mendengar ini, hatinya tidak merasa curiga, dia pikir kekasihnya juga tidak tahu bahwa dirinya tengah mengandung anak kembar, jika tidak, tidak mungkin bagi Sang Xia untuk tidak mengatakan pada dirinya.     

Terlebih lagi, Sang Xia tidak tahu dengan pasti seperti apa kondisinya.     

Selain itu, Bo Yi juga mengatakan alasan dia tahu karena ketika Sang Xia dibawa ke rumah sakit saat kecelakaan mobil, dokter memberitahunya.     

Kekasihnya, si bodoh kecil ini, pasti bingung dan tidak tahu.     

"Ayo, Sayang. Kamu mengalami banyak masalah akhir-akhir ini. Ayo pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kehamilanmu."     

Dia ingin melakukan USG untuk lebih yakin melihat kehamilannya, meskipun Rong Zhan yakin, perut ini pasti menampung dua bayi yang luar biasa.     

Dia berencana untuk menjalani pemeriksaan prenatal. Jadi setelah Sang Xia bangun, mereka bersiap untuk keluar.     

Kali ini, Sang Xia mengenakan dress longgar panjang dengan perut menjulang tinggi. Meskipun dia tidak memakai baju hamil, tapi dalam sekejap, siapapun bisa melihat bahwa dia sedang hamil, dan kehamilannya sudah tidak lagi muda.     

Sang Xia berencana untuk mandi dulu. Sementara Rong Zhan turun untuk mengambil mobil, lalu naik untuk menjemput Sang Xia.     

Setelah Sang Xia selesai mandi, dia keluar lebih dulu. Sedangkan Cheng Donglin yang mengawasi Sang Xia turun, tiba-tiba bergegas dan berkata, "Kakak ipar, pelan-pelan, aku akan membantumu."     

Sang Xia bisa mengenali Cheng Donglin dari suara dan pakaiannya. Dia mengangguk. Dia memegang pegangan di satu tangan dan lengan Cheng Donglin di tangan lainnya, lalu turun perlahan.     

Cheng Donglin memandangi kakak iparnya. Meskipun dia hamil, tapi Cheng Donglin merasa dia justru lebih lembut dari sebelumnya. Hanya saja, tubuhnya masih tampak kurus. Namun, dia memiliki perut yang besar sehingga itu benar-benar membuat stres.     

Saat Cheng Donglin memandangi sosok Sang Xia, tiba-tiba dia teringat apa yang dikatakan bosnya. Seketika, lubuk hatinya sangat tidak nyaman, apalagi perasaannya.     

Bosnya bilang dia akan menjadi ayah dari dua anak.     

Kalau kakak iparnya di sini memiliki satu, bagaimana dengan yang satunya?     

Apakah bosnya melakukan one night stand dengan wanita lain di belakang kakak iparnya, dan kemudian memiliki seorang anak?     

Begitu Cheng Donglin memikirkan kemungkinan ini, dia merasa sulit bernapas, dan bahkan rasanya lebih menakutkan.     

Dia tidak percaya bahwa bosnya dapat melakukan hal seperti itu, tetapi siapa yang dapat mengatakan hal yang benar tentang pria.     

Namun, yang dapat dijamin oleh Cheng Donglin adalah bahwa bosnya akan sangat mencintai kakak iparnya, Sang Xia. Sementara anak lain itu mungkin hasil dari one night stand. Lagipula, dia sendiri tidak selalu berada di dekat bosnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.