Halo Suamiku!

Memberinya Obat dan Suasana Hati Rong Zhan Membaik.



Memberinya Obat dan Suasana Hati Rong Zhan Membaik.

0Ia masih harus melakukan beberapa perawatan setiap hari!     

Masih ingin memperingatkannya?!     

Konyol!     

Cheng Donglin melihat kulit bosnya yang terluka. Ia takut bosnya yang keras kepala akan bertengkar dengan Sang Xia untuk beberapa waktu. Ia tidak bisa membantu apapun tetapi ia hanya bisa mengatakan, "Ngomong-ngomong, bos, apa yang Anda minta untuk aku periksa sebelumnya sudah jelas. Kakak iparku memang ikut berpartisipasi dalam kompetisi, tetapi sebagai investor, Tuan Muda Tang masih banyak ikut andil dalam kompetisi itu. Kakak iparku berhasil dipromosikan, tetapi dia ditarik oleh Tuan Muda Tang dan membatalkan kuota promosi. Aku bisa membayangkan bahwa iparku pasti sangat tidak senang sekarang, jadi Anda ... "     

Jangan terlalu serius tentang apa pun.     

Tuhan tahu bahwa biasanya bosnya memiliki pandangan yang bagus dan semuanya sejuk dan tenang. Tetapi di depan wanita ini, ia tampak kekanak-kanakan dan tidak bisa mengendalikannya. Hal yang membuat reputasinya rusak adalah sedikit rengekan.     

Rong Zhan yang mendengar penuturan Cheng Donglin sedikit mengangkat alisnya.     

Ia tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia melontarkan beberapa kata yang tidak berkaitan dengan ucapan Cheng Donglin sebelumnya, "Ambil kotak obat."     

Cheng Donglin pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Untuk vila sebesar itu, sangat disayangkan jika hanya ditinggali oleh mereka berdua.     

Sebelum Sang Xia memasuki pintu, ia tidak tahu apa yang sedang ada di pikirannya. Tiba-tiba ia berhenti. Ia tampak sedikit gugup dan tidak berani bergerak maju.     

"Masuk."      

Wajah Rong Zhan berpura-pura acuh tak acuh. Ia sengaja hanya melontarkan sepatah kata, menggantung dan singkat seperti pria besar. Tak lupa ia juga dengan sengaja menggosok luka yang ada di dahinya, berusaha membuat Sang Xia merasa bersalah.     

Sangxia memandangnya, tetapi ketika ia membuka mulutnya, ia justru berkata, "Rong Zhan, di mana…...singa itu?"     

Ia tidak ingin dikejutkan oleh raksasa itu lagi.     

Singa itu, Cheng Donglin memberitahunya dua hari yang lalu, bahwa namanya adalah Xiao To.     

Saat itu, ia bingung. Ia pikir itu nama seekor kelinci. Siapa yang bisa memikirkan singa yang begitu kuat dan mendominasi, tetapi memiliki nama yang lemah seperti seekor kelinci. Orang-orang yang tidak mengetahui situasi sebenarnya, pasti tidak akan mengira jika yang dimaksud itu adalah seekor singa dan saat mereka mengetahuinya, mereka akan ketakutan hingga kedalam tulang-tulangnya.     

Ketika Rong Zhan melihat Sang Xia membuka mulut dan justru menanyakan keberadaan Xiao To, ia mencibir, "Takut? Jangan khawatir. Dia sedang dikirim untuk pelatihan."     

Rong Zhan ingin mengatakan bahwa singa itu sebenarnya lemah dan kekuatannya tidak sekuat singa pada umumnya, tapi ia mengurungkan niatnya.     

Setelah mendengar penuturan Rong Zhan, Sang Xia menarik nafas lega.     

Rong Zhan masih acuh tak acuh terhadap Sang Xia. Hatinya sangat resah dan ia sudah tidak bisa menahannya. Tanpa menunggu lebih lama lagi, ia berkata kepada Sang Xia, "Apa kamu buta? Aku dipukuli seperti ini di kepalaku. Kamu tidak tahu bagaimana merawat atau membalut lukaku?!"     

Bagaimana bisa hati Sang Xia begitu kejam, begitu dingin dan tidak berperasaan!     

Rong Zhan hanya bisa memandang bagian belakang punggung Sang Xia dengan pahit. Untungnya, Cheng Donglin datang tepat pada waktunya. Tepat ketika Sang Xia ingin meminta Cheng Donglin untuk membalut Rong Zhan, ia melihat tatapan penuh ancaman Rong Zhan yang diarahkan kepadanya.      

Tampaknya jika Sang Xia tidak membalutnya, Rong Zhan akan memakannya!     

Akhirnya Sang Xia memaksakan diri untuk berkompromi dengan keadaan.      

Ia duduk di sofa, mengambil alih kotak obat, dan mulai mengeluarkan kain kasa, yodium, kapas, dan hal-hal lain untuk mengatasi luka Rong Zhan. Ketika Sang Xia menundukkan kepalanya, ia tidak melihat bahwa Rong Zhan melambaikan tangannya memberi perintah pada Cheng Donglin untuk pergi.     

Jangan menghalanginya, ini kesempatan langka.      

Ia tidak hanya ingin Sang Xia berurusan dengan bagian atas, tetapi juga bagian bawahnya. Dokter berkata bahwa ia perlu menggunakan obat dan sebagainya. Ia mulai berpikir ini adalah kecelakaan yang mengasyikkan!     

Bagaimana bisa ia melakukannya sendiri?     

Cheng Donglin menatap bosnya. Matanya tetap mengawasinya dan ia memiringkan kepalanya menimbang, lalu ia berbalik.      

Kedua bosnya itu, terlihat serasi.      

Ketika Sang Xia mendongak lagi, ia melihat Rong Zhan berbaring malas di sofa, mengerutkan kening dan pura-pura menyentuh lukanya.     

"Jangan bergerak. Tanganmu tidak bersih. Hati-hati nanti infeksi."     

Sang Xia menghentikan pergerakan tangannya dan berdiri——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.