Halo Suamiku!

Kemarahan Sang Xia Pada Rong Zhan



Kemarahan Sang Xia Pada Rong Zhan

0Kalau tidak, kenapa Rong Zhan begitu peduli dengan apa yang dikatakan Bo Yi pada Sang Xia?     

Atau… ia mencoba menjelaskan pada Sang Xia tentang hubungan cintanya?      

Bagaimanapun, Sang Xia telah dikendalikan dibawah ancaman Rong Zhan. Jika Rong Zhan benar-benar menganggap Sang Xia hanya sebagai mainan, seharusnya ia tidak perlu terlalu banyak berbicara dengan Sang Xia, karena baginya Sang Xia hanyalah untuk bersenang-senang.      

Pemilik mana yang peduli akan perasaan mainannya?      

Tapi.      

Rong Zhan akan marah dan keberatan ketika orang lain mengatakan hal-hal buruk tentang Sang Xia. Bahkan seperti sekarang, dalam kegelapan ini, ia tidak membiarkan Sang Xia melihat ekspresinya dan menjelaskan tentang keputusasaannya.     

Perasaannya sedang kacau dan ia sama sekali tidak membiarkan dirinya terpantul cahaya sedikitpun untuk menyembunyikan wajahnya yang begitu murung.      

Jadi, bukankah perilakunya yang seperti ini, sedikit banyak menunjukkan bahwa dia...menyukai Sang Xia?      

Namun pengakuan seperti itu tidak akan membuat Sang Xia bahagia.     

Sebaliknya, itu akan terlihat seperti tali transparan, yang mengikatnya dan membuatnya sulit bernapas. Karena ia tidak menyukai Rong Zhan, bahkan ia masih menunggu Rong Zhan untuk melepaskannya.      

Dan jika Rong Zhan menyukai dirinya, apa yang harus ia lakukan? Kapan ia bisa bebas?     

Mata Sang Xia sedikit meredup. Jika Rong Zhan benar-benar menyukainya, ia tidak tahu harus berbuat apa.     

"Sangsang...bukankah Bo Yi mengatakan hal lain padamu?"     

Rong Zhan bertanya sambil menatap mata Sang Xia dengan hati-hati.      

Begitu mendengar pertanyaan Rong Zhan, Sang Xia tahu persis apa yang dimaksud.      

Itu mengenai kakak laki-lakinya...yang tidak lagi bisa berjalan seumur hidup, kan?      

Sang Xia tidak mengatakan apapun. Lagipula, topik ini bukanlah sesuatu yang bisa ia bicarakan. Cukup kejam dan berdarah. Memangnya apa yang bisa ia lakukan? Menyalahkan? Atau apa?     

"Tidak ada lagi. Sudah larut. Kamu bisa pergi jika mau. Jika tidak, tidurlah."     

Namun, Rong Zhan tidak berencana untuk mengakhirinya seperti itu. Ia kembali meraih Sang Xia. Mata elangnya yang panjang dan sempit menatap seseorang dengan harapan akan adanya seseorang yang bisa memahaminya, mengerti dirinya, dan menenangkannya. Lalu ia berkata, "Sang Xia, semua orang pernah melakukan kesalahan. Aku tidak ingin dimaafkan, tetapi Sang Xia... Bisakah kamu berhenti menjadi seperti mereka...melakukan hal yang sama, menyalahkan aku?"     

Semua orang bisa melakukannya, ibunya bisa, ayahnya bisa, orang-orang di sekitarnya bisa menyalahkannya, tetapi hanya Sang Xia yang membuat Rong Zhan punya cukup penyesalan, rasa bersalah, sampai berpikir ia harus mati.     

Ia benar-benar putus asa.      

Karena kecerobohan masa kecilnya, ia harus menanggung begitu banyak kecaman sepanjang hidupnya.     

Mendengar permohonan itu, Sang Xia hanya bisa membeku di tempat.      

Tidak ada sepatah katapun yang bisa terucap dari mulutnya.      

Tidak peduli segigih apapun Rong Zhan yang terus menjelaskan, akhirnya Sang Xia benar-benar kehilangan kesabaran dan merasa sangat geram.      

Sang Xia menutupi telinganya dan sama sekali tidak ingin menanggapi.     

Jika ia tidak mengenal Jun Hang, ia pasti akan dengan lapang dada memenuhi permintaannya. Bahkan meskipun ia terlihat munafik, ia akan berusaha untuk menenangkan Rong Zhan dengan mengiyakannya.      

Namun, ia tidak hanya mengenal Jun Hang, tetapi juga sangat menghormatinya.      

Terlebih lagi, dari awal mereka saling mengenal, Jun Hang adalah teman baiknya.      

Tapi Sang Xia tidak pernah tahu bahwa pria yang sangat baik harus hidup bergantung dengan kursi roda ketika ia masih muda. Ia tidak bisa berbicara dengan Rong Zhan dan berkata: tidak apa-apa, semua orang pernah membuat kesalahan.     

Jadi, meskipun Rong Zhan dapat menjelaskan, bahkan jika ia memiliki rasa bersalah dan penyesalan di dalam hatinya, ia tetap tidak bisa menghapus kerusakan pada kehidupan orang lain.     

Dan Sang Xia bahkan merasa dirinya tidak memenuhi syarat untuk mengatakan apa yang ingin Rong Zhan dengar dan menghiburnya!      

Tapi Rong Zhan yang melihat Sang Xia tidak mengatakan apapun, hanya berpikir bahwa dirinya begitu mengerikan dan membuat Sang Xia takut. Mau tak mau ia menekan bahu Sang Xia untuk memaksanya menatap ke arah Rong Zhan, "Sangxia, bisakah kamu memahamiku? Bisakah kamu ..."     

"Aku tidak bisa!"      

Kepala Sang Xia berdengung liar dan tiba-tiba ia berusaha melepaskan diri sembari berteriak!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.