Halo Suamiku!

Apa Yang Bo Yi Katakan Kepadamu Tentangku?



Apa Yang Bo Yi Katakan Kepadamu Tentangku?

0Su Li kemudian melanjutkan, "Aku bukan Jun Hang, jadi aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, tetapi jika itu aku, aku tidak akan memaafkannya bahkan seumur hidupku."     

Jun Hang itu ibarat peri. Di mata orang luar, ia seperti batu giok, putra dunia yang tak tertandingi.      

Benar-benar pria yang tampan.      

Tapi ia hanya bisa duduk di kursi roda sepanjang waktu.      

Sebelum kecelakaan itu, tampaknya ia hampir tidak memiliki kekurangan.     

Sang Xia mendengarkan itu, tetapi otaknya sedang kebingungan karena selalu khawatir apakah Hugh yang sebenarnya itu adalah Rong Zhan. Lagi pula, saat di ruang obrolan, mereka semua mendengar auman singa dan suara iblis kejam yang begitu familiar di telinga Sang Xia.     

Namun itu hanya kecurigaannya semata yang membuat Sang Xia tidak berani mengambil kesimpulan.      

Tapi… bagaimana dengan sekarang?      

Bo Yi berkata bahwa Rong Zhan mendorong saudaranya di tangga dengan tangannya sendiri, yang menyebabkan kaki saudaranya lumpuh.     

Dan...Hugh.      

Juga sama seperti itu.      

Jun Hang juga tidak bisa berjalan dengan kedua kakinya, jadi ia hanya bisa menggunakan kursi roda.     

Begitu banyak kebetulan yang tidak bisa dihindari. Sang Xia juga tidak memiliki kekuatan untuk bisa menyangkal kebenaran dan tidak ada kata-kata untuk membuktikan bahwa itu tidak terjadi.      

Kebenarannya adalah, Hugh, adalah Rong Zhan.     

Meskipun Sang Xia tidak tahu mengapa hal seperti itu terjadi di dunia, itu tidak masuk akal, tapi itulah faktanya.     

Sang Xia juga mengingat perkata Su Li dan Ye Zi yang mengatakan saat Hugh masih muda ia datang ke kota G untuk mencari menafkahi dirinya sendiri?      

Saat semua kebetulan saling berkaitan, maka itu bukan lagi sebuah kebetulan, tapi kebenaran.      

Bibir, kelopak, serta bulu mata Sang Xia dengan lembut mengatup, "Su Li, siapa nama Cina Hugh?"     

Sang Xia sedang menunggu jawaban Su Li di telepon. Tapi ketika Su Li merespons, sebuah mobil tiba-tiba melintas begitu cepat sehingga jawaban Su Li termusnahkan oleh suara rem yang mendadak.     

Sang Xia langsung melihat ke belakang dan mendapati sebuah mobil diparkir di sampingnya.     

Begitu kaca mobil itu dibuka, sosok pria di dalam mobil dengan wajah jahat dan suram terpampang. Pria itu melihat ke depan dan tidak menatap Sang Xia, tetapi ia mengeluarkan satu kata dengan dingin, "Masuk."     

Bisa dilihat jika sekarang ini ia sangat marah.      

Sang Xia yang menatap Rong Zhan dan diam-diam menutup teleponnya.      

Suara samar dari ponsel Su Li juga menghilang sepenuhnya.     

Akhirnya Sang Xia masuk ke mobil.      

Tanpa mengucapkan sepatah katapun.      

Hanya saja, Sang Xia pikir Rong Zhan akan membawanya kembali ke vila, tapi tanpa diduga ia justru membawa Sang Xia kembali ke apartemen kecil miliknya.      

Kemudian Rong Zhan tidak pergi. Ia justru mengikutinya ke lantai lima.     

Sang Xia ragu-ragu berdiri di depan pintu, "Rong Zhan, tempatku sempit, kamu…"     

"Buka pintunya."      

Wajah Rong Zhan tampak cemberut. Bahkan ia memberi perintah sebelum Sang Xia menyelesaikan kalimatnya.      

Faktanya, Rong Zhan sedang menahan nafasnya saat ini, karena ia berpikir bahwa Sang Xia akan semakin membencinya, dan bahkan takut padanya. Selain sikap ini, ia tidak tahu bagaimana agar ia dapat mendekati dan bergaul dengannya.     

Ia hanya bisa bersikap kasar dan keterlaluan.      

Sang Xia hanya bisa menundukkan kepalanya sembari membuka pintu perlahan-lahan.     

Begitu pintu terbuka, secara spontan Sang Xia mengulurkan tangan untuk menyalakan lampu.      

Namun, tangannya dihentikan oleh Rong Zhan. Pintu apartemen Sang Xia terbanting tertutup dan keduanya berada dalam kegelapan sekarang. Rong Zhan memegang tangan Sang Xia dengan erat. Mereka begitu dekat sehingga atmosfer di sekitar berubah menjadi tegang.      

Sang Xia hanya merasakan jantungnya berdetak kencang.     

"Rong, Rong Zhan…"     

"Jangan bicara. Peluk aku."      

Sang Xia tampak kebingungan.     

Melihat ketidakpeduliannya, Rong Zhan menjadi kesal. Ia langsung menarik Sang Xia ke pelukannya. Sang Xia memberontak dengan gelisah, tetapi Rong Zhan semakin mengeratkan pelukannya. Lalu ia bertanya, "Sang Xia, hal buruk apa yang Bo Yi katakan kepadamu tentangku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.