Halo Suamiku!

Rong Zhan, Dia...Hidup Baruku



Rong Zhan, Dia...Hidup Baruku

0Nada suara Bo Yi begitu lembut dengan bibirnya yang masih penuh dengan senyum sehingga ia terlihat sangat memesona. Namun, dengan dirinya yang mengatakan seperti ini, justru yang membuat Sang Xia tidak bisa tenang. Tubuh Sang Xia menggigil ketakutan bahkan punggungnya tidak bisa menahan rasa dingin yang menyerang.      

Semakin Bo Yi bersikap seperti ini.     

Semakin Sang Xia tahu bahwa Bo Yi sedang tersinggung.      

Sang Xia tahu, Bo Yi tidak menginginkan ini.      

Sang Xia tahu, Bo Yi masih memiliki harapan yang berlebih.      

Sang Xia tahu, Bo Yi tidak ingin melihat Sang Xia meninggalkannya...     

Saat itu, begitu mengetahui bahwa Bo Yi menderita skizofrenia, Sang Xia pergi ke dokter yang berkata telah menyembuhkan Bo Yi untuk bertanya tentang kondisinya dan apa yang terjadi ketika ia masih kecil.     

Saat itu, Sang Xia begitu menyukai Bo Yi dan setelah mengetahui semakin banyak masa lalunya, Sang Xia juga menjadi lebih mencintainya.      

Sang Xia mencoba melindungi Bo Yi, membuatnya bahagia, mengorbankan banyak waktu, dan hal-hal yang harus dilakukan. Semuanya tergantung padanya, tetapi pada akhirnya, Sang Xia menemukan bahwa dirinya sama sekali bukan seorang dewi.     

Ia tidak bisa menyerahkan segalanya untuk Bo Yi. Demi Bo Yi, ia hampir kehilangan dirinya yang sesungguhnya.     

Keposesifan Bo Yi tidak akan tercermin kuat di saat ia sedang dalam kondisi normal, tetapi begitu ia dikuasai oleh sosok lain dalam dirinya, ia akan menjadi begitu kejam dan keji.      

Meskipun itu tetap Bo Yi dan juga Sang Xia yang begitu mencintainya, tetapi itu lebih membahayakan.      

Suatu ketika Sang Xia sibuk melakukan sesuatu hal dan ingin berpisah dari Bo Yi. Tetapi Bo Yi tidak mau. Ia tidak ingin Sang Xia meninggalkannya sedetikpun. Tetapi Sang Xia bersikeras pergi. Alhasil, ketika keduanya berpisah dan bertemu lagi, Sang Xia terbangun di sebuah ruangan gelap dengan rantai di sekitar mata kakinya.     

Dia dipenjara.     

Dia dipenjara oleh Bo Yi.     

Sang Xia tidak percaya bahwa Bo Yi dapat melakukan ini. Dan dengan begitu, mereka tidak lagi seperti kekasih intim pada umumnya.      

Bo Yi begitu paranoid, gila, dan sangat berbahaya.      

Setelah tersadar lagi, Bo Yi membuka ikatan rantai kaki Sang Xia. Sejujurnya Sang Xia ingin pergi secara diam-diam, tetapi Bo Yi terus menahannya, berharap Sang Xia bisa memaafkannya, lalu mengatakan bahwa ia tidak memiliki rasa aman. Sedangkan Sang Xia tidak merasa takut akan kegelapan yang ada di dalam hatinya.     

Betapa lembut hati Sang Xia saat itu, akhirnya ia memanjakan Bo Yi sekali lagi. Antara sakit hati dan cintanya, Sang Xia berpikir ribuan kali. Karena Bo Yi tidak ingin ia melakukan apa pun selain tetap bersamanya, apakah Sang Xia juga ingin melakukannya?     

Tapi...     

Makna hidupnya, hanya terbatas pada ini. Ia tidak bisa menjalani hidupnya sendiri. Ia seperti burung bulbul yang dipenjara di sangkar emas. Ia merindukan kehidupan di luar, ingin berhubungan banyak orang dan hal-hal di luar, dan juga ingin mengalami banyak hal baik dalam hidupnya.     

Namun, Bo Yi selalu berkata: Sangsang, aku membutuhkanmu.      

Lalu meminta Sang Xia perlahan berbalik untuk menghindari semua dunia luar. Bahkan jika lubuk hati terdalam Sang Xia merasa menyesal, kecewa, tetapi ia masih berusaha menghadapinya dengan senyum.     

Bo Yi tidak suka Sang Xia muncul di depan umum, jadi ia tidak akan diizinkan untuk bernyanyi, karena takut ia akan mengabaikan Bo Yi. Bo Yi juga tidak suka jika Sang Xia berhubungan dengan orang lain, karena takut orang lain itu akan menempati hati Sang Xia, bahkan setengah dari dirinya, ia tidak bisa.     

Jadi ia sengaja menabrak adik Sang Xia.      

Bo Yi hanya ingin menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian Sang Xia dan segala sesuatu di sekitarnya, jadi ia merampas waktu Sang Xia yang membuatnya gagal menemani di saat ibunya sedang kritis. Ketika ibunya harus menerima pukulan atas kehadiran selingkuhan suaminya hingga menghasilkan seorang anak, ia memutuskan mengakhiri hidupnya dengan tergesa-gesa.     

Sang Xia hancur.     

Dan saat itu, ia tahu apa yang telah ia lakukan. Ia sangat salah.     

Karena Sang Xia begitu mencintai Bo Yi, karena ia mengasihani Bo Yi, ia tidak lagi hidup seperti dirinya sendiri. Karena ia mencintai Bo Yi, ia telah menghancurkan musik favoritnya. Karena Sang Xia mencintainya, adiknya mengalami kecelakaan. Karena Sang Xia mencintainya, ibunya meninggal.     

Semua ini, bukan hanya karena Bo Yi, tetapi juga karena keinginannya sendiri, pikiran naifnya. Ia benar-benar dapat menerima Bo Yi, menerima Bo Yi seperti itu.     

Karena ia sudah melakukan kesalahan, ia tidak ingin terus melakukan kesalahan itu lagi.     

Karena cintanya, hidupnya benar-benar melelahkan...     

"Bo Yi, semua orang akan memiliki hidup mereka sendiri, dan Rong Zhan, dia...adalah hidup baruku." Mata Sang Xia masih memerah, tetapi ia memberikan seringai tajam untuk membalas Bo Yi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.