Halo Suamiku!

Kebenaran Putusnya Sang Xia Dan Bo Yi



Kebenaran Putusnya Sang Xia Dan Bo Yi

0Sang Xia berteriak kesakitan dan begitu ia membuka matanya, tepat di dihadapannya saat ini bayangan paranoia yang mengerikan, distorsi, dan kegilaan bercampur menjadi satu.     

Bibir merah muda pucat itu mengatup rapat, wajah yang jernih dan kencang itu masih sangat familiar bagi Sang Xia. Tetapi saat ini, tampaknya ia telah berubah menjadi orang lain di dalam dirinya, yang membuat Sang Xia merasa begitu ketakutan.     

Saat ini, Bo Yi bahkan tidak peduli dengan rasa sakit yang dirasakan Sang Xia. Ia tidak peduli apakah Sang Xia terluka atau tidak. Ia terus menggenggam erat pergelangan Sang Xia sembari bergumam, "Sangsang, Sangsang. Aku sudah baik-baik saja. Kamu tidak menginginkanku, aku tidak memaksamu...Tapi jangan tinggalkan aku."     

Begitu Sang Xia melihat Bo Yi yang seperti ini, matanya tidak bisa menahan untuk menjadi memerah lagi. Dulu, saat Bo Yi menjadi orang lain dan melakukan begitu banyak hal, Sang Xia tidak bisa lagi mampu memaafkannya, memaksanya pergi, dan memaksa dirinya sendiri ke jalan buntu.     

Sang Xia sama sekali tidak bisa bicara. Ketika kesadaran Bo Yi yang tidak sepenuhnya berada pada tempatnya, Sang Xia tidak memperdulikan ucapan-ucapan yang dilontarkan Bo Yi.     

Yang bisa dilakukan Sang Xia sekarang adalah berjuang untuk menyingkirkannya.     

"Sangsang, kamu tidak menyukaiku, kan?"     

Bo Yi memegang dagu Sang Xia dan memaksanya untuk menatapnya lurus, kali ini matanya berkedip penuh kegilaan.     

Sang Xia akhirnya tidak tahan lagi. Ia mendorong Bo Yi pergi dengan semua kekuatan yang ia miliki dan air matanya yang mengalir ke bawah, "Bo Yi, tenanglah! Jika kamu tidak menabrak adikku hingga kakinya cacat, apakah aku akan putus denganmu? Apakah aku akan putus denganmu jika kamu membiarkanku mengejar mimpiku, dan tidak memenjarakan aku, mengambil kreasiku untuk orang lain dan menjiplaknya, jika kamu tidak…"     

Begitu Sang Xia mengatakan itu, kakinya serasa lemas seketika. Ia berlutut di lantai, menutupi wajahnya sambil menangis terisak-isak, "Jika bukan karena untuk memuaskan keinginan egoismu, aku tidak akan meninggalkan ibuku. Dan saat aku kembali, aku mendapati dia bunuh diri jatuh dari lantai atas...Jadi...Bo Yi, tolong, menjauhlah dariku…"      

Sang Xia terduduk di lantai dengan tubuh gemetar dengan memeluk lututnya, dan akhirnya membenamkan kepalanya ke lutut. Hatinya sakit, seolah ia dipaksa kembali ke masa ketika langit dan tiba-tiba saja dunianya hancur.     

Sang Xia tidak ingin mengingat hal-hal ini.     

Bagaimana mungkin Sang Xia mau mengakui bahwa semua yang paling dicintainya dihancurkan, dihilangkan, dan semua itu berhubungan dengan Bo Yi...     

Ketika Bo Yi berusia tiga tahun, ia mengalami mimpi buruk dan diculik oleh seorang pedofil. Tidak peduli apakah ia laki-laki atau perempuan, ia telah dilecehkan dalam banyak hal dengan sangat kejam.     

Belum lagi konsekuensi yang ia dapatkan dari orang itu. Tetapi ketika Bo Yi diselamatkan, ia menjadi anak yang kesepian, tertekan, tidak berhubungan dengan dunia luar, dan takut berkomunikasi dengan orang lain. Ia juga didiagnosis secara neurologis yang mengarah ke skizofrenia dan kepribadian ganda.     

Ia menerima perawatan terbaik di dunia di rumah. Jadi ia jauh lebih baik dan tampak sama dengan orang biasa. Saat ia tidak menerima rangsangan dari hatinya, ia hampir sama dengan orang normal pada umumnya.     

Namun, bagaimana mungkin orang tidak menerima rangsangan apapun selama hidupnya?     

Setelah menerima rangsangan itu, skizofrenia akan muncul, dan keinginan posesifnya yang kuat ketika tersadar dapat dikendalikan oleh cinta dan akal. Namun, begitu ia menjadi orang lain, ia akan menjadi ganas, mengerikan, dan menghancurkan segalanya di luar kehendaknya!     

Apa yang dialami Sang Xia tidak diketahui oleh Bo Yi, karena itu semua bukan Bo Yi sendiri yang melakukan, melainkan jati dirinya yang lain yang dikendalikan oleh iblis di dalam hatinya.      

Dan lagi, Bo Yi juga menyetujui berpisah dari Sang Xia saat ia dalam keadaan sadar.      

Bo Yi ingin menyembuhkan dirinya terlebih dahulu, baru ia akan mencari kesempatan lain untuk menemani Sang Xia daripada menyakitinya lagi...     

"Kalau begitu, Sangsang, mengapa kamu bisa bersama dengan Rong Zhan?"     

Bo Yi berjongkok di depan Sang Xia, mengangkat wajah kecil Sang Xia yang dipenuhi air mata, dan dengan senyum lembut di sudut bibirnya. Bo Yi menyeka air matanya dengan jari-jarinya sembari bertanya dengan lembut.     

Tetapi justru Sang Xia merasa perlakuan itu begitu dingin dan mengerikan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.