Halo Suamiku!

Rong Zhan Bersikeras Menekan Sang Xia Di Tempat Tidur!



Rong Zhan Bersikeras Menekan Sang Xia Di Tempat Tidur!

0Sudah cukup Sang Xia dilukai Rong Zhan. Dengan kekuatan terakhir ia meraih ponselnya dan memukulkannya pada Rong Zhan, "Bagaimana denganmu? Besok aku akan membayarmu tiga kali lipat! Jadi aku tidak berhutang lagi padamu. Minggir!"      

Rong Zhan menatap mata Sang Xia dengan tatapan ganas lalu ia meraih ponsel yang digenggam oleh Sang Xia. Terlihat banyak lekukan hitam di antara alisnya saat ini. Lalu Rong Zhan menyeringai, "Sang Xia, lebih baik jangan memberitahuku siapa yang membuatmu begitu percaya diri, jika tidak—"     

"Krak!"     

Mata Sangxia menyipit melihat ponselnya yang pecah, "Kamu, kamu..."     

"Uang bukan apa-apa bagiku! Kamu yang pertama kali datang padaku. Sekarang kamu ingin menepuk pantatku dan pergi begitu saja. Akan kuberitahu kamu satu hal, aku, menginginkanmu! Aku belum mengatakan ini sudah berakhir. Jika kamu lari ke ujung dunia sekalipun, aku akan bisa menangkapmu!"     

Setelah Rong Zhan selesai mengaum, ponsel Sang Xia benar-benar sudah tak bersisa.      

Dada Rong Zhan bergerak naik turun menahan amarahnya yang meluap.      

Ia memiliki wajah yang jahat dan sangat indah, yang lebih indah dari kebanyakan wanita, tetapi nafasnya tidak hanya menghembuskan aura bajingan, iblis, tetapi juga penuh dengan kejantanan.     

Ototnya yang nampak seperti macan tutul, membuatnya menjadi semakin garang dengan cara yang mengancam!      

Semua yang ada di dirinya membuat wanita kecanduan sehingga mereka ingin ditundukkan di bawahnya!      

Sang Xia menutup matanya dan berhenti menatap Rong Zhan. Saat ini ia dalam keadaan yang kacau. Ia hampir gila. Mengapa Rong Zhan ingin menjeratnya?!     

Sang Xia sudah sangat mengerti dengan jelas apa yang dikatakan Rong Zhan. Uang bukan apa-apa baginya. Ia memulai dari awal bisnisnya sendiri di kota G hingga menghasilkan uang yang tak terhitung jumlahnya. Jika begitu berarti dia benar-benar...Hugh...     

Sang Xia membeku seketika.      

Ia bukan hanya berasal dari dunia orang kaya. Ia benar-benar ingin menyingkirkan Rong Zhan. Namun saat ini, ia hanya bisa menyingkirkan dirinya sendiri saat ia lelah.     

Jika tidak, ia yang akan habis karena Rong Zhan yang memiliki banyak kekuatan dan mengetahui kelemahannya di tangannya.     

Tapi ia butuh uang sekarang. Memiliki uang lebih baik daripada tidak ada uang, bukan?     

Akhirnya Sang Xia menarik napas dalam-dalam dan menunjukkan kelemahannya. "Maaf, jangan marah. Aku sedang tidur ketika kamu tiba-tiba datang. Kamu tidak tahu bahwa aku harus bermain di babak berikutnya lusa. Penting bagiku untuk istirahat. Aku benar-benar lelah."     

Begitu kata-kata itu keluar, Rong Zhan tertegun.     

"Rencana licik apa yang kamu pikirkan?" Rong Zhan menampilkan senyum ejekannya sembari mengatakan sindiran tenangnya.      

Jika Sang Xia tidak memiliki kekuatan, ia tidak akan berani berbicara pada Rong Zhan dengan mengatakan hal yang akan merusak harga dirinya. Apalagi ia akan menghabiskan tiga kali lipat uang pinjamannya untuk menyingkirkannya besok?      

Semakin Rong Zhan memikirkannya, semakin mendidih tubuhnya.     

Baik.      

Begitu ia mengetahui bahwa ada pria lain di belakangnya, maka jangan salahkan dia karena begitu berdarah dan kasar!     

Sang Xia menatap Rong Zhan yang tampak meragukan sesuatu. Sorot matanya terlihat waspada dan tajam. Mau tak mau Sang Xia menyeringai di dasar hatinya.     

Bagaimana jika ia mengetahuinya?     

Entahlah. Sang Xia harus memastikannya.      

Akun itu adalah akun internasional. Ia takut seseorang akan mengetahui bahwa terjadi transaksi dalam jumlah besar, sehingga akan mudah untuk melacaknya. Jika ia dapat melacak siapa yang mengirimnya, maka ia akan mengakuinya dan tidak mengatakan apa-apa.     

"Aku bertanya padamu…"      

Belum sempat Rong Zhan menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba sebuah jari menempel di bibirnya. Sang Xia menarik napas dalam-dalam dan menatapnya dengan hati-hati, "Jika kamu ingin berbicara, jangan berteriak kepadaku lagi. Aku tidak sendirian di apartemen ini. Ini tengah malam. Ada seorang wanita tua dengan penyakit jantung di kamar seberang. Apakah kamu tahu apa yang akan dia lakukan jika dia takut? "     

Baru juga Sang Xia selesai berbicara, Rong Zhan sudah membuka tangan Sang Xia sembari memarahinya, "Kalau begitu kenapa kamu tidak mengatakannya dari awal!"      

"..."     

Jadi, ia menyalahkan Sang Xia?      

Malam ini, Rong Zhan tidak pergi. Tentu saja, ia tidak dapat melakukan hal lain karena luka yang ia derita belum pulih sepenuhnya. Namun, pria tinggi dan ramping itu terus menekan Sang Xia ke ranjang kecil itu     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.