Halo Suamiku!

Kak, Apa Kamu Sudah Punya Pacar?



Kak, Apa Kamu Sudah Punya Pacar?

0Sang Xia mengangkat alisnya. Benda apa yang disembunyikan anak ini?      

"Kakak, kenapa kamu datang tiba-tiba?"     

Sang No masih terbaring di sana dengan perban dan plester di salah satu kakinya. Melihat saudara perempuannya datang, ia merasa canggung.     

Sang No, saat berumur 14 tahun ia dikirim ke penjara remaja oleh ayahnya sendiri karena telah mendorong ibu tirinya saat menuruni tangga dan membuat ayahnya kehilangan darah dagingnya yang sedang dikandung ibu tirinya.     

Di hari ia baru saja keluar, Sang Xia pergi menjemputnya, tetapi ada kecelakaan lagi yang menimpanya. Sang No ditabrak oleh seseorang. Hidup dan matinya dipertaruhkan saat itu. Setelah ia bangun, ia sudah berada di rumah sakit.     

Dan saat ini, kejadian itu sudah berlalu lebih dari satu tahun.      

Dan hanya beberapa hari yang lalu, Sang Zhirou membodohinya. Ia menginfeksi kaki Sang No dengan kuman yang membuat kakinya hampir diamputasi. Untungnya, ia ditangani tepat waktu.     

"Bagaimana pemulihanmu baru-baru ini?"     

Sang Xia tidak melihat ke arah Sang No, ia mengambil buah yang ia bawa untuk Sang No dan mengupasnya. Ia tidak bertanya apa yang telah disembunyikan oleh Sang No dan ia pura-pura tidak melihatnya.      

Sang No tersenyum. Pemuda tampan itu masih muda, tetapi ia memiliki tubuh yang tidak kecil. Ia lebih tinggi dari Sang Xia yang memiliki tinggi 168 sentimeter. Setelah mendengar Sang Xia mengatakan itu, ia sengaja ingin bergerak dengan menurunkan kakinya, "Mana yang bisa menjadi masalah? Aku sudah tidak sabar tentang segalanya."      

"Bicara saja, jangan bergerak."     

Bagi Sang Xia, adik laki-lakinya ini adalah dukungan terakhirnya untuk bertahan.      

Dan adik lelaki ini, setelah pergolakan di keluarganya, bukankah itu sangat sulit? Terutama ketika ia berada di penjara remaja, Sang Xia merasa sangat tertekan.      

Sang No yang melihat kakaknya mengupas apel untuknya, merasa waspada dan ingin selalu berbicara. Ia takut kakaknya akan bertanya apa yang ia lakukan. Jadi dengan cepat ia mengambil inisiatif untuk mencari topik, "Kakak, apa kamu sudah punya pacar?"      

Begitu mendengar pertanyaan adiknya, Sang Xia yang sedang mengupas apel tanpa sengaja menggoreskan pisau di jarinya dan darah segar muncul dalam sekejap.      

"Kak, ada apa? Kamu benar-benar sudah punya?!"      

Sang No buru-buru mengambil tisu dan bertanya dengan penuh semangat.     

Ia pikir itu hanya bualan orang itu, tetapi reaksi kakaknya sangat mudah ditebak.     

Sang Xia berusaha tidak menunjukkan banyak emosi di wajahnya. Ia menghentikan darah di jarinya lalu berkata dengan lembut, "Kamu dengar dari siapa? Tidak ada."      

Tetapi Sang No tidak mempercayainya, "Kak, kamu sudah banyak berubah. Kamu masih tidak ingin mengatakan hal semacam ini kepadaku? Masih ingin menyembunyikannya dariku? Pria itu beberapa kali datang kemari menemuiku. Aku bertanya siapa dia dan dia berkata dia adalah saudara iparku."      

Saat mendengarnya, Sang Xia semakin mengerutkan dahinya.      

Keraguan mendalam muncul di hatinya.     

Siapa itu? Sudah dapat ditebak, orang itu pasti adalah Rong Zhan?      

Tidak, itu tidak mungkin? Bagaimana mungkin.      

Ia adalah seorang bajingan tengik yang sangat sibuk. Butuh banyak waktu luang dan hati yang lapang untuk mengunjungi saudara laki-lakinya di rumah sakit.      

Tetapi jika bukan dia, siapa lagi?      

Tidak mungkin jika itu bukan...     

Dia?      

Ketika memikirkan pria itu, ada perubahan halus di wajah Sang Xia. Ia terlihat sedikit pucat dan tergambar kegelisahan di sana.      

"Kakak, tapi aku tidak mengijinkannya. Aku tidak berpikir bahwa dia adalah pria yang baik. Dia terlihat seperti seorang bajingan. Meskipun dia sangat tampan, kaya, dan dermawan, tetapi dia tidak pernah kekurangan perempuan dalam hidupnya. Aku benar-benar khawatir dia tertarik dengan penampilanmu hanya untuk sementara waktu dan hanya ingin mempermainkanmu saja."      

Sang No berkata dengan perlahan sambil menggigit apel.     

Sangxia memandang sudut matanya tanpa mengatakan apa-apa, "..."     

Bagus.      

Ia tahu siapa pria itu.      

Tapi ia benar-benar tidak menyangka Rong Zhan akan datang.     

Di hari-hari ketika ia terluka yang kebetulan adalah hari-hari setelah operasi Sang No. Sang Xia lega bahwa Rong Zhan tidak kembali dan tidak menemukannya, tapi ternyata Rong Zhan malah pergi ke rumah sakit.     

Hanya saja, bagaimana mungkin ia….... Kenapa ia melakukannya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.