Halo Suamiku!

Jangan Menggangguku dan Wanitaku Lagi!



Jangan Menggangguku dan Wanitaku Lagi!

0"Kamu tidak perlu khawatir tentang wanita menjijikkan itu, sahabat. Brengsek kau. Seharusnya aku sudah melihatmu sejak lama!"      

Tang Ye mengumpat tepat di depan mereka berdua.      

"Sahabat?" Melihat Tang Ye bergegas bangkit, Rong Zhan hanya menyeringai, "Aku juga sudah lama tidak menyukaimu!"      

Kedua pria itu bertarung sengit dengan satu kepalan demi kepalan. Mereka bergulat dengan sengit sehingga semua orang di sekitar hanya bisa melihat dengan bodoh.     

Situasi macam apa ini?      

Dua pria bertarung demi satu wanita ?!     

Sang Xia berdiri di samping. Meskipun mata orang-orang tertuju padanya dengan pandangan aneh dan rumit, mata Sang Xia justru hanya terpaku pada kedua sosok yang sedang bertarung dengan sengit itu.      

Bibirnya sedikit mengerut, sepasang matanya yang panjang dan sipit tenggelam dalam pusaran yang tak bisa dijelaskan.      

Apa yang sedang dilakukan Rong Zhan?     

Apa ia tahu apa yang ia lakukan?      

Apa ia tahu?      

Bagaimana ia bisa menyerang Tang Ye tanpa ampun dan kejam atas apa yang ia lakukan pada dirinya?     

Meskipun Cheng Dongli sedikit merasakan sakit kepala saat melihat mereka berdua berkelahi, tetapi saat ia melihat perubahan di wajah Sang Xia, ia buru-buru menghampirinya dan mengatakan, "Jangan khawatir, kakak ipar. Perkumpulan bos kami memang sudah biasa saling bertarung, sanda, judo, tinju, saling serang dan menangkis."      

Setelah mendengar apa yang dikatakan Cheng Dongli, Sang Xia merasa sedikit terkejut dan tanpa sungkan langsung menatap ke arah Cheng Donglin.      

"Apa yang kamu katakan?"     

Wajah tampan Cheng Donglin menatap Sang Xia sambil tersenyum, "Hah? Aku bilang bos kita sudah biasa bertarung."      

"Bukan, sebelumnya."      

"Sebelumnya? Apa yang aku katakan sebelumnya, kakak ipar ..."     

"Tunggu, tunggu!"      

Sang Xia dengan cepat memotongnya, kemudian ia mengernyitkan alis, "Kakak ipar?"     

Cheng Donglin hanya menatap Sang Xia kemudian mengangguk pelan, "Iya, aku mengatakan kakak ipar tadi..."      

"Jangan panggil seperti itu!"     

"Tapi bos yang memintanya." Cheng Donglin merespons.     

Sang Xia tidak bisa berkata-kata, "..."      

Sang Xia menatap Rong Zhan yang dengan cepat mengalahkan Tang Ye yang sudah tidak mampu bangkit lagi. Saat ini ia memiliki pandangan samar di sudut matanya.     

Apa yang sedang dilakukan bajingan ini?      

Memberikan Tang Ye pelajaran? Meminta anak buahnya memanggil Sang Xia kakak ipar?      

Apa dia gila? Bahkan jika Sang Xia dikatakan "wanitanya", itu tidak benar. Lagi pula bagi Rong Zhan, ia hanyalah mainan di tangannya. Namun ia meminta anak buahnya untuk memanggil Sang Xia kakak ipar…...sebenarnya…...apa yang sedang dilakukannya?      

Bahkan jika dahi Rong Zhan terluka, luka kecil itu tidak ada artinya sama sekali.      

Setelah apa yang ia lakukan pada Tang Ye, menendang dan memukulnya, ia masih berteriak kepadanya, "Aku sangat menyesal melihatmu dan kali ini aku akan memanggilmu bajingan! Urus semua urusanmu sendiri! Jangan pernah mengangguku atau wanitaku lagi! Jangan pernah lagi melakukannya di masa depan!"      

Hidung Tang Ye berwarna biru dan wajahnya bengkak, lalu ia meludahkan darah segar. Rong Zhan berjongkok di samping tubuh besar Tang Ye yang tidak bisa berdiri sama sekali. Ia gemetar dan memegang jari Rong Zhan. Wajahnya memerah. Saat itu ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya, ia justru memuntahkan seteguk darah.     

Kemudian dengan segera ia memegangi perutnya sambil meringkuk kesakitan.     

Rong Zhan mulai menjadi gila, tetapi tidak ada yang bisa mengendalikannya.     

Kesadaran Tang Ye sudah mulai menghilang tetapi Rong Zhan masih belum berhenti. Cheng Donglin membujuknya ketika ia melihat situasinya sudah semakin berbahaya, tetapi Rong Zhan sama sekali tidak mendengarkannya.     

Cheng Donglin segera meminta bantuan kepada Sang Xia, "Kakak ipar, jika bos terus seperti ini, orang itu akan tewas."     

Dengan satu panggilan, kakak ipar, membuat semua mata yang ada di sana mengarah pada Sang Xia. Sang Xia adalah orang yang rendah hati, ia bukan orang yang sangat suka menarik perhatian, terutama dalam situasi seperti ini, ini benar-benar memalukan baginya.     

Ia mencoba acuh tak acuh dan menghindari pandangan orang-orang saat ini.      

Sampai akhirnya, ia menyiapkan diri untuk melakukan sesuatu.     

---     

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.     

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.     

Terimakasih atas pengertian Anda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.