Halo Suamiku!

Pernyataan Dominan Rong Zhan Mengejutkan Hati Sang Xia



Pernyataan Dominan Rong Zhan Mengejutkan Hati Sang Xia

0Sedangkan Rong Zhan telah mengemudi ke arah yang berlawanan dengan ekspresi santai di wajahnya, seolah-olah ia tidak menyadari apa yang telah ia lakukan.     
0

Tetapi pada saat Rong Zhan baru saja melepaskannya, hati Sang Xia berdebar kencang.     

Apakah ia benar-benar melepaskannya?      

Terlebih lagi jika melepaskannya, kita semua tahu konsekuensi apa yang dia terima.     

Kelopak mata Sang Xia terkulai dan tidak bergerak sama sekali.     

Detik berikutnya, tiba-tiba sebuah serangan kuat datang. Rong Zhan mengemudi dengan satu tangan dan mencubit rahang Sang Xia dengan tangan lain, memaksanya untuk melihat Rong Zhan secara langsung. Saat ini kedua pasang mata itu saling menatap.     

Bibir Rong Zhan memicu sentuhan makna yang tak terlukiskan, "Takut?"     

Sang Xia memalingkan matanya, menarik napas panjang, dan bibirnya sedikit tertutup, tetapi ia tidak berbicara.     

Tapi Rong Zhan memalingkan pipinya lagi dan segera menciumnya. Rong Zhan menciumnya dengan kuat sampai berdarah, dan bahkan menggigit bibirnya dengan kasar, yang membuatnya merasa sakit, mengerang, dan berbau manis di ujung lidahnya.     

Ketika ciuman itu berakhir, Sang Xia menatap Rong Zhan dengan terengah-engah.      

Dengan senyum dingin, Rong Zhan menggosok bibir Sang Xia dengan jarinya, "Sang Xia, apakah kamu tahu bahwa siapapun yang berani menginginkan hidupmu dalam bahaya, bahkan dengan seratus kematian pun, aku rasa itu tidak cukup untuk membayarnya!"     

Setelah mengatakannya, Rong Zhan telah melepaskan tangannya dari wajah Sang Xia dan menatap ke depan untuk mengemudi, tetapi kabut di sekitarnya sulit untuk menghilang untuk waktu yang lama.     

Sang Xia akhirnya menundukkan kepalanya.     

Malam ini.      

Bulan bersinar terang menyinari hamparan tanah yang terbuka luas.      

Dengan angin yang berhembus begitu dingin.      

Jantung Sang Xia serasa memiliki gelombang panas gunung berapi yang bergulir. Kali ini ia sama sekali tidak bisa tenang.     

Rong Zhan menyukainya.      

Di titik ini sepertinya Sang XIa telah melupakan sejak kapan, di saat masalah yang mana, dan kapan ia menemukannya.      

Tapi kapan tepatnya Rong Zhan mulai menyukainya?      

Sang Xia merasa bahwa itu jelas bukan dari awal ketika Rong Zhan mulai mengganggunya.     

Sang Xia telah mendengar sebelumnya bahwa kadang-kadang seorang pria yang menyukaimu akan sangat buruk padamu untuk menarik perhatianmu, seperti anak laki-laki terburuk di kelas ketika ia masih kecil. Ia akan menertawakanmu dan menyiksamu. Meskipun sebenarnya ia menyukaimu.     

Ingin membuatmu memperhatikannya.      

Jadi mau tak mau Sang Xia dipaksa untuk kembali mengingat waktu saat ia masih bersama dengan Bo Yi. Saat itu tatapan Rong Zhan menyiratkan keteduhan dari waktu ke waktu dan wajah sinis yang terus ia tampilkan di depan Sang Xia.      

Apakah di saat itu?      

Tapi Sang Xia tidak bisa mempercayainya.      

Namun mau tidak mau ia harus mempercayainya.      

Sang Xia semakin ingin tahu tentang kapan Rong Zhan mulai menyukai dirinya.     

Jika itu benar-benar saat ia masih bersama dengan Bo Yi.     

Apakah bajingan itu tidak tahu bahwa ia adalah milik temannya?     

Ia hanya bisa memandang aneh, rumit, sembari menggigit bibir bawahnya.      

Sekarang tengah malam dan mereka berdua memutuskan untuk pulang.     

  **     

Sedangkan di sisi lain.      

Di area villa kelas atas.     

"Aahh!"      

Sang zhirou menjerit dan duduk dari tempat tidur, berkeringat dan terengah-engah. Ketika ia bangun, dengan cepat ia menyalakan lampu di samping tempat tidur, mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.     

Ia mimpi buruk. Mimpi buruk yang sangat mengerikan.      

Ia bermimpi Sang Xia berubah menjadi hantu tulang putih dan datang untuk mencarinya.     

Tut Tut...     

Butuh waktu lama bagi telepon untuk berdering sebelum dijawab. Tanpa menunggu orang di sana untuk berbicara, Sang Zhirou buru-buru berkata, "Tang Ye, Tang Ye, cepatlah datang, aku sangat takut."     

Tapi di seberang telepon justru terdengar suara sumbang "ah huh" wanita di tengah malam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.